Mendikbud ancam tutup kampus yang suka tawuran
"Kami ingin kasus yang kemarin adalah yang terakhir, kita harus all out," tegas M Nuh saat meninjau kampus UNM.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh langsung meninjau Universitas Negeri Makassar (UNM) pasca tawuran mahasiswa yang terjadi Kamis sore kemarin. Nuh berjanji akan memberikan sanksi tegas pada kampus yang mahasiswanya kerap terlibat tawuran.
"Mulai dari sanksi terhadap pimpinan (rektor, dekan, ka prodi). Kalau nanti dalam tim khusus menemukan ada kesalahan terhadap institusinya (universitas, fakultas, prodi) maka penurunan akreditasi, tidak boleh menerima mahasiswa baru beberapa tahun sampai dengan penutupan prodi," kata M Nuh saat meninjau ke UNM, Makassar, Jumat (12/10).
Nuh kecewa dengan peristiwa tawuran kemarin. Perilaku mahasiswa sangat jauh dari nilai-nilai budaya. Menurutnya, kejadian seperti itu tak bisa ditolerir.
"Kami ingin kasus yang kemarin adalah yang terakhir, kita harus all out. Seluruh Kampus harus memperkuat tradisi budaya akademik, salah satu unsur adalah menghargai dan menghormati orang lain," katanya.
Nuh menambahkan, penegakan disiplin di lingkungan kampus harus ditingkatkan. Kemendiknas juga mendukung penuh penegakan hukum yang dilakukan pihak kepolisian.
"Meskipun itu dalam kampus, sikat! Kita tidak memberi benih-benih kekerasan dalam kampus. Ini menyangkut nama baik mahasiswa, dosen dan institusi," jelasnya.
Tindakan tegas menangani masalah tawuran sangat penting. Sebab, tak hanya menyangkut masalah nama kampus, tapi menyelamatkan bangsa.
"Ini kejadian yang sangat pahit dan memalukan. Yang di Jakarta saja meski di bawah umur, tetap diproses hukum. Apalagi ini mahasiswa sudah dewasa," cetusnya.
Sebagai tindak lanjut kasus ini, dalam waktu dekat Nuh akan memanggil pihak kampus untuk membahas proses penyelesaian kasus ini di internal kampus,
"Dalam waktu dekat, kami akan mengundang seluruh pihak unversitas untuk memberi garis kebijakan, soal peristiwa ini," tandasnya.