Menantu di Sidoarjo Bunuh dan Bakar Mertua Hingga Tulang Belulang
Setelah merampas sepeda motor dan perhiasan korban Sri Astutik (55), Desa Sukorejo, Buduran Sidoarjo, jasadnya dibakar pelaku di perkebunan Desa Kesemen Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Wahyu Hermawan (25) warga Desa Ental Sewu, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, tega membunuh mertuanya lantaran tergiur barang berharga milik korban.
Setelah merampas sepeda motor dan perhiasan korban Sri Astutik (55), Desa Sukorejo, Buduran Sidoarjo, jasadnya dibakar pelaku di perkebunan Desa Kesemen Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
-
Kapan Hari Sirkus Sedunia diperingati? Hari Sirkus Sedunia yang diperingati setiap tanggal 17 April, adalah sebuah perayaan internasional yang didedikasikan untuk menghormati dan mengapresiasi seni pertunjukan sirkus serta para pemain dan seniman yang terlibat di dalamnya.
-
Apa yang terjadi di perlintasan Madukoro, Semarang? Peristiwa itu mengakibatkan ledakan hebat disusul kobaran api.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Kapan sujud sahwi dilakukan? Jika kesalahan terjadi sebelum salam, sujud sahwi dilakukan setelah tasyahud sebelum salam.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Bagaimana proses terbentuknya daratan di Sidoarjo? Mengutip Instagram @rumahbudaya.sda, daratan di Kabupaten Sidoarjo merupakan hasil sedimentasi Sungai Brantas.
Peristiwa tragis itu dilakukan tersangka pada Rabu (1/5) lalu di jalan tuang kawasan Trawas, Mojokerto. Untuk menghilangkan jejak, pelaku dibantu dua temanya Sugeng Wahyu Ahmad Muslimin (23) dan Muhammad Irvan (20) warga Desa Sugeng, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto untuk membakar jasad korban di areal perkebunan Desa Kesemen, hingga nyaris tak tersisa.
Sebelumnya korban dibunuh dengan cara dijerat dengan sabuk pengaman di dalam mobil Toyota Avanza yang disewa oleh korban. Korban yang sudah meninggal dibawa ke kawasan Ngoro untuk dibakar.
Peristiwa ini terungkap setelah salah seorang warga menemukan sisa tengkorak korban di lokasi bekas pembakaran di areal perkebunan yang lokasinya sekitar 4-5 kilometer dari perkampungan warga, pada Jumat (14/6) lalu. Untuk memastikan identitas korban, polisi melakukan tes DNA karena korban sudah tidak bisa dikenali.
Setelah melakukan penyelidikan, polisi mengamankan para tersangka setelah anak korban melapor kehilangan ibunya sejak Rabu (1/5) lalu. Setelah mendapatkan barang bukti dan keterangan para saksi, para pelaku berhasil ditangkap.
Kapolres Mojokerto, AKBP Setyo Koes Heriyatno mengatakan, kasus pembunuhan berencana ini diawali dengan pencurian dan kekerasan serta menghilangkan jejak dengan cara membakar mayat sampai menjadi tengkorak dan dibiarkan di perkarangan.
"Hasil penyelidikan dan hasil DNA dari tengkorak korban yakni rambut bawah korban adalah SA (Sri Astutik). Ada dua orang tersangka yang diamankan dan mengakui perbuatannya yakni Wahyu Hermawan dan Sugeng Wahyu salah satu adalah menantu korban," katanya dalam keterangan pers, Jumat (28/6).
Dari tangan tersangka, polisi mengamankan barang bukti di antara perhiasan kalung dan cincin emas serta HP milik korban.
"Kita kenakan pasal berlapis yakni Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana dan 365 KUHP tentang Pencurian dengan Kekerasan. Ancaman hukummanya seumur hidup," jelasnya.
Baca juga:
Pembakar Ibu Tiri di Asahan Ditangkap di Riau
Pembunuhan di Cimuning, Polisi Curiga 2 Mobil dan 2 Motor Melintas Dini Hari
Tak Ada Identitas, Ini Ciri-ciri Wanita Dibunuh di Bekasi
Kronologi Kasus Pembunuhan Wanita Terikat Rafia Terungkap Saat Rekonstruksi
Diduga Korban Pembunuhan, Ini Ciri Jasad Wanita Ditemukan di Bekasi
Diduga Dibunuh, Karyawan PTPN 4 Ditemukan Tewas dengan Tangan Terikat
Disebut Maling, Pria Penderita Gangguan Jiwa Bacoki Sopir Angkot