Mau Berlibur di Bali, 13 Anak Punk Dipulangkan karena Tak Bawa KTP
Memasuki hari pertama di tahun 2019, arus wisatawan masuk ke Bali meningkat. Jalur darat melalui Pelabuhan Gilimanuk menjadi salah satu alternatif untuk berlibur tahun baru di beberapa wilayah di Bali.
Memasuki hari pertama di tahun 2019, arus wisatawan masuk ke Bali meningkat. Jalur darat melalui Pelabuhan Gilimanuk menjadi salah satu alternatif untuk berlibur tahun baru di beberapa wilayah di Bali.
Lonjakan wisatawan masuk Bali tersebut rupanya telah diantisipasi oleh petugas di Gilimanuk, baik dari aparat kepolisian dan pihak Pol PP dengan melakukan pemeriksaan ketat di pintu masuk Bali maupun pintu keluar Bali. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi segala sesuatu yang bisa mengancam keamanan Bali.
-
Bagaimana anak panah itu ditemukan? Ketika es mencair di gunung tersebut, arkeolog Lars Pilo menemukan anak panah kuno yang sangat unik.
-
Di mana anak panah itu ditemukan? Pilo memimpin proyek Secrets of the Ice, yang beroperasi di Pegunungan Jotunheimen yang berada di wilayah Oppland, Norwegia.
-
Kapan bayi tersebut meninggal? Penanggalan radiokarbon mengonfirmasi bahwa keduanya meninggal antara tahun 1616-1503 SM.
-
Siapa anak yang hilang di pantai? Diketahui balita itu bernama Hazan, usianya masih tiga tahun.
-
Siapa yang menemukan anak panah tersebut? Ketika es mencair di gunung tersebut, arkeolog Lars Pilo menemukan anak panah kuno yang sangat unik.
-
Siapa yang berjuang demi anak? “Pada awal kehidupan, orangtua tentu harus membesarkan anaknya, mengasuh, mengajari. Tapi, pada titik tertentu, orangtua justru harus mengajari anaknya kehidupan dengan melepaskan.”
Terbukti siang tadi, sebanyak 13 orang anak punk asal Jawa yang hendak berlibur tahun baru di Bali berhasil diamankan di pos pemeriksaan KTP Gilimanuk. Mereka diamankan karena setelah diperiksa tidak membawa identitas diri atau KTP.
Kepada petugas mereka mengaku datang ke Bali untuk berlibur tahun baru. Mereka datang ke Bali dari daerah asalnya dengan menumpang truk dan turun di pelabuhan Ketapang untuk selanjutnya menumpang kapal menuju pelabuhan Gilimanuk. Setelah didata dan diberikan pembinaan, mereka kemudian dipulangkan ke daerah asalnya.
Kasat Pol PP Pemkab Jembrana IGN Rai Budi dikonfirmasi membenarkan pihaknya telah mengamankan dan memulangkan 13 anak punk tersebut. Mereka diamankan saat hendak masuk Bali dan terus dipulangkan ke daerah asalnya karena tidak membawa KTP atau identitas diri.
"Sudah dari kemarin kita memulangkan orang yang hendak masuk Bali tanpa identitas," tegasnya, Selasa (1/1).
Terkait hal tersebut pihaknya mengimbau bagi wisatawan atau siapa saja yang hendak masuk Bali atau bepergian hendaknya melengkapi diri dengan identitas diri untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan selama dalam perjalanan.
Baca juga:
Serunya Bermain Flying Fox di Monas
Pascamalam Pergantian Tahun, JPO Medan Merdeka Barat Masih Kotor
Bersih-Bersih Monas Usai Perayaan Malam Tahun Baru
Tahun Baru, Hari Libur untuk Satwa Ragunan Terpaksa Diundur
Kembang Api Sambut Pergantian Tahun di Monas
Kim Jong-un Peringatkan AS dalam Pidato Tahun Baru, Ancam Lanjutkan Program Nuklir