Dinilai Lebih Lama, Ini Sederet Kendala dalam Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun 2024
Diduga kekurangan siswa terjadi karena masih adanya paradigma sekolah favorit.
Diduga kekurangan siswa terjadi karena masih adanya paradigma sekolah favorit.
Dinilai Lebih Lama, Ini Sederet Kendala dalam Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun 2024
Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024 telah dimulai di berbagai daerah. Pendaftaran ini dibuka di berbagai jenjang pendidikan mulai dari SD hingga SMA.
Salah satu metode pendaftaran dilakukan secara online. Di Jakarta, PPDB secara online dibuka pada 10 Juni hingga 4 Juli 2024.
-
Kapan pendaftaran CPNS 2024 akan dimulai? Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) mengumumkan bahwa proses rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk tahun 2024 akan segera dimulai pada Agustus.
-
Kapan pendaftaran calon Pilkada 2024? Pengumuman pendaftaran pasangan calon akan dilakukan pada 24-26 Agustus 2024, diikuti dengan pendaftaran resmi pada 27-29 Agustus 2024.
-
Kapan pendaftaran PPS Pilkada 2024 dibuka? Seperti diketahui KPU sudah membuka pendaftaran Panitia Pemilihan Kecamatan (PPS).
-
Kenapa pendaftaran CPNS diperpanjang? 'Terkait hal ini, kami juga terus berkoordinasi dengan PERURI sebagai instansi pengampu meterai elektronik untuk segera mengatasi kendala yang terjadi serta juga menyiapkan opsi lainnya. Yang dapat dipastikan adalah keputusan yang diambil pemerintah tidak akan merugikan pelamar seleksi CPNS,' ujarnya.
-
Kapan pendaftaran pemantau Pilkada 2024 dimulai? Anggota KPU RI Yulianto Sudrajat mengungkapkan bahwa pendaftaran pemantau Pilkada 2024 sudah dimulai pada Selasa (27/2).
-
Kapan pendaftaran CPNS 2024 ditutup? 'Akan diperpanjang hingga tanggal 10 September 2024 Pukul 23.59 WIB,' jelas Deputi Bidang Sistem Informasi Kepegawaian BKN Suharmen dikutip Liputan6.com, Kamis (5/9).
Di Bantul, PPDB jenjang SMP negeri yang dilakukan secara online, dibuka melalui empat jalur yaitu Jalur Zonasi, Jalur Prestasi, Jalur Afirmasi, dan Jalur Perpindahan tugas orang tua atau wali.
“Untuk kuota masing-masing jalur, jalur afirmasi paling banyak 15 persen dari daya tampung sekolah, kemudian jalur prestasi paling banyak 30 persen, jalur perpindahan tugas orang tua paling banyak lima persen, dan jalur zonasi paling sedikit 55 persen,”
kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Bantul, Nugroho Eko Setyanto dikutip dari ANTARA pada Senin (24/6).
Di beberapa tempat, banyak kendala yang dihadapi para orang tua peserta didik baru dalam mendaftarkan anaknya ke sekolah yang baru. Hal ini dijumpai di Provinsi Jawa Tengah.
“Kalau sekarang harus buat akun dulu dan itu antre sangat lama. Terus antre di ruang sini. Terus antre lagi di scan. Dan ini membuat orang tua semakin repot. Saya sudah dua hari ini mengurus beginian, dan sampai sekarang belum selesai,” kata Titin Sumarni, salah satu orang tua calon peserta didik baru.
Sekolah sendiri mengaku tidak bisa banyak membantu, terutama terkait permasalahan sistem basis data daring yang digunakan. Hal itulah yang diungkapkan salah satunya oleh Iluh Agnez Sylivia, sekretaris panitia PPDB SMAN 1 Ungaran.
Agnez mengatakan, banyak kendala yang dihadapi selama pendaftaran di antaranya siswa yang sudah terdaftar ternyata tidak terbaca oleh sistem. Ada juga kartu keluarga yang ternyata sudah tidak valid.
“Dan tentu kami dari sekolah juga tidak bisa membantu dengan langsung karena itu yang membantu adalah sistem,” kata Agnez dikutip dari YouTube Liputan6 pada Senin (24/6).
Tak hanya tingkat SMA, bahkan kesulitan orang tua dalam penerimaan siswa baru dijumpai di tingkat taman kanak-kanak (TK). Beberapa TK memang membuka pendaftaran secara online. Namun karena tidak memahami teknologi, banyak orang tua yang langsung mendatangi sekolah.
“Sebenarnya bisa saja dari rumah. Tapi KK-nya tidak sinkron. Jadi saya harus datang ke sini dan minta bantuan pada ibu kepala untuk menghubungkan data,” kata Prasetyawati, salah satu orang tua murid.
Berbeda dengan wilayah Kabupaten Semarang, puluhan SMP negeri di Klaten justru masih kekurangan siswa. Padahal penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun 2024 telah berakhir pada tanggal 13 Juni lalu.
Menurut data Dinas Pendidikan Klaten, ada 22 SMP negeri yang masih kekurangan siswa. Jumlahnya bervariasi di masing-masing sekolah. Ada yang kekurangan lima orang siswa dan ada juga yang kekurangan puluhan siswa.
Untuk memenuhi kekurangan siswa tersebut, dinas pendidikan masih membuka pendaftaran secara langsung di sekolah. Diduga kekurangan siswa terjadi karena masih adanya paradigma sekolah favorit.
“Padahal sekarang seharusnya ada paradigma baru bahwa semua sekolah pelayanannya sama. Dengan sistem zonasi ini semua merata. Tapi karena banyak orang tua yang mengidolakan sekolah tertentu, di sekolah itu jumlah siswanya meluap dan yang lain kekurangan. Tapi setelah kita informasikan pada akhirnya banyak yang paham,” kata Kepala Dinas Pendidikan Klaten, Titin WIndiyarsih.