Mengembangkan Potensi Anak Down Syndrome Melalui Karya Lukis
Anak dengan down syndrome kerap dipandang sebelah mata
Anak dengan down syndrome kerap dipandang sebelah mata
Mengembangkan Potensi Anak Down Syndrome Melalui Karya Lukis
Anak dengan down syndrome kerap dipandang sebelah mata. Bahkan dari orangtua dan lingkungan keluarganya sendiri.
Anak dengan down syndrome dianggap merepotkan atau tidak bisa sekolah. Padahal, mereka masih mampu berkreasi. Bahkan berprestasi.
Tidak sedikit orang tua dengan anak down syndrome tidak percaya diri dengan kondisi sang buah hati. Namun, hal itu justru membuat orang tua kian terpuruk.
- 6 Alasan Mengapa Anak Memiliki Hubungan Emosional yang Kuat dan Sensitif dengan Ibu
- Mengenal Sindrom Anak Tunggal yang Menarik Diketahui, Ini Ciri-Cirinya
- Cara Mengasah dan Memaksimalkan Potensi Kecerdasan Anak Remaja
- Kisah Arbi Anak Down Syndrome, Rawat dan Jaga Ibu yang Sakit Jantung di Rumah Sakit
Ternyata, mengasah kemampuan anak dengan down syndrome bukan hal yang mustahil. Anak dengan down syndrome bisa dilatih memiliki kemampuan, seperti melukis dan menggambar.
Audrina Surjaputri (15), pendiri Art & Soul membuktikan, anak dengan down syndrome memiliki kemampuan seperti anak pada umumnya.
Pelajar kelas 11 di Jakarta Intercultural School itu mendampingi anak-anak dengan down syndrome melakukan kegiatan menggambar dan melukis, di sebuah workshop bernama Rumah Ceria Down Syndrome milik Persatuan Orang Tua Anak dengan Down Syndrome (Potads), Jalan Pejaten Barat,No.16 E, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Di Rumah Ceria Down Syndrome, banyak anak dengan down syndrome dilatih mengasah kemampuan, seperti melukis dan menggambar sebuah objek menggunakan cat air.
Kegiatan itu rutin dilakukan, agar anak benar-benar memiliki karakter dalam membuat sebuah karya.
Audrina mengatakan, dengan adanya kegiatan ini masyarakat bisa memahami anak dengan down syndrome.
Dan degan diberikannya kegiatan melukis ini, anak dengan down syndrome mampu mengembangkan imajinasi melalui sebuah lukisan atau gambar hingga menjadi sebuah karya.
“Teman-teman down syndrome dapat dibimbing dan dilatih sesuai hobi dan kemampuan mereka, dalam hal ini adalah menggambar dan melukis.” kata Audrina, dikutip dari Antara.
Untuk menambah semangat dan menstimulasi anak dengan down syndrome, Audrina bersama Potads membuka workshop khusus anak dengan down syndrome, selama enam hari di Rumah Ceria Anak Down Syndrome.
“Ada event menggambar yang dilakukan di Rumah Ceria Down Syndrome (Potads) selama 6 hari ke depan. Mulai dari tanggal 25 Juni sampai 11 Juli, selama tiga minggu setiap hari Selasa dan Kamis.” terang Audrina.
Audrina menganggap, kegiatan ini begitu penting bagi orang tua dengan anak down syndrome. Sebab dalam kegiatan ini anak dengan down syndrome akan mendapat stimulasi agar bisa berkarya melalui sebuah media, berupa alat lukis dan cat air, untuk menjadi sebuah karya.
“Workshop Art and Soul bertujuan untuk mengajak teman-teman down syndrome belajar melukis dan menggambar dengan media cat air, cat akrilik, dan crayon. Semoga dengan workshop ini, lebih banyak orang memahami down syndrome,” tutup dia.