Cerita di Balik Wali Murid Ukur Jarak Rumah ke Sekolah, Kesal Nama Adik Hilang dari Sistem Zonasi
Dia membentangkan meteran dari kediamannya untuk membuktikan siswa yang diterima berada dalam jarak kurang dari seratus meter.
Dia membentangkan meteran dari kediamannya untuk membuktikan siswa yang diterima berada dalam jarak kurang dari seratus meter.
Cerita di Balik Wali Murid Ukur Jarak Rumah ke Sekolah, Kesal Nama Adik Hilang dari Sistem Zonasi
Adam Ayip, warga Karawaci, Kota Tangerang, Banten tak habis pikir nama adiknya tiba-tiba hilang dari daftar penerimaan siswa baru di SMA Negeri 5. Sebelumnya nama sang adik terdaftar melalui sistem zonasi penerimaan peserta didik baru. Adam melakukan protes dengan cara mengukur jarak manual menggunakan meteran. Dia membentangkan dari kediamannya untuk membuktikan siswa yang diterima berada dalam jarak kurang dari seratus meter. Aksinya viral di media sosial dan mendapat sorotan lantaran banyak ditemukan kecurangan dalam sistem zonasi, termasuk dengan cara memanipulasi kartu keluarga. Berikut informasi selengkapnya.
Nama Adiknya Tiba-Tiba Hilang
Dijelaskan Adam di kanal YouTube Liputan6, dilansir Jumat (14/7), sang adik sebelumnya mendaftar di SMA Negeri 5 Kota Tangerang. Berdasarkan seleksi sang adik juga telah dinyatakan lolos di sekolah tersebut. Namun saat detik-detik terakhir pengumuman namanya berganti menjadi siswa lain. Namanya sempat terdaftar dari tanggal 3 sampai tanggal 6 Juli, namun menjelang pengumuman nama sang adik tiba-tiba berganti dengan alasan karena verifikasi. “Sudah lolos adik saya, dari pertama di tanggal 3 sampai tanggal 6 itu aman, tapi tanggal 7 di jam 08. 00 pagi, tiba-tiba ada perubahan, pas dijelasin katanya ada verifikasi, ” katanya, heran.
Merasa Ada Kejanggalan
Adam mengonfirmasi soal verifikasi tersebut lebih lanjut, karena merasa janggal dengan sistem penerimaan siswa didik baru melalui zonasi. Menurut dia, verifikasi tersebut dianggap tak wajar karena baru muncul di tanggal 7 atau di detik akhir pengumuman.
“Lha kok verifikasi ini sampai tanggal 7, kenapa nggak update. Setia pada orang daftar kan seharusnya update, jadi nggak perlu diverifikasi lagi dong, kan sudah tersistem langsung."
Ujar Adam dalam wawancaranya dengan Liputan6.com.
Sempat Cari Siswa yang Gantikan Adiknya
Adam juga sempat mencari sendiri nama siswa yang menggantikan sang adik di pengumuman zonasi, sesuai alamat yang terdaftar. Selain ke warga sekitar sekolah dengan jarak 100 meter. Bahkan mantan RW setempat juga tidak mengenal, dan melihat keluarga dari calon siswa yang menggantikan adiknya di SMA Negeri 5 itu. “Nah saya cek juga, terus saya tanya, mantan RW di Kelurahan Karawaci Baru itu menyatakan tidak kenal dengan anak tersebut, ” tambahnya.
Mssalah Sistem Zonasi di SMA Negeri 5 Kota Tangerang
Sementara itu, wali murid lain, Bandi mengaku anaknya sempat tertolak saat mendaftar di sekolah tersebut karena tidak melengkapi nomor dan alamat lengkap tempat tinggal. Namun setelah dirinya melengkapi dan medaftar kembali, anaknya berhasil diterima di sekolah tersebut.
“Berkasnya sempat ditolak, karena nggak ada nomor rumah saman ama jalan, langsung daftar lagi, alhamdulillah sampai sekarang, ” katanya. Rencananya para orang tua akan melayangkan protes ke SMA Negeri 5 terkait sistem penerimaan secara zonasi, karena belum ada kepastian.