Membandingkan cara polisi tangani kasus penyiraman Novel dan meme soal Setnov
"Ini setengah tahun tidak ada perkembangan. Oleh karena itu kita minta polisi harus membuktikan bahwa dia bukannya polisi saudara Novanto, tapi dalam UU Kepolisian dia adalah polisi negara dan dia wajib berlaku adil pada setiap warga negara Indonesia," tegas Saor Siagian, kuasa hukum Novel.
Polisi dinilai sangat cepat menangani kasus dugaan pencemaran nama baik yang dilakukan Dyann Kemala Arrizqi terkait meme Ketua DPR Setya Novanto alias Setnov. Sebaliknya, polisi dinilai sangat lamban menangani kasus penyiraman air keras yang dialami penyidik senior KPK, Novel Baswedan.
"Kasus Novel 200 hari lebih tak kunjung ketemu siapa pelakunya. Ini jadi pertanyaan publik," kata peneliti ICW, Tibiko Zabar saat jumpa pers di LBH Pers, Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (5/11).
Jika laporan Setnov lebih diprioritaskan kepolisian, maka masyarakat bisa mempertanyakan dan hal itu dapat menurunkan citra polisi. "Kok kasus Bang Novel belum selesai tapi kok yang ini cepat ya? Ini membuat pertanyaan di mata publik sebenarnya ini apa yang terjadi," jelasnya.
Kuasa hukum Novel Baswedan, Saor Siagian, juga membandingkan dua kasus itu. "Saya sebagai pengacara Novel memberikan pembandingan kinerja polisi yang menurut kami tidak sangat adil. Ada warga negara yang telah diciderai dan korban ini mendapatkan kerusakan vital dari fungsi kehidupannya dalam hal ini matanya tidak berfungsi, sampai setengah tahun lebih tak ada kemajuan dari perkaranya," paparnya.
Sementara laporan pencemaran nama baik terhadap Setnov dalam hitungan hari langsung ditangani polisi. "Ini setengah tahun tidak ada perkembangan. Oleh karena itu kita minta polisi harus membuktikan bahwa dia bukannya polisi saudara Novanto, tapi dalam UU Kepolisian dia adalah polisi negara dan dia wajib berlaku adil pada setiap warga negara Indonesia," tegas Saor.
Dia juga mengingatkan agar polisi jangan sampai terjebak. Ia menduga berbagai laporan polisi yang dilakukan Setnov selepas menang praperadilan hanyalah upaya agar lepas dari kasus korupsi yang diduga melibatkan Ketua Umum Partai Golkar itu.
"Novel Baswedan adalah koordinator yang menangani kasus korupsi e-KTP yang tersangkanya Setya Novanto. Yang aneh penyidik atau penegak hukum itu sekarang sedang terbaring di rumah sakit tidak ada perkembangan atas laporannya.
Sementara yang diduga ini (Dyann Kemala Arrizqi) melakukan pidana kecil dan kepolisian sangat cepat menindaklanjuti," jelasnya.
Baca juga:
Ini 32 akun medsos yang diusut polisi karena unggah meme Setya Novanto
Setnov diminta tak tipis kuping jika warganet bikin meme
Saat Setya Novanto memburu para pembuat dan penyebar meme
Setya Novanto yang selalu lupa dan tidak tahu di hadapan hakim
Jaksa ungkap sadapan telepon Marliem, dari Asiong sampai Setnov disebut
Nasib Dyaan tersandung kasus hukum karena meme Setnov
Karena Setya Novanto, Akbar Tandjung takut Golkar tak lolos ke parlemen
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Siapa Serka Sudiyono? Serka Sudiyono adalah anggota TNI yang bekerja sebagai Babinsa di Desa Kemadu, Kecamatan Sulang, Rembang.
-
Siapa Mutiara Baswedan? Mutiara Annisa Baswedan lahir pada 3 Juni 1997. Kini, gadis kecil dalam foto di atas pun sudah tumbuh dewasa. Menjadi anak pertama dan perempuan satu-satunya, Mutiara juga sangat dekat dengan sang ayah.
-
Apa yang diresmikan oleh Mayjen Kunto di Baleendah, Bandung? Mayjen Kunto meresmikan acara bertajuk 'warung amal', sebuah bazar di mana masyarakat dapat memperoleh sembako seperlunya dengan pembayaran sesuai kemampuan mereka sendiri.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.