Mengenal Jenderal Oerip Soemohardjo, pendiri akmil di Yogyakarta
Saat Indonesia merdeka, Oerip saat itu tak habis pikir mengapa pemerintah tak segera membentuk angkatan perang.
Oerip Soemohardjo dilahirkan di Sindurejan, Purworejo, Jawa Tengah pada tanggal 22 Februari 1893. Dia memulai karir militernya pada tahun 1910 dengan mengikuti pendidikan militer Belanda pada Sekolah Perwira (Inlandache Officier) di Jatinegara, kemudian dia dilantik sebagai perwira Koninklijk Nederlands Indische Leger (KNIL) dengan pangkat letnan dua.
Status sebagai perwira KNIL tidak menyebabkan Oerip buta terhadap nasib bangsanya. Dia selalu berusaha mencegah penghinaan yang dilakukan orang-orang Belanda terhadap orang-orang Indonesia. Seperti saat dia protes karena perlakuan yang tidak adil terhadap perwira Indonesia.
Tak lama kemudian, Oerip dipensiunkan dari dinas militer karena dia menolak keputusan, dan tidak mau berkompromi dengan sesuatu yang tidak adil dari Departemen Perang (Belanda).
Ketika kemerdekaan Indonesia diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia secara menjadi sebuah negara baru di kawasan Asia Tenggara. Namun Oerip tidak habis pikir mengapa pemerintah tidak segera membentuk angkatan perang tetapi hanya membentuk Badan Keamanan Rakyat.
Menurutnya, justru pada saat itu ancaman militer dari pihak luar lebih besar. Maka dari itu, dia melontarkan kalimat yang selalu diingat oleh masyarakat Indonesia, yaitu "aneh....Negara zonder tentara".
Namun, saat pemerintah mengumumkan pembentukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) pada tanggal 5 Oktober 1945, Oerip mengumpulkan beberapa orang bekas perwira KNIL di Jakarta dan mengeluarkan pernyataan bahwa mereka tidak terikat lagi dengan sumpah KNIL, sesuai dengan telegram dari Wakil Presiden.
Dalam sidang kabinet tanggal 15 Oktober 1945, dia kemudian diangkat menjadi kepala staf Oemoem (KSO) TKR dan dilantik pada tanggal 18 Desember dengan pangkat Letnan Jenderal. Bersama-sama dengan Pak Dirman, Oerip berusaha untuk lebih menyempurnakan aparat pertahanan yang ada.
Masalah pendidikan militer juga tidak luput dari perhatiannya. Atas usahanya, berdirilah sebuah akademi militer (Militer Akademi) di Yogyakarta yang kemudian berkembang menjadi akademi militer hingga saat ini.
Namun, pada tanggal 17 November 1948, Letjen Oerip Soemohardjo wafat dan jenazahnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki, Yogyakarta, sebagai tanda jasa atas apa yang telah dia sumbangkan terhadap bangsa dan negara. Pemerintah RI juga memberikan penghargaan dengan menaikkan pangkatnya menjadi Jenderal Anumerta, dan penghargaan tertinggi diberikan dengan mengangkatnya sebagai pahlawan nasional.
Baca juga:
Kurir wanita ini jadi saksi Pertempuran Kemit di Gombong
Seluk beluk BKR, petugas pengamanan pertama di RI setelah merdeka
Muslihat Casa di Operasi Seroja
Upaya Kolonel Siswanto pulangkan prajurit Operasi Dwikora
Kisah Hatta: Orang Tapanuli Selatan tak bisa nyanyi Indonesia Raya
-
Apa yang ingin disampaikan oleh jargon "Nusantara Baru, Indonesia Maju" di HUT ke-79 RI? Jargon ini menggarisbawahi aspirasi bangsa untuk memasuki era baru dengan semangat pembaruan dan kemajuan. Jargon ini tidak hanya merayakan pencapaian kemerdekaan yang telah diraih, tetapi juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berfokus pada transformasi yang lebih besar. "Nusantara Baru" mencerminkan tekad untuk memperkuat kekayaan budaya dan potensi lokal di seluruh penjuru Indonesia, sementara "Indonesia Maju" menekankan pentingnya inovasi dan pembangunan berkelanjutan untuk menghadapi tantangan masa depan.
-
Kapan HUT RI ke-79 diperingati? Menjelang HUT RI ke-79 pada tahun 2024, logo dan tema yang dipilih memiliki makna mendalam yang menggambarkan esensi perjuangan dan aspirasi bangsa Indonesia di era kontemporer.
-
Kapan Bambang Trihatmodjo berulang tahun ke-70? Tepat di tanggal 23 Juli 2024, putra keluarga Cendana ini genap berusia 70 tahun.
-
Bagaimana logo HUT RI ke-79 merepresentasikan semangat "Nusantara Baru, Indonesia Maju"? Logo HUT ke-79 Kemerdekaan RI tahun ini merupakan kolaborasi Kemensetneg, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta Asosiasi Desainer Grafis Indonesia (ADGI).
-
Kapan peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-78 di OKU Timur? Puncak peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78 di Kabupaten OKU Timur ditandai dengan Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih di Halaman Pemkab OKU Timur. Kamis (17/8).
-
Apa yang dimaksud dengan ‘kata-kata HUT RI ke-78’? Salah satu cara lain untuk menyemarakkan hari kemerdekaan ini adalah dengan membagikan kata-kata HUT RI ke-78 di media sosial. Dengan cara ini, Anda bisa menularkan semangat nasionalisme kepada teman-teman dan keluarga secara langsung.