Melihat Bendungan Senilai Rp2,7 Triliun di NTT yang Diresmikan Jokowi
Bendungan yang dibangun dengan anggaran Rp2,7 triliun ini dapat mengairi 4.500 hektare sawah masyarakat.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bendungan Temef di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (2/10). Bendungan yang dibangun dengan anggaran Rp2,7 triliun ini dapat mengairi 4.500 hektare sawah masyarakat.
"Dibangun, bendungan ini, Bendungan Temef dibangun dengan biaya Rp2,7 triliun. Kalau dimiliarkan berarti Rp2.700 miliar, untuk masyarakat NTT dan bisa mengairi sawah kurang lebih 4.500 hektare, sangat besar sekali," kata Jokowi disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (2/10).
- Usai Resmikan Bendungan Terbesar di NTT, Jokowi Bersama Keluarga Didoakan Pendeta
- Potret Bendungan Termahal Diresmikan Jokowi, Digarap Hutama Karya dan Telan Biaya Rp3,5 Triliun
- Jokowi Resmikan Bendungan Pamukkulu Sulsel yang Habiskan Anggaran Rp1,6 Triliun
- Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat yang Habiskan Rp1,4 Triliun
Dia menekankan pentingnya air untuk kehidupan masyarakat di NTT. Jokowi menilai kunci kemakmuran dan kesejahteraan di NTT adalah ketersediaan air yang melimpah.
"Apalagi di NTT, air begitu sangat pentingnya, sangat vital. Karena dengan air kita bisa menanam padi, singkong, jagung, utamanya di NTT. Kunci kemakmuran di NTT adalah air. Tanpa air jangan membayangkan provinsi kita di NTT makmur dan sejahtera," jelasnya.
Untuk itu, kata Jokowi, pemerintah membangun empat bendungan di NTT dalam 10 tahun terakhir. Mulai dari, Bendungan Rotiklot, Bendungan Raknamo, Bendungan Napun Gete, dan Bendungan Temef di Kabupaten Timur Tengah Selatan.
Adapun Bendungan Temef yang dibangun sejak tahun 2017 ini memiliki luas genangan 298 hektare. Sehingga, bendungan ini bisa menampung 45 juta meter kubik air yang dapat dimanfaatkan untuk bertanam dan mengurangi banjir.
"Sangat besar sekali, yang akan sangat bermanfaat bagi petani untuk menanam padi, jagung, ketela, dan lain-lainnya dan juga bisa mengurangi banjir, mereduksi banjir di Kabupaten Timor Tengah Selatan dan di Kabupaten Malaka," tutur Jokowi.
Dia menjelaskan bahwa saat ini air yang terisi di Bendungan Temef baru 20 persen. Namun, Jokowi menyebut air di bendungan ini akan terisi penuh pada Januari 2025 atau saat musim hujan dimulai.
"Saya titip Pak Bupati, manfaatkan betul Bendungan Temef ini untuk kemakmuran, untuk kesejahteraan rakyat kita di Timor Tengah Selatan dan juga masyarakat sekitar," ucap Jokowi.