Profil Soerjadi Soerjadarma, KASAU Pertama yang Jadi Pelopor Berdirinya Penerbangan Komersil di Indonesia
Pria ini menjadi pelopor adanya industri penerbangan komersil sekaligus menjabat KASAU pertama.
Pria ini menjadi pelopor adanya industri penerbangan komersil sekaligus menjabat KASAU pertama.
Profil Soerjadi Soerjadarma, KASAU Pertama yang Jadi Pelopor Berdirinya Penerbangan Komersil di Indonesia
Soerjadi Soerjadarma lahir di Banyuwangi, Jawa Timur pada 6 Desember 1912, putra dari seorang pegawai bank bernama Raden Suryaka Suryadarma.
Ia merupakan keturunan Keraton Kanoman Cirebon dari kakek buyutnya bernama Pangeran Jakaria alias Aryabrata.
Kehidupan masa kecilnya tidak sebahagia anak-anak kecil pada umumnya. Soerjadi sudah ditinggal oleh ibunda sejak bayi. Ketika menginjak umur 4 tahun, giliran sang ayah yang meninggalkan dirinya untuk selamanya.
-
Siapa yang pernah menjadi wartawan berprestasi dan komisaris Garuda Indonesia? Yenny Wahid memiliki cukup banyak sepak terjang dalam ranah berbeda-beda. Ia pernah menjadi wartawan berprestasi hingga komisaris Garuda Indonesia.
-
Siapa pilot pertama Indonesia yang terbang setelah kemerdekaan? Adisutjipto menjadi orang Indonesia pertama yang menerbangkan pesawat setelah kemerdekaan. Penerbangan itu terjadi 27 Oktober 1945 pukul 10.00 selama 30 menit.
-
Siapa pendiri TNI AU? Marsekal Suryadi Suryadarma adalah pendiri TNI AU. Dia membangun kekuatan udara hampir dari nol.
-
Kapan Indonesian Airways berdiri? Akhirnya pada 26 Januari 1949 berdirilah sebuah perusahaan maskapai yang bernama Indonesian Airways yang menggunakan DC-3 Dakota.
-
Apa nama pesawat angkut pertama Indonesia? Pesawat DC-3 Dakota kemudian diberi nama 'Seulawah'.
-
Siapa yang pertama memimpin Garuda Mataram? PT Garuda Mataram Motor edisi awal dipimpin Kolonel Sofyar dari Kostrad, dengan komisarisnya Panglima Kostrad Mayor Jenderal Makmun Murod (tempo.co.id, edisi 7 Maret 2023).
Tumbuh sebagai laki-laki yatim piatu, ia pun ikut keluarga kakeknya di Jakarta. Pria dengan nama kelahiran Elang Soeriadi Soeriadarma ini menempuh pendidikan di sekolah dasar ELS tahun 1918.
Kemudian, ia melanjutkan jenjang pendidikan di HBS Bandung lalu pindah ke Jakarta dan lulus pada tahun 1931.
Cita-Cita Menjadi Penerbang
Setelah lulus pendidikan SMA, Soerjadi sudah memiliki cita-cita menjadi seorang penerbang. Namun, sebelum menjadi penerbang, ia harus menempuh jenjang perwira militer terlebih dahulu. Untuk menjadi perwira militer, satu-satunya jalan hanya pendidikan di Koninklijke Militaire Academie di Belanda.
Tahun 1931, ia memutuskan mendaftar pendidikan perwira di KMA Belanda. Selama pendidikan, ia mendapatkan berbagai macam julukan, mulai dari Browne Baron atau pangeran berkulit coklat hingga Yacobus.
Pada tahun 1934, Soerjadi lulus dari akademi militer KMA Belanda dengan pangkat letnan dua. Kemudian, ia langsung ditempatkkan di Satuan Angkatan Darat Belanda di Nijmegen. Sebulan berjalan, ia langsung dipindah ke Batalyon Infanteri I Magelang.
Penerbang dan Navigator Handal
Semasa Perang Dunia II, Soerjadi rupanya ikut terlibat dalam operasi pengeboman kapal-kapal tentara Jepang.
Saat bertugas, ia menjadi navigator menggunakan pesawat jenis Martin B-10.
Hebatnya, dari 3 pesawat yang sama, hanya pesawat milik Soerjadi yang berhasil selamat.
Keberanian dan handal saat bertugas, ia dianugerahi medali "Het Bronze Kruis". Medali tanda jasa khusus dalam bidang militer dan hanya diberikan kepada mereka yang memiliki keberanian luar biasa terhadap musuh.
Setelah itu, Soerjadi mendengar kabar bahwa sekolah penerbang di Kalijati sedang membuka pendaftaran bagi tentara Hindia Belanda.
Proses pendaftaran dan seleksi yang ia alami tidaklah mudah. Soerjadi harus mencoba sebanyak tiga kali dan berhasil bergabung pada tahun 1937.
Ia justru diterima bukan sebagai penerbang, melainkan navigator. Meski dirinya memiliki bakat yang mumpuni sebagai penerbang, ia tetap tidak diizinkan karena keturunan Pribumi.
Peran Penting Industri Dirgantara
Ketika era kemerdekaan, Soerjadi sudah ditunjuk menjadi Kepala Staff Angkatan Udara. Ia menjadi KSAU pertama di Indonesia. Sejak saat itu, ia terus berjuang untuk mendongkrak minat dirgantara melalui pendidikan, pelatihan dasar-dasar penerbangan militer.
Hingga pada akhirnya Soerjadi bersama Soetanandika mendirikan akademi penerbangan Curug. Awal berdirinya sekolah ini masih diajar oleh instruktur dari AURI, sementara itu akademi ini harus memenuhi standar ICAO.
Seiring berjalannya waktu, akademi ini bisa memenuhi standar ICAO dengan mendatangkan instruktur asing ditambah dengan tenaga sipil yang sudah berlisensi ICAO.
Selain mendirikan akademi penerbang, pada tahun 1950-an Soerjadi juga menjadi tokoh dibalik negosiasi ambil alih maskapai KNILM (Koninklijke Nederlandsch-Indische Luchtvaart Maatschappij ) menjadi Garuda Indonesia yang kita kenal sekarang.
Bapak AURI
Berkat tekad dan jasa-jasa atas perjuangan di dunia dirgantara, Soerjadi Soerjadarma pun dianugerahi sebagai Bapak AURI yang dikukuhkan oleh KASAU Marsekal TNI Hanafie Asnan.