Melihat Potensi Indonesia Dalam Industri Otomotif Masa Depan
Dunia otomotif Indonesia saat ini merupakan pilar penting dalam industri manufaktur.
Indonesia merupakan negara dengan sumber nikel terbesar di dunia.
Melihat Potensi Indonesia Dalam Industri Otomotif Masa Depan
Melihat Potensi Indonesia Dalam Industri Otomotif Masa Depan
Dunia otomotif Indonesia saat ini merupakan pilar penting dalam industri manufaktur. Indonesia merupakan negara dengan sumber nikel terbesar di dunia.
Peluang besar ini juga didukung oleh pemerintah, pada awal Agustus 2019, Presiden Joko Widodo alias Jokowi menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55. Perpres tersebut berisi tentang prioritas akan diberikan pada pengembangan fasilitas domestik untuk memproduksi kendaraan listrik dan komponen terkait.
Aksi pemerintah dalam mendukung industri energi terbarukan ini dibuktikan juga dengan mengurangi pajak, memperbanyak fasilitas pengisian listrik, mengatur biaya listrik stasiun pengisian daya, hingga memberikan panduan resmi untuk pengembangan keseluruhan ekosistem kendaraan listrik.
Bukan hanya itu, sebagai negara dengan total populasi tertinggi keempat dunia yaitu 278 juta jiwa, Indonesia juga menjadi produsen sekaligus konsumen berbagai produk termasuk energi terbarukan ini. Sebut saja sebagai produsen, Indonesia berpotensi untuk mengembangkan sumber daya alam (SDA) yang dimiliki dengan memanfaatkan sumber daya manusia (SDM) usia produktif.
merdeka.com
Indonesia juga berpotensi menjadi konsumen yang besar industri ini. Hal tersebut terbukti dengan Indonesia menjadi pasar terbesar mobil di Asia Selatan dan ASEAN.
Melihat potensi yang besar akan produk energi terbarukan, Zhejiang Meorient Commerce and Exhibition Inc. bersama China Council for the Promotion of International Trade (CCPIT) akan mengadakan pameran Smart Transportation and Energy di Indonesia.
“Kami ingin meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya ketersediaan produk energi terbarukan. Di pameran ini, kami akan menampilkan berbagai produk canggih seperti mobil listrik, solar panel, tenaga angin, dan masih banyak lagi di area seluas 1.000m²,”
kata Larissa Zhou, General Manager Meorient Exhibition International.
Produk-produk energi terbarukan ini diharapkan tetap mementingkan emisi yang rendah guna menciptakan keadaan yang ramah untuk bumi.
“Implementasi ini penting diterapkan untuk menentukan laju kecepatan Indonesia mencapai bebas emisi di sektor transportasi dan industri pada 2050,”
tambah Fabby Tumiwa, Executive Director Institute for Essential Services Reform (IESR).