Sosok Retno Marsudi, Menlu RI yang Memilih Walk Out saat Perwakilan Israel Bicara di Debat PBB
Baru-baru ini Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia menyatakan walk out dari debat terbuka PBB di New York, Selasa (23/1).
Baru-baru ini Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia menyatakan walk out dari debat terbuka PBB di New York, Selasa (23/1).
Sosok Retno Marsudi, Menlu RI yang Memilih Walk Out saat Perwakilan Israel Bicara di Debat PBB
Nama Retno Marsudi mencuat di media setelah dirinya 'walk out' dari debat terbuka Dewan Keamanan PBB yang berlangsung di Markas Besar PBB, New York.
Momen 'walk out' yang dilakukan oleh Menlu RI ini ketika Duta Besar Israel untuk PBB saat memberi pernyataan penolakan pendirian negara Palestina. Sontak, aksi walk out itu viral di sosial media dan mendapatkan perhatian dari netizen.
Dalam debat PBB tersebut, Retno Marsudi juga mengajukan tiga tuntutan dan mempertanyakan keseriusan Dewan Keamanan PBB untuk mengindahkan resolusi terkait kondisi Palestina saat ini.
Lantas, seperti apa sosok Menlu RI Retno Marsudi yang sudah memberikan dampak besar khususnya di bidang diplomatik. Simak ulasan informasinya berikut ini.
Lulusan UGM
Melansir dari kanal Liputan6.com dan beberapa sumber lainnya, perempuan yang memiliki nama lengkap Retno Lestari Piansari Marsudi lahir di Semarang pada tanggal 27 Oktober 1962.
Retno merupakan alumni Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dengan gelar S1 Ilmu Hubungan Internasional. Kemudian, beliau melanjutkan studi S2 di Eropa tepatnya di Haagse Hogeschool, Belanda.Dua orang anak bernama Dyota Marsudi yang kini merupakan Direktur Eksekutif di sebuah perusahaan Ventura dan Bagas Marsudi yang juga lulusan Universitas Gadjah Mada jurusan Kedokteran.
Karier Diplomasi
Setelah menyelesaikan pendidikan perguruan tinggi, Retno sudah memulai kariernya di ranah diplomasi dari tahun 1997. Saat itu, ia ditunjuk menjadi sekretaris satu bidang ekonomi di Keduataan Besar Republik Indonesia di Den Haag, Belanda.
Bekerja sampai tahun 2001, kemudian ia menjabat sebagai Direktur Kerja Sama Intra Kawasan Amerika-Eropa dan mendapatkan jabatan promosi menjadi Direktur Eropa Barat dua tahun setelahnya.
Tahun 2005, Retno diangkat menjadi Duta Besar Indonesia untuk Norwegia dan Islandia sekaligus meraih penghargaan berupa Order of Merit dari Raja Norwegia. Retno menjadi wanita pertama yang memperoleh penghargaan tersebut.
Menlu RI Wanita Pertama
Malang melintang di bidang diplomasi, Retno telah resmi diangkat menjadi Menteri Luar Negeri Republik Indonesia pada2014. Ia merupakan wanita pertama yang mengisi jabatan tersebut.
Berikut beberapa tugas-tugas yang pernah dilakukan Retno yang telah dirangkum dari kemlu.go.id:
- Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Belanda, 2012 - 2014.
- Direktur Jenderal Amerika dan Eropa, 2008 - 2012.
- Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Norwegia dan Republik Islandia, 2005 - 2008.
- Direktur Eropa Barat, 2003-2005.
- Direktur Kerjasama Intra dan Antar Regional Amerika dan Eropa, 2001-2003.
- Kedutaan Besar Indonesia di Canberra (1990-1994) dan di Den Haag (1997-2001).
Penghargaan Nasional dan Internasional
Adapun beberapa penghargaan yang pernah diterima Retno Marsudi selama dirinya bekerja di bidang diplomasi, di antaranya:
- The Order of Merit (Grand Officer – the Second Highest Decoration), Norwegia, Desember 2011.
- The Ridder Grootkruis di de Orde van Oranje-Nassau, Belanda, 12 Januari 2015.
- Penghargaan “Agen Perubahan" dari PBB untuk Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan (UN Women), 21 September 2017.
- El Sol del Peru" ("Matahari Peru"), Peru, 24 Mei 2018.
- Malalai Medal of Honor from President Ashraf Ghani of Afghanistan, 1 Maret 2020.
Penghargaan nasional:
- Penghargaan Perlindungan Buruh Migran dari Serikat Buruh Migran Indonesia, 18 Desember 2017.
- Elle Style Awards 2018, kategori Outstanding Achievement, Oktober 2018.
- Penghargaan Tokoh Publik Terbaik, dari iNews Indonesia Awards 2018, 15 November 2018.
- “Anugerah Perhumas Indonesia Tahun 2018" (Penghargaan Hubungan Masyarakat untuk 2018), untuk kategori Pejabat Pemerintah, 10 Desember 2018.
- Penghargaan Khusus untuk Pemimpin Diplomasi Kemanusiaan dari PKPU Human Initiative, 19 Desember 2018.