Membandingkan Staf Khusus Jokowi dengan Ma'ruf Amin
Jokowi dan Ma'ruf Amin masing-masing memiliki staf khusus. Namun staf khusus yang dipilih dari latar belakang berbeda. Berikut penjelasannya
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin kini memiliki staf khusus yang bakal membantunya dalam menjalankan tugas. Namun ada sejumlah perbedaan antara staf khusus Jokowi dan Ma'ruf Amin.
Mulai dari usia hingga cara pemilihan para stafsus tidaklah sama. Berikut ulasannya:
-
Kapan Wapres Ma'ruf menjadi Plt Presiden? Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 12 tahun 2024 tentang penugasan Wakil Presiden untuk melaksanakan tugas presiden hingga 6 Maret 2024.
-
Kapan Wapres Ma'ruf Amin dijadwalkan mencoblos? Ma’ruf dan keluarga dijadwalkan menggunakan hak pilihnya pukul 09.00 Wib.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Apa yang dilakukan Presiden Jokowi pada hari Jumat, 8 Desember? Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima surat kepercayaan dari 10 duta besar luar biasa dan berkuasa penuh (LBBP) negara-negara sahabat.
Berikut perbandingan staf khusus Jokowi dan staf khusus Ma'ruf Amin:
Perbedaan Cara Memilih Staf Khusus Jokowi & Maruf Amin
Presiden Jokowi memilih kalangan milenial untuk menjadi staf khususnya. Jokowi memilih staf khususnya dari latar belakang pendidikan dan terobosan yang sudah mereka lakukan. Para staf khusus pilihan Jokowi, tak hanya lulusan universitas ternama di dalam negeri, mereka juga tercatat lulusan universitas luar negeri.
Sedangkan Ma'ruf Amin memilih staf khusus dari kalangan senior. Ma'ruf Amin bahkan harus menyeleksi staf khususnya selama dua bulan. "Kira-kira sekitar 2 bulan siapa saja orang-orang yang direkrut. Karena begitu banyak yang menginginkan, tapi tempatnya enggak banyak," kata juru bicara Ma'ruf Amin, Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi MUI Masduki Baidlowi.
Perbedaan Latar Belakang Staf Khusus Jokowi & Maruf Amin
Presiden Jokowi memilih tujuh staf khusus dari kalangan milenial. Rata-rata mereka berusia 30 tahun. Ketujuh staf khusus ini yakni; Adamas Belva Syah Devara (29 tahun Lulusan S2 Harvard dan Stanford. Pendiri dan CEO Ruangguru), Putri Indahsari Tanjung (23 tahun Lulusan Academy of Art San Fransisco), Andi Taufan Garuda Putra (32 tahun Lulusan Harvard Kennedy School), Ayu Kartika Dewi (Pendiri Gerakan Sabang-Merauke), Gracia Billy Mambrasar (31 tahun lulusan Oxford Universtiy), Angkie Yudistia (32 tahun), dan Aminuddin Maruf (33 tahun mantan ketum PB PMII).
Sedangkan staf khusus Ma'ruf Amin merupakan kalangan senior. Mereka adalah mantan Menristekdikti Muhammad Nasir. Kemudian, aktivis Muhammad Imam Aziz, Satya Arinanto mantan staf khusus Wapres sejak era Jusuf Kalla, bakal calon Wali Kota Makassar, Sukriansyah S Latief, Ketua PBNU Robikin Emhas, Lukmanul Hakim dan Guru Besar UIN Hukum Islam Fikih, Maskuri Abdillah.
Perbedaan Tugas Staf Khusus Jokowi & Maruf Amin
Para staf khusus Jokowi & Ma'ruf Amin juga memiliki tugas berbeda. Untuk staf khusus Jokowi, mereka tidak akan full time membantu. Namun para staf khusus milenial ini harus punya terobosan baru untuk memajukan Indonesia. Untuk Angkie Yudistia (32 tahun), ditunjuk Jokowi menjadi jubir presiden khusus di bidang sosial.
"Tidak harus tiap hari bertemu," kata Jokowi.
"Saya ingin ada inovasi, ada gagasan, ada ide baru, ada terobosan baru sehingga memudahkan kita dalam mengelola negara ini sehingga golnya ke sana," kata Jokowi, Kamis, (21/11).
Sedangkan staf khusus Ma'ruf Amin memiliki tugas diberbagai bidang, mulai dari ekonomi, hukum, hingga penanggulangan kemiskinan. Mereka adalah mantan Menristekdikti Muhammad Nasir yang akan menangani birokrasi dan bidang pendidikan. Kemudian, aktivis Muhammad Imam Aziz akan menangani bidang penanggulangan kemiskinan dan otonomi daerah.
Ma'ruf juga menunjuk Satya Arinanto. Ia pernah menjadi staf khusus Wapres sejak era Jusuf Kalla. Dia membidangi masalah hukum. Kini Satya masih membidangi masalah hukum. Kemudian, bakal calon Wali Kota Makassar, Sukriansyah S Latief yang akan menangani masalah investasi.
Selanjutnya Robikin Emhas yang akan membantu Wapres di bidang politik dan hubungan antar lembaga, dan Lukmanul Hakim yang akan menangani di bidang ekonomi dan keuangan. Guru Besar UIN Hukum Islam Fikih, Maskuri Abdillah akan bekerja sebagai stafsus wapres di bidang umum.
(mdk/dan)