Membentuk Generasi Muda yang Berpegang pada Pancasila
Pancasila sebagai ideologi bangsa sudah final sehingga tidak perlu diperdebatkan kembali. Para generasi muda harus didorong memaknai itu agar tidak terpengaruh paham lain yang menyesatkan.
Pancasila sebagai ideologi bangsa sudah final sehingga tidak perlu diperdebatkan kembali. Para generasi muda harus didorong memaknai itu agar tidak terpengaruh paham lain yang menyesatkan.
Mantan Wakil Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Madya (Purn) Widodo menilai dengan situasi terbuka seperti saat ini banyak paham-paham lain masuk. Masuknya bisa melalui media sosial maupun lingkungan.
-
Kapan Hari Lahir Pancasila diperingati? Hari Lahir Pancasila, yang diperingati setiap tanggal 1 Juni, adalah momen penting dalam sejarah Indonesia.
-
Gedung Pancasila berada di mana? Tidak semua bangunan lawas bisa lestari hingga sekarang. Sayangnya, sebagian di antaranya dibiarkan tak terawat kendati memiliki nilai sejarah, salah satunya gedung Pancasila yang ada di wilayah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
-
Siapa yang merumuskan Pancasila? Pada hari ini, kita mengenang kembali lahirnya Pancasila sebagai dasar negara yang dirumuskan oleh para pendiri bangsa.
-
Kapan Hari Kesaktian Pancasila dirayakan? 1 Oktober adalah Hari Kesaktian Pancasila.
-
Siapa yang merumuskan Pancasila pada sidang BPUPKI? Kemudian pada sidang kedua BPUPKI, Soekarno dalam pidatonya berkesempatan menyampaikan gagasannya mengenai konsep awal Pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia tepat pada 1 Juni 1945.
-
Bagaimana Pancasila berperan sebagai dasar negara Indonesia? Pancasila sebagai dasar negara memberikan arah dan petunjuk bagi pemerintah dan masyarakat dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, mempersatukan dan memantapkan kebudayaan dan identitas nasional Indonesia, serta memandu dan mengarahkan pembangunan nasional.
"Mau tidak mau kita dari unsur struktural terus (berusaha) bagaimana agar Pancasila meresap sebagai ideologi bangsa," katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (11/4).
Dia mencontohkan, ada siswa merasa Pancasila adalah indoktrinasi. Menurutnya, ini bisa terjadi karena ada masukan salah atau mungkin pendidikan di sekolah tidak terlalu mendalam.
"Kalau zaman dulu ada P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila), ada ilmu kewiraan setelah mahasiswa. Ada wadah sendiri tentang Pancasila. Ini perlu diajarkan dengan situasi keterbukaan," tutur Dosen Universitas Pertahanan (Unhan) itu.
Situasi ini, lanjut Widodo, tidak terlepas dengan kemajuan teknologi yang begitu cepat. Misalnya telepon genggam, jika tidak bijak justru ini bisa merusak karena begitu instan memenuhi kebutuhan sesuai pola pikir generasi muda.
"Artinya, kemajuan, keterbukaan adalah kebutuhan mau enggak mau kita para orang tua, sekolah, guru, institusi harus turun tangan. Beri ceramah turun ke daerah. Agar paham dengan ideologi yang tidak benar," jelasnya.
Widodo berharap seluruh sekolah negeri, swasta atau asing selama gunakan negara Indonesia wajib hukumnya Pancasila, kibarkan bendera, dan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
"Di negara lain, anak saya di Belanda nyanyi lagu Belanda. Ini untuk merawat integritas pada negara, lama-lama akan tumbuh ideologinya," imbuh mantan Sekjen Kemhan itu.
Yang juga harus dilakukan, kata Widodo, kalangan milenial harus bersatu membentuk komunitas, dan pemerintah perlu mewadahi. Dari sini, lanjutnya, bisa mengurangi paham asing yang mencoba masuk.
"Anak muda butuh saluran, pemerintah fasilitasi. Tapi tidak inklusif, harus benar-benar toleran," tandasnya.
Baca juga:
BPN Soal Isu Bachtiar Nasir Dukung Khilafah: Pribadi Tak Ada Hubungan Paslon 02
Pancasila Harga Mati, NasDem Tegaskan Khilafah Khianati Ulama
Prabowo Nilai Pancasila Diedukasi Sejak SD, Jokowi Mulai dari PAUD
PKS Tegaskan Prabowo-Sandi Tak Akan Ubah Ideologi Pancasila Jadi Khilafah
AHY: Jangan Benturkan Pancasila dengan Islam
Soal Pancasila Versus Khilafah di Pilpres, BPN Sebut Kubu Jokowi Panik dan Stres