Mendikbud Telusuri Viral Video Anak SD Nyanyi 'Ayo Kita Pilih Prabowo-Sandi'
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) masih menelusuri video tersebut. KPAI sudah berkoordinasi dengan tim siber Polri sejak mendapat aduan video itu dari masyarakat semalam.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhajir Effendi menginstruksikan anak buah telusuri viral video anak sekolah dasar di kelas menyanyikan lagu 'Ayo Kita Pilih Prabowo-Sandi'. Hingga saat ini belum diketahui peristiwa tersebut terjadi di daerah mana.
"Sedang diselidiki dari mana asalnya," singkat Muhajir saat dikonfirmasi merdeka.com, Selasa (26/2).
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Apa yang sedang dilakukan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dalam video yang viral? Sebuah video memperlihatkan Panglima TNI dengan santai beli nasi di warteg.
-
Apa yang terjadi di video yang viral tentang Brimob dan TNI di Papua? Sebuah video memperlihatkan anggota Brimob dan TNI yang sedang baku tembak dengan KKB OPM Papua dan membuat situasi memanas.
-
Apa yang terjadi dalam video viral tersebut? Video yang menampilkan seorang sopir truk video call dengan keluarga dan menyatakan tak memperbolehkan anaknya jadi polisi viral di media sosial. Video itu diambil di depan kantor Polsek Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi.
-
Apa yang terjadi saat Pramono Anung dan Puan Maharani bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani, terekam dalam kamera saat dirinya menarik bakal calon gubernur Jakarta Pramono Anung ke hadapan presiden terpilih Prabowo Subianto.
-
Kenapa video Bima Yudho Saputro viral? Video Tiktok Bima Yudho Saputro membahas alasan Lampung tak maju-maju viral. Menurut Bima, penyebabnya buruknya infrastruktur, pendidikan, dan mental koruptif pejabat.
Muhajir menduga, nantinya akan ada wali murid tak terima anaknya diajari seperti itu hingga akhirnya melapor.
"Nanti ada orang tuanya yang tidak terima dan lapor. Kita sambil tunggu," tambahnya.
Sebelumnya, beredar video anak sekolah dasar di kelas menyanyikan lagu 'Ayo Kita Pilih Prabowo-Sandi'. Video berdurasi 29 detik itu beredar sejak Senin (25/2), dan diunggah oleh akun Twitter @AhlulQohwah.
Dalam video terlihat anak-anak SD berpakaian batik kompak berdiri sambil menyanyikan lagu jargon Capres dan Cawapres Prabowo-Sandi di dalam kelas. Belum diketahui lokasi anak itu sekolah dan orang yang melakukan perekaman.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) masih menelusuri video tersebut. KPAI sudah berkoordinasi dengan tim siber Polri sejak mendapat aduan video itu dari masyarakat semalam.
"Masih menelusuri titik lokasi kejadian dibantu tim siber Polri," kata Ketua KPAI Susanto saat dikonfirmasi merdeka.com.
Susanto menjelaskan, sesuai Pasal 15 Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perlindungan anak ditegaskan bahwa anak berhak dilindungi dari penyalahgunaan dalam kegiatan politik. Pelanggar aturan tersebut dikenakan dapat dipenjara selama lima tahun dan didenda Rp 100 juta.
Komisoner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti menambahkan agar dinas pendidikan di daerah mengingatkan kepala sekolah dan guru netral dalam hajatan Pemilu 2019 ini. KPAI mengingatkan agar lembaga pendidikan dan sekolah bebas dari politik praktis.
"KPAI menyampaikan keprihatinan atas kasus politisasi anak oleh pendidik di sekolah, padahal sekolah adalah zona yang seharusnya steril dari politik. Sama anak yang sudah hak pilih saja kalau di sekolah tidak boleh dipengaruhi, apalagi ini anak SD," kata Retno.
Berikut video viral anak SD nyanyi lagu Prabowo-Sandi di kelas:
Baca juga:
Kampanye Hitam 3 Ibu di Karawang Wujud Politik Kehilangan Akal Sehat
Ikut Deklarasi Dukung Jokowi-Ma'ruf, Bupati Klaten Tak Merasa Bersalah
Bawaslu Telusuri Dugaan Pidana 3 Ibu Relawan Prabowo Kampanye Hitam di Karawang
Bawaslu Ingatkan Timses: Media Sosial untuk Tarung Program Bukan Sebarkan Hoaks
BPN Akui 3 Ibu Kampanye Hitam ke Jokowi Relawan Prabowo, Bergerak di Luar SOP
Jika Diperlukan, BPN Akan Beri Bantuan Hukum 3 Ibu Sebar Kampanye Hitam