Mencari jejak Andi Lala, tukang las pembunuh satu keluarga di Medan
Mencari jejak Andi Lala, tukang las pembunuh satu keluarga di Medan. Tak lupa, polisi mengimbau agar Andi Lala menyerahkan diri untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Sabtu 8 April lalu, warga Lubuk Pakam, Deli Serdang heboh. Betapa tidak, di hari sabtu pagi tersebut warga mendapati seluruh penghuni salah satu rumah tewas bersimbah darah. Hanya satu balita yang masih bernyawa, itupun dalam kondisi kritis.
Total lima tewas, satu masih hidup. Kelima korban tewas yakni pasangan suami istri Rianto (40) dan Yani (35). Kemudian Naya (14) dan Gilang Laksono (10) anak korban serta mertua Rianto, Marni (50).
Sedangkan, Kirana balita 4 tahun kritis.
Awalnya, beberapa warga menaruh curiga lantaran tak ada satupun penghuni rumah yang keluar. Padahal, jarum jam sudah menunjuk di angka 10 dan lampu di rumah korban terus menyala.
"Lampunya terus hidup, itu yang buat kami curiga," kata Suharman, seorang warga sekitar.
-
Apa yang dilakukan Dudung Abdurachman di Pekan Raya Jakarta? Eks Kepala Staff Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman kedapatan menghabiskan waktu luang bersama keluarga. Dia memilih untuk berkunjung ke Pekan Raya Jakarta (PRJ).
-
Kejatuhan cicak di paha pertanda apa? Arti kejatuhan cicak yang berikutnya adalah jika kamu mengalami kejatuhan cicak tepat pada paha. Musibah yang disebabkan oleh orang lain ini bisa diketahui dari posisi cicak jatuh.
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Apa yang dilakukan Syahrini di Jakarta? Tidak ada perubahan, Syahrini selalu terlihat anggun dan menenangkan sekali.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
Akhirnya, warga memberanikan diri untuk mengecek ke dalam rumah. Betapa terkejut didapati para penghuni tewas bersimbah darah.
"Warga memberitau kalau ada kasus satu keluarga yang dibunuh," kata Budiono kepala Lingkungan 11, Kelurahan Mabar, Medan Deli.
Ratusan warga sekitar pun datang ke lokasi Petugas yang tiba pun memasang garis polisi di rumah korban.
Polisi pun bergerak cepat mengusut pembunuhan sadis tersebut.
Kapolda Sumatera Utara Irjen Rycko Amelza Dahniel meyakini jika peristiwa itu adalah pembunuhan berencana.
"Tentunya, kalau kita melihat kasusnya, ini pembunuhan berencana. Dugaan sementara di TKP, ini pembunuhan berencana, kemudian pelaku melarikan diri," ujarnya di lokasi.
Saat itu, polisi tidak mendapati barang berharga korban yang raib. Menurut keterangan warga, hanya beberapa benda raib dari rumah korban. Masyarakat sekitar menginformasikan ada sepeda motor dan HP korban yang hilang.
Setelah meminta keterangan sejumlah saksi serta olah TKP. Kesimpulan penyidik mengerucut kepada sosok Andi Lala. Terduga pelaku merupakan kerabat korban.
"Calon tersangka pelaku berinisial AL (Andi Lala). Kami mengimbau yang bersangkutan untuk menyerahkan diri," kata Wakapolda Sumut, Brigjen Pol Agus Andrianto, Selasa (11/4).
Andi Lala (34) kuat diduga sebagai pelaku pembunuhan itu setelah petugas menemukan sejumlah barang bukti dari rumahnya di Jalan Pembangunan II, Desa Sekip, Lubuk Pakam, Deli Serdang, Sumut. Selain itu ditemukan pula kendaraan yang digunakannya untuk melarikan diri.
Agus menyatakan Andi Lala masih memiliki hubungan kekeluargaan dengan korban. "Hubungannya (korban) masih ada hubungan keluarga dengan istri AL," jelas Agus.
Polisi menduga, saat beraksi Andi Lala tidak sendirian. Polisi memastikan pelaku pembunuhan lebih dari satu orang. "Berdasarkan keterangan saksi, pelaku lebih dari 1 orang," papar Agus.
Motif pembunuhan ini belum diketahui pasti karena Andi Lala belum tertangkap. Agus mengakui mereka tengah menyelidiki adanya indikasi sengketa keluarga, termasuk soal harta warisan.
Namun berdasarkan hasil olah empat kejadian perkara (TKP), peristiwa itu diduga berlatar dendam. "Kalau sampai anak 4 tahun pun dibuat seperti itu kondisinya, patut diduga kejadian ini bermotif dendam," cetus Agus.
Kini, penyidik telah menyebarluaskan foto Andi Lala. Diharapkan siapapun yang melihat sosoknya agar segera melapor ke kepolisian setempat.
Tak lupa, polisi mengimbau agar Andi Lala menyerahkan diri untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
"Berdasarkan temuan di TKP kejadian dan di Lubuk Pakam (rumah Andi Lala), L300 dan Xenia karena itu polda Sumut pada hari ini mengeluarkan DPO (atas nama Andi Lala)," papar Agus.
Jenderal berbintang satu ini meminta Andi Lala segera menyerahkan diri. Terlebih, surat DPO atas namanya segera dikirim ke Mabes Polri. "Hari ini akan dikirim ke Mabes untuk disebar ke seluruh Indonesia," pungkas Agus.
Baca juga:
Terduga tersangka kasus pembunuhan sekeluarga lebih dari 1 orang
Polisi sebar foto terduga pembunuh sekeluarga di Medan
Polisi temukan harta milik keluarga yang dibantai di rumah Andi Lala
Pembunuh sekeluarga di Medan diduga kerabatnya sendiri
Pembunuhan satu keluarga di Medan terungkap
Cerita lengkap mutilasi di Bengkalis, tersangka & korban pesta sabu