Mendikbudristek Nadiem: Kita Kena Getahnya Karena Sistem Zonasi Setiap Tahun
Mendikbudristek Nadiem: Kita Kena Getahnya Karena Sistem Zonasi Setiap Tahun
Nadiem merasa kerepotan setiap tahun mengatasi polemik sistem zonasi
Mendikbudristek Nadiem: Kita Kena Getahnya Karena Sistem Zonasi Setiap Tahun
Menteri Pendidikan, Kebudayaan dan Ristek Nadiem Makarim mengatakan, kebijakan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPBD) sistem zonasi merupakan peninggalan menteri sebelumnya, Muhadjir Effendy.
Namun, Nadiem menyadari sejak awal kebijakan zonasi tersebut akan merepotkan dirinya.
"Kebijakan zonasi itu bukan kebijakan saya. Itu kebijakan sebelumnya, pak Muhadjir. Tapi itu kita sebagai satu tim merasa ini adalah suatu kebijakan yang sangat penting yang sudah pasti bakal merepotkan saya,"
kata Nadiem di acara Belajaraya, Pos Bloc, Jakarta, Sabtu (29/7).
merdeka.com
Nadiem menuturkan, sebagai menteri yang kini melanjutkan kebijakan tersebut terkena dampak negatif penerapan sistem zonasi.
Tetapi, ia tidak hentikan karena dirasa penting.
"Kita kena getahnya setiap tahun karena zonasi. Tetapi kita semua merasa bahwa ini harus dilanjutkan karena penting,"
kata Nadiem Makarim.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, mengingatkan para orang tua untuk tidak berlaku curang dalam proses Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB).
Dia mengatakan, jika orang tua berlaku curang, sama saja telah mendidik anaknya untuk menjadi koruptor. Sebab dari kecil sudah diajari berbuat kecurangan.
"Orang tua juga harus menyadari kalau sejak awal anak-anaknya sudah dididik dengan cara curang, ya itu nanti jadi calon koruptor itu,"
kata Muhadjir di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (13/7).
merdeka.com
Walau ditemukan banyak kecurangan, Muhadjir mengatakan PPDB dalam sistem zonasi harus tetap diberlakukan. Alasannya, untuk mencegah adanya pengkastaan sekolah favorit dan tidak favorit.