Heboh Kasus Doni Amansa Diganti Anak Polisi, Ini Syarat & Ketentuan Seleksi Paskibra Nasional
Proses seleksi Calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di Provinsi Sulawesi Tenggara dan Maluku Utara menuai sorotan masyarakat.
Proses seleksi Calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di Provinsi Sulawesi Tenggara dan Maluku Utara menuai sorotan masyarakat.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Makassar, Zainal Ibrahim menjelaskan untuk bisa menjadi Paskibraka tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/kota ada aturan dan syarat mengikat. Aturan dan syarat untuk menjadi Paskibraka sudah diatur dalam Peraturan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) nomor 3 tahun 2022. "Soal syarat dan aturan untuk menjadi Paskibraka banyak. Tapi syarat dan aturan itu sudah ada di Peraturan BPIP," ujarnya kepada Merdeka.com, Rabu (19/7)
"Salah satu persyaratan untuk mendaftar Paskibraka itu ada izin dari sekolah dan orang tua," kata Kepala Kesbangpol Kota Makassar.
@merdeka.com
Zainal menambahkan, proses seleksi Paskibraka saat ini berjalan ketat dan transparan. Bagi pendaftar Paskibraka bisa melihat hasil tes melalui situs tersebut. Dalam menetapkan Paskibraka terpilih, panitia pelaksana harus memperhatikan keberagaman dengan tetap mengutamakan standar penilaian dan kelulusan yang telah diatur oleh BPIP. Intinya ada pada kata keberagaman.
Untuk seleksi Paskibraka Nasional, Pemerintah Kota Makassar mengirimkan delapan nama ke Provinsi Sulsel. Dari delapan nama yang mengikuti seleksi, ada nama Agusaryanto pelajar dari Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 21 Makassar. "Kita kirim delapan nama, dan Alhamdulillah satu dari SMAN 21 bisa lolos ke Paskibraka Nasional. Dia sudah berangkat ke Jakarta bersama siswa dari Toraja," sebutnya. Zainal menambahkan untuk Paskibraka tingkat kota Makassar, pihaknya sedang melakukan seleksi. Setidaknya 70 pelajar sedang mengikuti pelatihan Paskibraka. "Sudah ada 70 calon Paskibraka yang ikuti pelatihan. Nantinya mereka akan bertugas menjadi Paskibraka saat upacara 17 Agustus nanti," kata dia.
Sementara itu, Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman mendukung dua pelajar yang akan bertugas menjadi Paskibraka di Istana Negara pada 17 Agustus nanti. Kedua pelajar tersebut adalah Agusaryanto dari SMAN 21 Makassar dan Stevia Azalia Saranga dari SMAN 5 Tana Toraja. Andi Sudirman menekankan pentingnya menjaga kesehatan dan integritas terutama dalam menampilkan performa terbaik dalam mewakili Sulawesi Selatan. “Kita berharap keduanya dapat menjadi role model bagi generasinya untuk pantang menyerah dan bekerja keras. Kami titipkan pesan untuk tetap disiplin, menjaga kesehatan, dan terus berdoa,” harap Andi Sudirman.
Kedua putra dan putri Sulsel ini selanjutnya akan mengikuti Pemusatan Paskibraka Pusat di Taman Rekreasi Wiladatika, Depok, Jawa Barat mulai tanggal 15 Juli 2023 hingga 23 Agustus 2023. Agusaryanto, siswa SMAN 21 Makassar yang terpilih dari sektor putra mengaku senang bisa bertemu Gubernur Sulsel sebelum berangkat ke Jakarta. Dia berharap bisa mengharumkan nama Sulsel. Hal yang sama diungkapkan, Stevia Azalia Saranga, siswi SMAN 5 Tana Toraja. Dia menyebut, menjadi Paskibraka merupakan impian setiap pelajar, apalagi tingkat nasional. "Kalau untuk putri, pasti punya impian pembawa baki, tapi kalau saya mau dipasukan manapun saya terima. Karena ini juga menjadi tugas negara. Kita ke sana untuk bertugas," katanya.
Polisi menegaskan proses penyidikan terus masih berlangsung.
Baca SelengkapnyaProses penyidikan dugaan pemerasan Syahrul Yasin Limpo dengan pihak terlapor pimpinan lembaga anti rasuah itu masih berlangsung.
Baca SelengkapnyaPolisi telah menaikan status kasus tersebut ke penyidikan, namun belum ada penetapan tersangka.
Baca Selengkapnyakorban ditemukan hari Jumat (22/9) sekitar pukul 13.10 Wita. Dia diduga tertembak senjata api jenis HS-9 dengan nomor Senpi HS178837 yang tengah dibersihkannya.
Baca SelengkapnyaPolisi merampungkan serangkaian proses penyelidikan terkait kasus penemuan jasad inisial CHR (16).
Baca SelengkapnyaPolisi masih menunggu hasil tes DNA korban untuk memastikan jika korban adalah Redho.
Baca SelengkapnyaSelain proses tes kejiwaan, Ade Ary juga mengatakan saat ini Panca tengah mendapat perawatan oleh pihak RS Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaSelain barang bukti, polisi juga telah meminta keterangan dari tiga saksi yang mengetahui kejadian tersebut.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula dari klaim polisi yang mengenakan pakaian preman sedang melakukan razia.
Baca Selengkapnya