Mengeluh ditekan polisi, istri Siyono mengadu ke PP Muhammadiyah
Mereka juga mengaku diberi amplop oleh polisi diduga berisi uang, supaya tidak menggugat.
Suratmi, istri dari terduga teroris Siyono, mendatangi kantor Pengurus Pusat Muhammadiyah di Yogyakarta, Selasa (29/3) pagi. Suratmi datang mengadukan kasus kematian suaminya saat ditangkap oleh Densus 88 beberapa waktu lalu.
Suratmi datang didampingi kuasa hukumnya, Sri Kalono, perwakilan Komnas HAM, dan laskar Islam dari Klaten, Solo, dan Yogyakarta. Mereka tiba di kantor PP Muhammadiyah pukul 09.00 WIB dan langsung ditemui oleh Ketua PP Muhammadiyah, Busyro Muqoddas.
Komandan Laskar Islam Klaten, Syafii, yang mendampingi Suratmi mengatakan, kedatangan mereka buat menyampaikan keluhan soal kondisi keluarga Siyono yang ditekan kepolisian, supaya mengikhlaskan kematian Siyono dan tidak menuntut secara hukum.
"Selama ini keluarga ditekan pihak pejabat kepolisian. Bahkan kemarin sempat diberi dua amplop yang diduga berisi uang," kata Syafii kepada merdeka.com di PP Muhammadiyah Yogyakarta, Selasa (29/3).
Dua amplop itu rencananya akan dibuka secara bersama-sama di hadapan Komnas HAM, PP Muhammadiyah, dan juga media.
"Kemungkinan itu uang, besarnya tidak tahu. Mungkin Rp 10juta dan Rp 5 juta karena tebalnya beda," tutup Syafii.