Mendagri Yakin Pandemi Covid-19 Bakal Tekan Isu SARA di Pilkada 2020
Selain itu, dia menyakini, Pilkada 2020 akan diwarnai adu gagasan cerdas dan bukan saling serang isu suku, ras, agama dan antar golongan (SARA).
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian optimis gelaran Pilkada 2020 justru mempercepat penanganan pandemi Covid-19. Sebab, nantinya para kontestan calon kepala daerah di 270 wilayah akan menawarkan gagasan terbaiknya untuk berkampanye penanganan Covid-19, khususnya petahana.
"Dengan adanya Pilkada bisa mempercepat adanya keseriusan yang lebih sungguh-sungguh terutama oleh kepala daerah yang ikut running kembali dalam menangani Covid-19," katanya di Gedung Bawaslu RI, Jakarta, Selasa (23/6).
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Mengapa Pemilu 2019 di sebut Pemilu Serentak? Pemilu Serentak Pertama di Indonesia Dengan adanya pemilu serentak, diharapkan agar proses pemilihan legislatif dan pemilihan presiden dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif.
-
Kenapa Pilkada tahun 2020 menarik perhatian? Pilkada 2020 menarik perhatian karena dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Pilkada di tahun tersebut dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan ketat untuk menjaga keselamatan peserta dan pemilih.
Selain itu, dia menyakini, Pilkada 2020 akan diwarnai adu gagasan cerdas dan bukan saling serang isu suku, ras, agama dan antar golongan (SARA). Sebab, kampanye pada tahun ini akan lebih banyak memberikan program untuk mencegah virus Corona kembali ke daerah tersebut.
"Dampak sosialnya maka dapat mereduksi potensi isu premordial yang seringkali menjadi konflik Pilkada, isu masalah kesukuan, masalah ras, agama. Itu akan menjadi tertekan dengan adanya isu covid," ujarnya.
Sebagai informasi, Pilkada 2020 akan dilaksanakan pada bulan Desember. Sejumlah tahapan, verifikasi data pemilih, dan anggaran secara bertahap disiapkan oleh negara dan penyelenggara Pemilu. Meski demikian, sejumlah pendapat mengatakan bahwa Pilkada 2020 sebaiknya ditunda karena pandemi Covid-19 yang masih belum usai.
Reporter: M Radityo
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Bawaslu Beberkan Data Daerah Rawan Saat Pilkada Digelar di Tengah Pandemi Covid-19
Mendagri Minta Kepala Daerah Segara Cairkan Anggaran Pilkada 2020
Elektabilitas Kalah Dari Gibran, Purnomo Serahkan Keputusan Rekomendasi ke DPP
Solo Raya Polling: Gibran-Purnomo Diduetkan, Kesuksesan Jokowi-Rudy Bisa Terulang
Solo Raya Polling: Elektabilitas Purnomo Turun Akibat Manuver Pengunduran Diri
Solo Raya Polling: Gibran 55 Persen, Purnomo 35 Persen