Cerita Sedih Doni Amansa, Calon Paskibraka Nasional Diganti di Menit Akhir oleh Anak Polisi
Doni Amansa mengaku kecewa usai namanya digantikan orang lain. Padahal, ia sudah bercita-cita ingin menjadi pasukan Paskibraka Nasional.
Orangtua mana yang tak kecewa. Saat posisi anaknya digantikan orang lain. Padahal, sang anak akan tampil di sebuah acara kenegaraan yang menjadi sorotan banyak orang.
Kisah Doni Amansa, Lolos Seleksi Paskibraka Nasional yang Dikirim ke Jakarta Anak Polisi
Kekecewaan itulah yang diluapkan orangtua Doni Amansa masuk. Doni yang seharusnya masuk dalam calon Pasukan Pengibar Bendera (Paskibraka), tiba-tiba digantikan Wiradinata Setya Persada, siswa asal SMAN 1 Baubau. Disebut-sebut, Wira anak anggota kepolisian di Sulawesi Tenggara (Sultra).
Penasihat hukum keluarga Doni Amansa, Andre Darmawan, menceritakan proses kliennya mengikuti seleksi dilakukan mulai tanggal 15-18 Mei 2023. Usai proses seleksi Paskibraka Nasional tersebut, kemudian panitia dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mengumumkan nama Nadira Syalvallah dan Doni Amansa akan mewakili Sultra sebagai Paskibraka Nasional. "Paskibraka yang mewakili Sultra itu adalah Doni (Amansa) dengan Nadira (Syalvallah). Kemudian yang sebagai cadangan yaitu Wira (Wiradinata Setya Persada) dan Aini (Nur Fitriani). Jadi ada yang terpilih sebagai inti dan cadangan," ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Selasa (18/7).Setelah dinyatakan lolos seleksi, Doni dan Nadira diajak oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Provinsi Sultra untuk wawancara di RRI. Saat di RRI itulah, Doni dan Nadira diperkenalkan kepada masyarakat bahwa mereka yang akan mewakili Sultra sebagai Paskibraka Nasional.
"Kemudian pasangan cadangan yaitu Wira dan Aini juga (dibawa ke RRI). Setelah mereka pulang, ada panitia bernama Rahayu Bakrie memasukkan Doni dan Nadira dalam grup WhatsApp. Judul grupnya calon Paskibraka Nasional 2023," bebernya.
Saat itulah keanehan dirasakan oleh Doni. Tiba-tiba panitia menyatakan nama Doni dan Nadira belum dipastikan mewakili Sultra. Doni dan Nadira hanya dipesankan akan ada seleksi lagi saat pembekalan.
"Itu seleksi ulang dalam pembekalan itu. Kemudian setelah itu tanggal 9 (Juli) selesai, tanggal 10 pulang dan setelah pembekalan itu Doni sudah dikeluarkan dari grup WhatsApp," ungkapnya.
Andre menyebut Doni tidak mengetahui jika Paskibraka Nasional yang mewakili Sultra sudah diberangkatkan. Andre mengaku Doni baru mengetahui hal tersebut melalui media sosial (medsos).
"Ternyata itu sudah ada yang mengupload yang berangkat mewakili Sultra adalah bukan dia (Doni Amansa), tapi diganti nama Wira. Jadi yang berangkat itu Wira dan Nadira," urainya.
@merdeka.com
Curhatan Kecewa Ibu Doni
Usai curhatan itu viral, Kepala Bakesbangpol Sultra, Harmin akhirnya membuat klarifikasi terkait digantikannya nama Doni Amansa sebagai perwakilan Paskibraka Nasional dari Provinsi Sultra.
Andre menyebut kebohongan Harmin di antaranya mengaku saat munculnya nama Nadira dan Doni bukan pengumuman terpilihnya sebagai Paskibraka Nasional. Andre menyebut, seleksi pada Mei 2023 bukan merupakan akhir dari seleksi. "Karena setelah seleksi pada saat itu di bulan Mei dan Pantukhir, itu masih ada pembekalan lagi. Nah, dipembekalan itu masih dinilai lagi, karena bagian dari seleksi," bebernya. Dari penjelasan tersebut, Andre menilai Harmin berbohong. Ia beranggapan berdasarkan aturan dan petunjuk teknis (juknis) BPIP terkait seleksi Paskibraka Nasional dilakukan hanya tanggal 15-31 Mei 2023."Berdasarkan peraturan BPIP tentang program paskibraka dan juknis, itu dikatakan bahwa seleksi tidak ada dikenal dengan seleksi pembekalan. Karena seleksi itu cuma kesehatan, baris-berbaris kesamaptaan, dan intelegensia. Tidak ada itu seleksi pembekalan," tegasnya. "Jadi itu menurut kami dikarang-karang oleh panitia pelaksana dalam hal ini Kesbangpol. Sehingga tidak dibenarkan lagi atau dimungkinkan ada seleksi setelah tanggal 31 Mei 2023," imbuhnya.
Keanehan lainnya yakni pengumuman berdasarkan abjad. Terkait ini, kata Andre, pihaknya sudah menanyakan kebenaran tersebut kepada Bakesbangpol Konawe, pendamping, dan juga orang yang membacakan pengumuman.
"Pada saat itu memang dinyatakan dan dibaca Doni serta Nadira yang akan mewakili sebagai peserta inti. Kemudian Wira dan Aini. Kalau dari susunan yang dibacakan secara abjad ini, kan harusnya Aini dan Doni teratas," ungkapnya.
Kepala Kesbangpol Dilaporkan ke Polisi
Usai kejadian ini, kata Andre, pihaknya mengirimkan surat protes kepada BPIP untuk membatalkan surat Gubernur Sultra terkait dua nama Paskibraka. Tak hanya itu, Andre mengaku telah melaporkan Kepala Bakesbangpol Sultra, Harmin ke kepolisian. Kepala Bakesbangpol Sultra, Harmin Ramba tidak merespons telepon dan WhastApp merdeka.com saat dikonfirmasi. "Kita melaporkan terkait dengan dugaan tindak pidana menyiarkan berita bohong yang menyebabkan keonaran. Dari rangkaian tadi pernyataan-pernyataan yang kita sudah ambil dari media termasuk berita video dan media online kita sudah ambil bahwa ini pernyataan adalah kebohongan jadi tidak sesuai fakta dan peraturan semua yang dia sebutkan tadi," kata dia.
Andre juga sudah mendapatkan informasi bahwa pengganti Doni Amansa adalah anak dari perwira polisi yang bertugas di Sultra. Hanya saja, Andre belum mengetahui secara pasti pangkat orangtua Wira. "Betul, jadi itu ada informasinya (Wira anak perwira Polri) dan kita sudah konfirmasi itu betul bahwa penggantinya adalah anaknya seorang perwira polisi di Sulawesi tenggara kalau soal jabatannya itu yang belum cuma katanya perwira polisi.Pengakuan Doni
Doni kecewa usai namanya digantikan orang lain. Padahal, ia sudah bercita-cita ingin menjadi pasukan Paskibraka Nasional.
"Perasaan saya kecewa, tidak bisa melanjutkan apa yang dicita-citakan orang tuanya. Tapi, saya berdoa semoga bisa melakukan yang lebih baik kedepan," pungkasnya.