Melihat siswa blasteran belajar menulis aksara Bali di daun lontar
Kegiatan belajar aksara di daun lontar diikuti sejumlah anak-anak blasteran. Mereka asyik belajar menulis aksara Bali di daun lontar. Meskipun masih kesulitan, namun nampak anak-anak tersebut sangat antusias dan bersemangat belajar.
Pemerintah Kota Denpasar makin gencar melestarikan aksara dan sastra Bali. Salah satunya dengan mengajarkan cara menulis dan membaca kepada anak-anak. Bahkan sejumlah anak blasteran juga ikut belajar.
Seperti yang dilakukan Penyuluh Bahasa Bali Kota Denpasar, saat memberikan penyuluhan dan pelatihan nyurat lontar di SD Mahardika, di Jalan By Pass Ngurah Rai Tohpati, Denpasar.
Kegiatan tersebut diikuti sejumlah anak-anak blasteran. Mereka asyik belajar menulis aksara Bali di daun lontar. Meskipun masih kesulitan, namun nampak anak-anak tersebut sangat antusias dan bersemangat belajar.
"Saya senang bisa belajar menulis aksara Bali. Tapi susah sekali. Tapi saya mau belajar, ya senang," ujar salah satu siswa bernama Carrick Ardiansyah Tharing yang berdarah Australia ini, Rabu (7/6).
Koordinator Humas Penyuluh Bahasa Bali Kota Denpasar Ni Putu Novi Purnama Sari di sela memberikan pelatihan, mengatakan mendapat undangan dari SD Mahardika Denpasar untuk memberikan penjelasan tentang tata cara menulis aksara Bali di daun lontar.
Kegiatan Ini merupakan salah satu cara pelestarian bahasa, sastra dan aksara Bali. "Adapun jumlah siswa yang mengikuti penyuluhan aksara di daun lontar ini sebanyak 26 orang siswa," ujarnya.
Dikatakan, selain siswa lokal, kegiatan ini juga diikuti siswa blesteran yang kebetulan bersekolah di SD Mahardika. "Kami salut, meskipun siswa keturunan tapi nampak antusias dan senang mengikuti penyuluhan," ujarnya.