Membangkitkan Promosi Keindahan Alam dan Budaya Indonesia usai Pandemi Covid-19
Mempromosikan keindahan alam dan budaya Indonesia ke mata dunia internasional penting dilakukan untuk membangkitkan gairah pariwisata usai pandemi covid-19.
Venue utama perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 2022, The Apurva Kempinski Bali kembali mempromosikan keindahan alam dan budaya Indonesia ke mata dunia internasional lewat program 'Powerful Indonesia'. Hal itu penting dilakukan untuk membangkitkan gairah pariwisata usai pandemi covid-19.
General Manager The Apurva Kempinski Bali, Vincent Guironnet mengungkapkan program itu mencakup lima hal antara lain, kolaborasi lintas disiplin, ragam budaya, pemberdayaan komunitas dan masyarakat, pariwisata berkelanjutan atau sustainability, serta berkerja sama dengan penyandang disabilitas.
-
Bagaimana Desa Wisata Nusa mengembangkan pariwisata? Desa Wisata Nusa berada di Kabupaten Aceh Besar, Aceh bergerak dan mengembangkan desa wisata berbasis masyarakat. Pengunjung bisa berinteraksi langsung dengan penduduk sekitar, bahkan bisa menginap di rumah milik warga.
-
Kapan Desa Wisata Nusa meraih juara? Desa Wisata Nusa telah menyabet juara di Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 kategori homestay.
-
Kapan Wisata Perahu Kalimas diresmikan? Bertepatan dengan Hari Jadi Kota Surabaya ke-729, pada Selasa (31/5/2022) malam, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meresmikan wisata “Perahu Kalimas Reborn”.
-
Di mana Desa Wisata Cisaat berada? Desa Cisaat di Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, baru-baru ini mendapat gelar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI.
-
Bagaimana desa wisata ini dikelola? “Konsep pengembangan desa wisata di Kaduela dikelola secara mandiri dan melibatkan pemberdayaan masyarakat setempat sebagai kunci keberhasilan,” terang Iim
-
Apa yang diharapkan dari pungutan wisatawan asing di Bali? Rektor Unud: Pungutan Wisman Harus Tingkatkan Kualitas Pariwisata Bali Babak baru pariwisata Bali akan dimulai pada 14 Februari 2024 nanti dengan penerapan pungutan bagi wisatawan asing yang masuk Bali. Terkait hal itu, Rektor Universitas Udayana Ngakan Putu Gede Suardana berharap, pungutan akan dibarengi dengan peningkatan kualitas pariwisata Bali.
"Indonesia termasuk salah satu negara di dunia yang penuh dengan keberagaman yang berwarna, dan saya sudah menyebut negara yang indah ini sebagai rumah selama 16 tahun terakhir," ungkap Vincent dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (13/1).
"Bangsa ini sangat luar biasa. Dari segi warisan sejarah, lanskap alam, identitas budaya, ilmu holistik dan keanekaragaman kuliner menunjukkan kekuatan bangsa Indonesia," tambah dia.
Dia menuturkan, pihaknya juga melakukan kolaborasi dengan beberapa pihak untuk mendukung pengenalan budaya Indonesia ke mata dunia dalam program Pemberdayaan dengan Lembaga Pendidikan.
"Sejalan dengan program pariwisata keberlanjutan, resor ini telah memupuk kolaborasi yang sinergis dengan institusi dan komunitas. Para mitra yang tergabung dalam program ini adalah Arie Siswanto serta institusi Bali Culinary Pastry School yang berada di bawah naungan beliau, Politeknik Negeri Bali, Sumba Hospitality Foundation, Bali Wise Foundation, dan Difalink," ungkap dia.