Megawati Dinilai Mampu Bangun Kepercayaan Internasional
Beberapa ide dan gagasan Megawati yang dituangkan dalam berbagai dokumen negara dan sebagian ditulis dalam bentuk buku-buku monograf, juga menjadi perhatiannya. Karena itu, tak ada masalah jika memang Unhan ingin memberikan penghargaan kepadanya.
Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri di masa pemerintahannya dipandang mampu membawa Indonesia perlahan keluar dari krisis dan membangun kepercayaan internasional. Hal inilah yang salah satunya alasan Megawati berhak mendapatkan gelar Profesor Kehormatan atau Guru Besar Tidak Tetap dari Universitas Pertahanan (Unhan).
Adapun ini disampaikan oleh peneliti senior sejarah Indonesia modern yang berbasis di Perancis, Remy Madiner. Diketahui, rencananya Megawati akan mendapatkan gelar Profesor Kehormatan di Unhan pada Jumat (7/10).
-
Siapa yang memuji kemampuan Megawati di lapangan? Bahkan, pelatih dari tim lawan mengakui betapa sulitnya menghadapi Megawati.
-
Siapa pacar Megawati Hangestri? Dalam unggahannya itu, ia menandai akun bernama Dio Novandra yang merupakan kekasihnya.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Dimana Megawati memulai karir profesionalnya di Indonesia? Di awal tahun 2023, ia menjadi andalan klub Jakarta Pertamina Fastron di Proliga sebelum melanjutkan karirnya bersama klub bola voli Korea Selatan, Daejeon CheongKwanJang Red Sparks.
-
Bagaimana Megawati menampilkan sisi femininnya? Memiliki Sisi Feminim Meski terlihat tomboi, wanita 24 tahun ini juga memiliki sisi feminin yang menarik. Ia mengombinasikan blouse dengan ikat pinggang berwarna pink. Penampilannya terlihat cantik dan keren dengan tambahan kacamata di atas hijabnya.
-
Siapa yang ingin bertemu dengan Megawati? Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan keinginan untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
"Indonesia mengalami krisis kompleks dan multidimensi di tahun-tahun pasca-reformasi. Beliau membangun kepercayaan internasional kepada pemerintah Indonesia," kata dia, Kamis (6/10).
Sementara, Guru Besar Tetap di bidang Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, Prof Chandra Wijaya, memandang apa yang dilakukan Megawati sebagai kepala negara dan di masa pemerintahnya, bisa disebut wujud nyata kepemimpinan strategik.
"Ini merupakan bukti pengakuan pemikiran akademik atas kepakaran beliau dalam bidang Kepemimpinan Strategik," kata Chandra.
Beberapa ide dan gagasan Megawati yang dituangkan dalam berbagai dokumen negara dan sebagian ditulis dalam bentuk buku-buku monograf, juga menjadi perhatiannya. Karena itu, tak ada masalah jika memang Unhan ingin memberikan penghargaan kepadanya.
"Saya menilai kontribusi ilmiah ibu Dr. (H.C) Megawati Soekarnoputri sudah memenuhi syarat dan ketentuan untuk diusulkan menjadi Guru Besar Tidak Tetap di Unhan RI bidang keilmuan Kepemimpinan Strategik," kata dia.
Baca juga:
Guru Besar UI: Prestasi Megawati Wujud Pengetahuannya dalam Kepemimpinan Strategis
Dede Yusuf: Wajar Bu Mega Diusulkan Jadi Guru Besar Tidak Tetap
Fenomena Kampus Berikan Gelar Kehormatan Dinilai Ingin Jadi Bagian Kekuasaan
Begini Proses Awal Pemberian Gelar Profesor Kehormatan ke Megawati Soekarnoputri
Kemendikbud: Pemberian Gelar Profesor Kehormatan Megawati di Unhan Sesuai UU Dikti
Sesuai UU
Dirjen Dikti Kemendikbud-Ristek, Nizam mengatakan, rencana Universitas Pertahanan (Unhan) untuk menganugerahkan Presiden RI Kelima Megawati Soekarnoputri akan gelar Profesor Kehormatan atau Guru Besar Tidak Tetap sudah sesuai Undang-Undang Dikti dan Permendikbud Nomor 12 Tahun 2012
"Mengacu pada Undang-Undang Dikti dan Permendikbud 12 Tahun 2012, seseorang yang memiliki keahlian dengan prestasi luar biasa dapat diangkat sebagai dosen tidak tetap dalam jabatan akademik tertentu pada perguruan tinggi," kata Nizam saat dikonfirmasi, Rabu (9/6/2021).
Menurut dia, usulan gelar Profesor Kehormatan atau Guru Besar Tidak Tetap melalui beberapa proses. Salah satunya, pengajuan oleh universitas ke Kemdikbud Ristek.
Setelah diajukan, barulah Kemendikbud-Ristek yaitu Ditjen Dikti melihat apakah diterima atau tidak.
"Usulan Guru besar tidak tetap dari perguruan tinggi berdasar usulan dari Senat. Review karyanya di Dikti dilakukan oleh tim review dalam bidang yang diusulkan," ungkap Nizam.
Dia menjelaskan seseorang dengan prestasi atau pengetahuan yang luar biasa dan diakui secara internasional dapat diberikan jabatan guru besar tidak tetap, seperti yang dilakukan Unhan kepada Megawati Soekarnoputri.
Dengan demikian kata dia, jika seseorang memiliki tacit maupun explicit knowledge, pengalaman, dan pengetahuan istimewa dapat disampaikan kepada civitas akademika.
"Jadi bisa siapapun yang pengetahuan istimewa yang dipandang penting bagi suatu perguruan tinggi dapat diajukan untuk diangkat dalam jabatan fungsional tidak tetap tersebut. Bisa profesional, birokrat, entrepreneur, dan berbagai profesi lainnya," Jelas Nizam.
Reporter: Putu Merta
Sumber: Liputan6.com