Heboh Kasus Doni Amansa Diganti Anak Polisi, Ini Syarat & Ketentuan Seleksi Paskibra Nasional
Proses seleksi Paskibraka saat ini berjalan ketat dan transparan. Bagi pendaftar Paskibraka bisa melihat hasil tes melalui situs tersebut.
Proses seleksi Calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di Provinsi Sulawesi Tenggara dan Maluku Utara menuai sorotan masyarakat.
Heboh Kasus Doni Amansa Diganti Anak Polisi, Ini Syarat & Ketentuan Seleksi Paskibra Nasional
Proses seleksi Paskibraka Nasional di dua provinsi tersebut menjadi tanya karena ada pergantian kandidat di detik akhir.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Makassar, Zainal Ibrahim menjelaskan untuk bisa menjadi Paskibraka tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/kota ada aturan dan syarat mengikat. Aturan dan syarat untuk menjadi Paskibraka sudah diatur dalam Peraturan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) nomor 3 tahun 2022. "Soal syarat dan aturan untuk menjadi Paskibraka banyak. Tapi syarat dan aturan itu sudah ada di Peraturan BPIP," ujarnya kepada Merdeka.com, Rabu (19/7)
Zainal menjelaskan, bagi pelajar yang ingin menjadi Paskibraka bisa mendaftarkan diri melalui situs paskibrak.bpip.go.id. Melalui situs tersebut, pelajar bisa memasukkan berkas persyaratan yang diminta.
"Salah satu persyaratan untuk mendaftar Paskibraka itu ada izin dari sekolah dan orang tua," kata Kepala Kesbangpol Kota Makassar.
Setelah berkas persyaratan masuk, dilakukanlah seleksi. Usai seleksi berkas, calon Paskibraka nantinya akan mengikuti tahapan selanjutnya yakni Peraturan Baris-berbaris (PBB).
Usai menjalani seleksi PBB, selanjutnya calon Paskibraka akan mengikuti proses kesamaptaan. Setelah itu, panitia akan melalukan seleksi kepribadian.
@merdeka.com
"Terakhir seleksi yang harus dijalani calon Paskibraka yakni tes kesehatan dan psikotes," kata Kepala Kesbangpol Kota Makassar.
Zainal menambahkan, proses seleksi Paskibraka saat ini berjalan ketat dan transparan. Bagi pendaftar Paskibraka bisa melihat hasil tes melalui situs tersebut. Dalam menetapkan Paskibraka terpilih, panitia pelaksana harus memperhatikan keberagaman dengan tetap mengutamakan standar penilaian dan kelulusan yang telah diatur oleh BPIP. Intinya ada pada kata keberagaman.
Untuk seleksi Paskibraka Nasional, Pemerintah Kota Makassar mengirimkan delapan nama ke Provinsi Sulsel. Dari delapan nama yang mengikuti seleksi, ada nama Agusaryanto pelajar dari Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 21 Makassar. "Kita kirim delapan nama, dan Alhamdulillah satu dari SMAN 21 bisa lolos ke Paskibraka Nasional. Dia sudah berangkat ke Jakarta bersama siswa dari Toraja," sebutnya. Zainal menambahkan untuk Paskibraka tingkat kota Makassar, pihaknya sedang melakukan seleksi. Setidaknya 70 pelajar sedang mengikuti pelatihan Paskibraka. "Sudah ada 70 calon Paskibraka yang ikuti pelatihan. Nantinya mereka akan bertugas menjadi Paskibraka saat upacara 17 Agustus nanti," kata dia.Sementara itu, Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman mendukung dua pelajar yang akan bertugas menjadi Paskibraka di Istana Negara pada 17 Agustus nanti. Kedua pelajar tersebut adalah Agusaryanto dari SMAN 21 Makassar dan Stevia Azalia Saranga dari SMAN 5 Tana Toraja. Andi Sudirman menekankan pentingnya menjaga kesehatan dan integritas terutama dalam menampilkan performa terbaik dalam mewakili Sulawesi Selatan. “Kita berharap keduanya dapat menjadi role model bagi generasinya untuk pantang menyerah dan bekerja keras. Kami titipkan pesan untuk tetap disiplin, menjaga kesehatan, dan terus berdoa,” harap Andi Sudirman.
Kedua putra dan putri Sulsel ini selanjutnya akan mengikuti Pemusatan Paskibraka Pusat di Taman Rekreasi Wiladatika, Depok, Jawa Barat mulai tanggal 15 Juli 2023 hingga 23 Agustus 2023. Agusaryanto, siswa SMAN 21 Makassar yang terpilih dari sektor putra mengaku senang bisa bertemu Gubernur Sulsel sebelum berangkat ke Jakarta. Dia berharap bisa mengharumkan nama Sulsel. Hal yang sama diungkapkan, Stevia Azalia Saranga, siswi SMAN 5 Tana Toraja. Dia menyebut, menjadi Paskibraka merupakan impian setiap pelajar, apalagi tingkat nasional. "Kalau untuk putri, pasti punya impian pembawa baki, tapi kalau saya mau dipasukan manapun saya terima. Karena ini juga menjadi tugas negara. Kita ke sana untuk bertugas," katanya.