Melawan Hoaks saat Pandemi Melalui Pemahaman Literasi Digital
“Hoaks memang dikemas dengan memikat melalui judul-judul yang sensasional. Masalahnya isu COVID-19 ini diikuti semua kalangan, berbeda dengan isu politik dan pemilu 2019, tidak semua masyarakat mengikutinya,” terangnya.
Masa pandemi ternyata tidak membuat hoaks berhenti. Masih ada saja beredar hoaks berbagai hal termasuk hoaks soal pandemi, penanganan COVID-19, mitos-mitos kesehatan dan yang paling hangat soal vaksinasi. Faktanya, banyak orang yang juga langsung percaya dan bahkan ikut membagikan berbagai hal yang sebenarnya salah dan tidak jelas sumbernya.
Donny Budi Utoyo, Tenaga Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika menyampaikan, apabila diambil rata-ratanya ada 4-5 hoaks baru terkait COVID-19 beredar setiap hari dari Februari 2021 sampai sekarang. “Hoaks yang terkait vaksinasi sekarang ada 150. Itu terhitung sejak Oktober 2020, sebarannya jauh lebih dahsyat lagi, tersebar pada 900 titik,” terangnya dalam Dialog Produktif bertema “Hoaks Dilawan, Jangan Biarkan” yang diselenggarakan KPCPEN, dan ditayangkan di FMB9ID_IKP, Selasa (30/3).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
-
Bagaimana cara virus menginfeksi sel inang? Virus masuk ke dalam tubuh inang melalui berbagai cara, seperti udara, darah, cairan tubuh, atau kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi virus. Virus mencari sel inang yang cocok untuk menginfeksi. Sel inang adalah sel yang memiliki reseptor yang sesuai dengan protein permukaan virus. Virus melekat pada reseptor sel inang dan memasukkan materi genetiknya (DNA atau RNA) ke dalam sel inang. Materi genetik virus dapat berbentuk untai tunggal atau ganda, linear atau sirkuler.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Kapan anak yang terinfeksi gondongan bisa menularkan virus? Anak yang terinfeksi bisa menularkan virus sejak beberapa hari sebelum gejala muncul hingga lima hari setelah gejala berakhir.
Hal itu dibenarkan Septiaji Eko Nugroho, Ketua Presidium Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO). “Hoaks memang dikemas dengan memikat melalui judul-judul yang sensasional. Masalahnya isu COVID-19 ini diikuti semua kalangan, berbeda dengan isu politik dan pemilu 2019, tidak semua masyarakat mengikutinya,” terangnya.
Donny menyebutkan permasalahan hoaks ini tidak bisa diatasi satu pihak. “Penanganan hoaks harus komprehensif dari hulu ke hilir. Dalam konteks informasi ada istilah literasi digital, ini yang perlu didorong. Sementara pasal-pasal itu ada di bagian bawah (hilir), itu pun upaya terakhir jika memang di hulu kita sudah berusaha semaksimal mungkin, yang perlu diutamakan adalah kerja-kerja kolaboratif para pemangku kepentingan,” terangnya.
Menurut keterangan lanjutan Donny, Kemkominfo sedang menjalankan program literasi digital salah satunya melalui program Siberkreasi. “Sepanjang 2021 kita menargetkan 12,5 juta orang untuk mendapatkan pemahaman literasi digital, salah satunya melawan hoaks,” tuturnya.
Septiaji juga menjelaskan bahwa proses ini perlu waktu untuk membangun pemahaman masyarakat yang kuat, “Literasi digital ini memang proses yang panjang, hasil dari literasi digital mungkin bisa dirasakan 5 – 10 tahun ke depan,” terangnya.
Donny, menekankan strategi komunikasi untuk mencegah hoaks di kalangan masyarakat harus didukung semua kalangan, “Memang betul pemerintah harus turun tangan, tokoh masyarakat dan tokoh agama juga harus turut membantu. Tapi kita semua yang punya gadget adalah prajurit-prajurit perang untuk melawan hoaks. Sehingga daripada kita mengutuk gelap lebih baik kita menyalakan lilin. Maksudnya kalau kita ragu itu hoaks, jangan kita sebarkan,” tutupnya.
Baca juga:
3 Sekolah di Batam Ditutup 2 Pekan Akibat Siswa Positif Covid-19
Kasus Covid-19 Turun, Satgas Sebut Ketahanan Kesehatan Masyarakat Semakin Meningkat
Kejadian Ikutan Pascaimunisasi Vaksin AstraZeneca Termasuk Ringan
Indonesia Posisi 4 Vaksinasi Dunia, Menkes Tetap Ingatkan Protokol Kesehatan
Pegawai Terpapar Covid-19, Kantor BPJS Kesehatan Tasikmalaya Ditutup Sementara
Kepala Rutan Klas IIA Palangka Raya & 7 Sipir Positif Covid-19