Meiji, penumpang AirAsia ini ingin berlibur naik kapal pesiar
Meiji pergi bersama seluruh keluarga besarnya untuk menggelar pesta ulang tahun di atas kapal pesiar..
Identitas Jie Stevie Gunawan (10) berhasil diungkap oleh Tim DVI Polri lewat rapat rekonsiliasi yang dipimpin oleh Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri, Brigjen Pol Arthur Tampi, Minggu (4/1/2015). Identitasnya bisa dipastikan dari kaos bergaris horisontal warna merah dan putih bergambar Mickey Mouse yang dikenakan.
Bukti yang diambil dari rekaman CCTV bandara itu menjadi data pendukung skunder, selain sweater warna merah muda dan jeans biru. Atribut itu dipakai saat boarding di Terminal II Bandara Internasional Juanda, Minggu (28/12/2014).
Jie Stevie Gunawan adalah salah satu penumpang rombongan keluarga Gunawan yang hendak berlibur di Singapura. Mereka berencana keliling beberapa negara dengan kapal pesiar Cruise pada 29 Desember. Kapal memang berangkat dari Singapura sebelum kemudian ke Hongkong dan negara tujuan lain.
"Rencananya adik saya, Meiji (The Meiji Thejakusuma) juga akan merayakan ulang tahunnya di atas kapal pesiar Cruise itu," kata Fandi Thejakusuma (52), Minggu (4/1/2012).
The Meiji sendiri, kata Fandi, sehari-hari bekerja sebagai wiraswasta dengan 10 toko konveksi di pasar dan mal di Surabaya.
Fandi mengaku keluarganya memang sering bepergian ke Singapura. Tidak ada firasat apapun saat mereka berpamitan. Karena itu, ada tiga nomor ponselnya yang sengaja akan digunakan untuk komunikasi dengan keluarga.
"Begitu tahu kabar, tiga nomor saya yang mereka bawa sudah tidak bisa dihubungi. Kami lihat manifes memang benar nama-nama mereka ada dalam daftar," katanya.
Dari tujuh anggota keluarga Gunawan, ada lima anggota keluarga yang jenazahnya belum ditemukan. Mereka adalah Jo Indri (nenek, 80 tahun), Jie Charly Gunawan (ayah, 48 tahun), Jie Stephanie Gunawan (kakak, 28 tahun) dan Jie Steven Gunawan (kakak, 19 tahun), serta calon kakak iparnya, Christanto Leoma Utama (20). The Meiji Thejakusuma dan Jie Stevie Gunawan kini disemayamkan di Rumah Persemayaman Adi Jasa, Jalan Demak Surabaya ruang VIP J.
Semua memang tidak ada yang menyangka kalau 6 keluarga Gunawan berakhir tragis. Kebahagiaan yang akan mereka rayakan di atas kapal pesiar berubah menjadi duka setelah pesawat AirAsia QZ8501 mengalami celaka. Semoga mereka dalam 'kebahagiaan abadi'.
Baca juga:
Cegah virus, tim evakuasi korban AirAsia kenakan baju steril
Teka-teki AirAsia QZ8501 dapat slot terbang hari Minggu
Kemenhub tuding AirAsia ubah slot terbang tanpa izin
Ada persaingan bisnis tak sehat di balik AirAsia QZ8501?
KNKT bakal bawa black box dan badan AirAsia ke Jakarta
Kalau AirAsia banyak duit, tidak perlu pakai banyak asuransi
Fadli Zon duga pejabat Kemenhub 'main' soal izin terbang AirAsia
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Apa yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501? Selain kesalahan dalam manajemen penerbangan, kurangnya pemahaman awak pesawat terhadap sistem kontrol penerbangan juga menjadi penyebab jatuhnya pesawat.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Bagaimana kondisi cuaca saat AirAsia QZ8501 jatuh? Kondisi cuaca yang buruk, termasuk awan tebal dan hujan deras, menjadi faktor yang sangat memengaruhi kejadian tersebut.
-
Apa saja yang rusak di Air Panas Citando? Saat ini, sejumlah fasilitas di sana sudah banyak yang rusak. Bahkan, tempat selfie atau swafoto yang dibangun sudah dalam kondisi rubuh.
-
Dimana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 30 Desember 2014, badan pesawat dan puing-puing lainnya ditemukan di dasar laut Selat Karimata.