Belajar Berbisnis Ala Soeparno, 'Guru' Pengrajin Bawang Goreng di Jatiasih Bekasi
Keberadaan para pengrajin bawang di Kampung Jaha tak lepas dari peran Soeparno yang dianggap sebagai 'guru'.
Keberadaan para pengrajin bawang di Kampung Jaha tak lepas dari peran Soeparno yang dianggap sebagai 'guru'.
Aroma bawang goreng menyeruak ketika menyusuri gang-gang sempit di Kampung Jaha, Jatiasih, Bekasi. Kampung tersebut menjadi tempat berkumpulnya para pengrajin bawang goreng.
Masyarakat di RT 001/RW 011 itu melakukan berbagai aktivitas produksi. Para ibu berkumpul di teras rumah untuk mengupas bawang merah hingga bawang putih. Sementara, bapak-bapak menggoreng bawang merah lalu mengemasnya pada plastik besar.
Kebanyakan dari mereka adalah perantau dari Solo hingga Brebes, Jawa Tengah. Sepanjang penglihatan, ada belasan rumah berjejer.
Penghuni rumah sedang memproduksi bawang goreng untuk dipasok ke pasar-pasar di Bekasi.
Seorang pengrajin bawang goreng yang ditemui adalah Soeparno (54). Wajah Soeparno berbinar. Senyumnya hangat menyambut.
Soeparno duduk di kursi kayu bersama lima ibu-ibu. Mereka sedang memilih bawang merah terbaik dan mengupasnya.
Soeparno dikenal sebagai salah satu perintis usaha bawang goreng di Kampung Jaha. Perjalanan bisnis bawang goreng Soeparno telah dimulai sejak 1990.
Keberadaan para pengrajin bawang di Kampung Jaha tak lepas dari peran Soeparno yang dianggap sebagai 'guru'. Kisah sukses Soeparno berbisnis bawang goreng menjadi magnet bagi tetangga dan keluarga di Solo, Jawa Tengah mengikuti jejaknya.
Soeparno tergerak mengajari mereka keterampilan membuat bawang goreng. Dia berharap, saudara seperantauannya bisa mandiri dalam berbisnis bawang. Mulai dari produksi sampai pemasaran.
Untuk mengawali usaha bawang goreng, seseorang hanya butuh modal untuk membeli bahan baku seperti bawang merah, bawang putih, tepung dan bumbu-bumbu. Setelah memahami proses pembuatan bawang goreng, mereka bisa langsung membuat produk makanan tersebut.
Kedua, pengrajin harus berani dan tak pernah puas belajar. Soeparno berbagi pengalaman. Dulu sebelum bisa memproduksi bawang goreng sendiri, Soeparno 'mencuri ilmu' dari sang tante yang lebih dulu berjualan.
Ketika itu Soeparno masih bujangan. Usianya masih 20 tahun. Dia memberanikan diri merantau dari Solo ke Cijantung, Jakarta Timur. Soeparno lebih dulu berjualan mie ayam keliling. Sampai akhirnya, dia termotivasi pada kesuksesan sang tante berbisnis bawang.
Dua bulan sejak merantau, Soeparno mengikuti sang tante memproduksi bawang goreng hingga ikut terjun menjualnya ke pasar. Modal pun terkumpul sedikit demi sedikit hingga berani membuat bawang goreng sendiri. Meskipun, alat-alat produksi masih meminjam di dapur sang tante.
merdeka.com
Usaha bawang goreng Soeparno kini berusia 34 tahun. Soeparno mengungkapkan kiat-kiat agar bisnis tetap awet dan laris manis.
Prinsip berdagang ini pula yang diajarkan pada 'murid-murid' Soeparno. Selama berdagang, Soeparno selalu menganggap pembeli adalah saudara sendiri.
Selain itu, Soeparno selalu menekankan untuk menjaga kualitas dan keramahan dalam berjualan. Dengan prinsip itu, kata Soeparno, pelanggan bisa membeli dengan nyaman dan bertambah banyak.
merdeka.com
Produksi biasa memakan waktu 3 jam, dimulai pukul 14.00-17.00 WIB.
merdeka.com
Gurihnya berbisnis bawang goreng telah dirasakan oleh 'murid' Soeparno, Sutiyem. Adik Soeparno ini bercerita, dirinya dan suami tertarik mengikuti jejak sang kakak.
Setelah dijalani, usaha rumahan ini ternyata cukup menjanjikan. Bawang goreng telah menjadi sumber pendapatan sehari-hari.
Omzet dari penjualan bawang goreng Sutiyem bisa mencapai Rp2 juta sehari. Pelanggan Sutiyem kebanyakan adalah para pedagang bakso dan nasi goreng.
merdeka.com
Perjalanan usaha Soeparno dan pengrajin bawang Kampung Jaha tidak lepas dari peran Bank Rakyat Indonesia (BRI). Soeparno sudah sejak lama menjadi nasabah KUR dan non-KUR bank pelat merah tersebut.
Dia pernah meminjam kredit usaha Rp3,5 juta dan sudah lunas. Teranyar, Soeparno mengajukan lagi KUR ke BRI unit Jatiasih pada 2023 lalu untuk mengembangkan usahanya.
KUR yang diambil Soeparno memiliki plafon Rp200 juta dengan tenor 4 tahun. Soeparno memanfaatkan pinjaman usaha itu untuk mengantisipasi kenaikan harga bahan baku dan menambah modal produksi.
"Ambil KUR sudah setahun ini bulan 6 besok, Juni 2023. Sekarang sudah mulai tumbuh lagi dikit-dikit, pelan-pelan. Kita ambil 200 juta untuk 4 tahun. Cicilan Rp5 juta sekian sampai 6 jutaan," kata Soeparno.
Soeparno mengingatkan para pengrajin untuk teliti dan cerdas memilih kredit usaha agar tidak gulung tikar. Syaratnya, usaha harus sudah mulai berjalan dan konsisten.
Sebagai informasi, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan debitur KUR baru telah mencapai 105,82% dari target tahun penuh 2023.
Angka tersebut tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan target dari pemerintah yakni 1,36 juta debitur baru.
"Telah mencapai 1,44 juta debitur KUR baru hingga triwulan III 2023," kata Supari dalam keterangannya.
Untuk tahun 2024, BRI mengebut penyaluran KUR senilai Rp165 triliun hingga bulan September. Jumlah tersebut akan disalurkan kepada lebih dari 3,7 juta nasabah dari pipeline sebanyak 7 juta.
merdeka.com
Mahasiswa ITS ini punya kepedulian tinggi terhadap keberlanjutan lingkungan
Baca SelengkapnyaKampung Jaha terkenal sebagai sentra pengrajin bawang goreng di Bekasi.
Baca SelengkapnyaSelama menjalani kehidupan yang keras di Jakarta, Pak Beno belajar arti penting dari pantang menyerah.
Baca SelengkapnyaJika biasanya tukang bakso cukup berkaos dan celana panjang, namun hal tersebut berbeda dengan penjual yang satu ini.
Baca SelengkapnyaBejo Wage Suu pada awalnya merupakan seorang teknisi bengkel yang belajar seni liping secara otodidak
Baca SelengkapnyaSudah luput dari sorotan, ini deretan potret kesederhanaan Isa 'Bajaj' di kampung halaman
Baca SelengkapnyaSelain dakwahnya secara langsung, ia juga membagi ilmunya dalam bentuk buku.
Baca SelengkapnyaBerkat media sosial kue cubitnya jadi naik kelas dan pelanggan berdatangan
Baca SelengkapnyaSang pendiri, Kiai Nur baru mendirikan surau saat puluhan santri datang untuk berguru padanya.
Baca Selengkapnya