Media internasional turut soroti kasus 3 orang utan tewas di Bontang
Orang utan tewas karena terbakar di hutan.
Media internasional turut menyorot perkembangan kasus tewasnya 3 orang utan Kalimantan sub spesies Kalimantan Timur (Pongo Pygmaeus Morio), di Kota Bontang, Kalimantan Timur, Sabtu (20/2) lalu. Hingga saat ini kepolisian telah memeriksa 10 saksi, terkait peristiwa itu.
"Dua hari terakhir ini, kasus orang utan terbakar ini jadi berita internasional. Dua hari ini, jurnalis internasional ikut memantaunya," kata Direktur Center Protection for Orangutan (COP) Indonesia, Ramadhani, saat dikonfirmasi merdeka.com, Selasa (1/3).
Sejauh ini, COP juga terus mengikuti perkembangan kasus memilukan satwa primata, yang sedang ditangani polres Bontang. COP sendiri mengapresiasi upaya kepolisian yang mendatangi lokasi kejadian, untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Selain itu, polisi juga ikut membongkar kuburan hingga melakukan autopsi jasad ketiga orang utan dewasa betina usia sekitar 20 tahun, betina remaja 7 tahun dan bayi betina 6 bulan itu.
"Kita harap ada tersangka utamanya nanti. Kita akan tunggu perkembangan 1-2 minggu lagi," kata Ramadhani.
Ramadhani berharap kepolisian akan ikut melibatkan keterangan saksi ahli untuk memberikan penjelasan terkait perilaku orang utan, hingga ada di permukiman dan lahan warga.
"Karena sejauh ini, orang utan itu diketahui akan menjauh ketika melihat api," terangnya.
Dikonfirmasi merdeka.com terpisah, Kapolres Bontang AKBP Hendra Kurniawan menerangkan, hingga Senin (29/2) malam kemarin, kepolisian telah memeriksa 10 orang saksi. Namun, keterangan setiap saksi sejauh ini masih berbeda-beda.
"Jadi, kita akan konfrontir keterangan antar saksi," kata Hendra.
Dia menjelaskan, kasus ini juga telah diekspos di polda Kaltim. Setelah sebelumnya tim dari polda Kaltim turun tangan memberi asistensi. Sejauh ini, menurut dia, keterangan saksi masih belum dapat disimpulkan.
"Belum bisa disimpulkan apakah lahan itu sengaja dibakar atau terbakar. Kalau dibakar, harus ada pelakunya," tegasnya.
Hendra menambahkan, untuk memperkuat penyelidikan pada Kamis (3/3) mendatang, tim penyidik akan kembali mendatangi hutan Wanatirta milik PT Bontang Pupuk Kaltim yang memiliki luas 315 hektare. Hutan itu yang menjadi habitat orang utan. Sebab, di dalamnya, terdapat 8 kelompok orangutan.
"Untuk memastikan bahwa di dalamnya, ada orang utan dan itu menjadi habitatnya. Mungkin 3 orang utan yang terbakar itu, asalnya dari situ (hutan Wanatirta). Kenapa bisa keluar dari habitat mereka itu," pungkas Hendra.
Diketahui, 3 orangutan betina yang terdiri dari orangutan dewasa usia 20 tahun, remaja usia 7 tahun dan bayi usia 6 bulan, tewas terpanggang usai lahan warga hangus terbakar Sabtu (20/2) lalu. Peristiwa itu jadi sorotan pegiat lingkungan dan satwa, mulai dari COP Indonesia, Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Kaltim serta World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia, meminta aparat mengusut tuntas.
Baca juga:
Banyak diprotes, Ahok batal kirim orangutan ke Korut
Dua bayi orang utan di Riau tewas diduga ditembak
Hasil autopsi, 3 orang utan di Kaltim tewas akibat luka bakar parah
Polda Kaltim turun tangan, 3 orang utan tewas terbakar diautopsi
3 Orangutan tewas terpanggang di Kaltim diduga konflik dengan warga
Aparat didesak tuntaskan kasus kematian 3 orang utan di Bontang
4 tahun dipelihara warga, bayi orang utan akhirnya disita petugas
-
Bagaimana orangutan menunjukkan kecerdasannya? Para peneliti mengamati bagaimana orangutan dengan cekatan menggunakan alat improvisasi dari lingkungan sekitarnya dan membangun struktur serupa untuk mendapatkan perlindungan dari hujan. Tingkat adaptasi dan pemahaman 'mengapa' ini menjadi sorotan unik dari kecerdasan orangutan.
-
Kenapa orangutan induk itu diduga sakit? "Jadi, induk Orangutan yang kita amankan dan selamatkan ini, kecurigaannya punya penyakit," Ari menambahkan.
-
Bagaimana cara tim di lapangan mengevakuasi induk Orangutan? "Tim di lapangan berhasil evakuasi induknya hari Sabtu sekitar jam 9 pagi. Tapi anaknya, saat tim mengevakuasi, memisahkan diri dari induknya dan masuk cepat ke dalam hutan," kata Kepala BKSDA Kalimantan Timur, Ari Wibawanto, dikonfirmasi merdeka.com, Senin (25/9).
-
Kapan garis keturunan Gigantopithecus terpisah dari orangutan? Garis keturunan kera besar diketahui berpisah dari sepupunya itu sekitar 12 juta-10 juta tahun lalu, kata peneliti.
-
Kapan video orangutan kurus itu viral? Viral video 28 detik memperlihatkan dua Orangutan induk dan anaknya dalam keadaan kurus beredar sejak Rabu 20 September 2023 di grup WhatsApp maupun media sosial.
-
Siapa yang mengancam kelangsungan hidup orang utan? Orang utan sering menjadi sasaran perburuan untuk diperdagangkan secara ilegal, baik sebagai hewan peliharaan maupun untuk bagian tubuh mereka yang dianggap memiliki nilai ekonomi atau medis.