Polemik Zonasi PPDB, Begini Solusinya dari Iptu Benny Bikin Efek Jera Pada Oknum Pejabat
Iptu Benny Surbakti memberikan solusi atas permasalahan kebijakan sistem zonasi sekolah yang saat ini banyak menimbulkan polemik.
Iptu Benny Surbakti memberikan solusi atas permasalahan kebijakan sistem zonasi sekolah yang saat ini banyak menimbulkan polemik.
Polemik Zonasi PPDB, Begini Solusinya dari Iptu Benny Bikin Efek Jera pada Oknum Pejabat
Peraturan sistem zonasi sekolah akhir-akhir ini mengalami masalah yang cukup pelik. Pasalnya, ada beberapa orang yang merasa bahwa sistem tersebut disalahgunakan oleh pihak-pihak tertentu dan justru malah menyalahi aturan.
Akibatnya, siswa yang seharusnya berhak masuk ke sekolah yang dekat dengan rumahnya justru ditolak karena tidak memenuhi syarat-syarat administratif. Orang tua siswa pun tidak terima dan melakukan protes ke sekolah.
Berbagai tanggapan pun bermunculan, termasuk dari Iptu Benny Surbakti. Ia mengatakan bahwa orang yang memanfaatkan keuntungan pribadi dan mengakali sistem zonasi ini harus ditindak tegas. Simak ulasannya sebagai berikut.
Ayah Ukur Jarak Rumah ke Sekolah
Ramai di media sosial, sebuah video yang memperlihatkan seorang pria yang mengukur jarak dari sekolah ke rumahnya.
Tindakan tersebut dilakukan lantaran ia tidak terima dengan penolakan yang dilakukan oleh sekolah kepada anaknya.
Ia ingin memastikan bahwa jarak rumah dan sekolah cukup dekat dan memenuhi syarat administratif bagi anaknya untuk menempuh pendidikan di sana. Tindakan seorang ayah itu pun viral dan menjadi perbincangan publik.
“Kemarin ada video viral di mana keluarga daripada siswa yang tidak diterima itu mengukur jalan dari rumahnya ke sekolah, karena menurut mereka jarak dari rumah ke sekolah itu sudah memenuhi syarat dibandingkan dengan siswa lain,” ucap Iptu Benny.
Polemik Sistem Zonasi
Viralnya video tersebut membuat orang-orang sadar bahwa kebijakan sistem zonasi di sekolah harus juga diikuti oleh penerapan yang baik.
Banyak orang yang memanipulasi data agar bisa sekolah di sekolah favorit. Padahal ia tidak bertempat tinggal di sekitar sekolah tersebut.
Bahkan, ada juga orang yang rela pindah alamat agar sang anak bisa menempuh pendidikan di sekolah tertentu. Maka dari itu, inilah yang menjadi polemik yang akan terus terjadi jika tidak segera diperbaiki.
“Kejanggalannya adalah ada juga yang masuk diterima padahal tinggalnya di luar kota. Tentunya jauh dari zonasi. Kemudian ada juga yang dibuat alamatnya dekat sekolah. Bahkan ada juga yang pindah alamat dengan harapan bisa sekolah di situ, padahal selama ini tidak tinggal di sana,”
ucap Iptu Benny.
Pidana bagi Oknum yang Menyalahi Sistem
Atas dasar keributan dan penyalahgunaan sistem zonasi oleh oknum-oknum tertentu itu bagi Iptu Benny haruslah mendapatkan tindakan yang tegas.
Mereka harus mendapatkan hukuman pidana.
“Berarti oknum-oknum yang menyalahgunakan jabatannya untuk merusak sistem atau mengakal-akali harus dipidana, diproses hukum. Supaya menjadi efek jera bagi oknum-oknum yang memanfaatkan sistem zonasi ini untuk kepentingan pribadinya,” ujar Iptu Benny.
Jika oknum-oknum yang menyalahi aturan itu tidak segera ditindak tegas, maka penyalahgunaan dan penyelewengan aturan sistem zonasi akan terus terjadi. Hal ini tentu akan merugikan banyak orang.
“Kalau tidak diberikan sanksi terhadap mereka, maka hal ini akan terus terjadi. Jadi harus dihindari, harus ditekan ini bagi oknum-oknum yang memanfaatkan sistem zonasi ini untuk kepentingan pribadinya,” tegasnya.
Instagram.com/elangmaut_indonesia