Konflik Palestina dan Israel, Menlu Retno Minta Eropa Dukung Gencatan Senjata di Jalur Gaza
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi meminta negara-negara Eropa mendukung implementasi solusi dua negara, sebagai satu-satunya jalan keluar atas konflik Palestina dan Israel.
Pernyataan itu Retno sampaikan dalam pertemuan antara beberapa negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dengan sejumlah negara Eropa di Brussels, Belgia, Minggu (26/5).
“Pertemuan ini sangat penting artinya, di tengah semakin memburuknya situasi di Palestina dan semakin tidak diindahkannya keputusan-keputusan ICJ oleh Israel,” kata Retno dalam keterangan pers Kemlu RI, Selasa (28/5).
Untuk itu, Indonesia mendesak OKI dan negara-negara Eropa untuk terus mendorong gencatan senjata segera dan permanen di Jalur Gaza.
“Kita semua harus berusaha agar Israel dapat mematuhi keputusan ICJ, termasuk menghentikan military offensive Israel di Rafah. Tanpa hal tersebut, kelancaran pengiriman bantuan kemanusiaan tidak akan dapat dilakukan,” ujar Retno.
Oleh karena itu, kata dia, peran Dewan Keamanan PBB menjadi sangat penting.
“Hal ini sengaja saya sampaikan mengingat beberapa negara yang hadir dalam pertemuan adalah anggota Dewan Keamanan PBB, seperti Inggris, Algeria, UAE dan Slovenia,” katanya.
Lebih lanjut, Retno meminta negara-negara Eropa untuk terus mendukung kerja UNRWA mengingat peran badan PBB itu yang sangat penting untuk mencegah situasi kemanusiaan di Palestina semakin memburuk.
Dia pun kembali menegaskan pentingnya pengakuan negara-negara di dunia terhadap Palestina dan dukungan untuk keanggotaan penuh Palestina di PBB.
berita untuk kamu.
“Saya menekankan pentingnya semua negara untuk menggunakan pengaruh masing-masing, agar veto mengenai keanggotaan Palestina di PBB tidak terjadi lagi di Dewan Keamanan PBB. Keanggotaan Palestina di PBB akan membantu Palestina dalam membangun negaranya,” tuturnya seperti dilansir dari Antara.
Di penutup pidatonya, Retno menyampaikan pesan mengenai pentingnya kesatuan Palestina dan mendukung reformasi yang dilakukan pemerintah Palestina, yang akan berkontribusi bagi proses perwujudan solusi dua negara.
Implementasi solusi dua negara menjadi semakin penting artinya, karena akhir-akhir ini Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berulang kali menyampaikan “sudah tidak ada lagi solusi dua negara”.
Dalam diskusi antara OKI dan negara-negara Eropa, tercapai komitmen semua pihak untuk mewujudkan solusi dua negara sebagai satu–satunya cara untuk menyelesaikan konflik Palestina dan Israel.
Negara-negara OKI juga menyampaikan penghargaan kepada Norwegia, Spanyol, dan Irlandia atas keputusan mereka mengakui Palestina.
Sementara Slovenia, saat ini tengah mengambil langkah serupa menuju pengakuan terhadap Palestina.
Pertemuan yang dihadiri menlu Indonesia, Arab Saudi, Yordania, Mesir, Algeria, Turki, Bahrain, Wamenlu UAE, serta Perdana Menteri Palestina yang baru itu juga menekankan arti penting pengakuan tersebut untuk mewujudkan solusi dua negara.
Oleh karena itu, negara-negara OKI yang hadir mengimbau negara–negara Eropa lainnya untuk segera mengakui negara Palestina.
“Semua negara sepakat mengenai pentingnya memberdayakan Otoritas Palestina—Palestinian Authority—dan mendukung reformasi yang dilakukan Otoritas Palestina,” kata Retno.
- Merdeka
Merebaknya konflik Israel-Palestina memunculkan pertanyaan mengenai pada sisi mana negara-negara lain berpihak.
Baca SelengkapnyaBeberapa negara dunia khususnya di belahan Eropa sudah mengakui dan mendukung Palestina.
Baca SelengkapnyaBerikut potret kondisi balita di Gaza Palestina yang kelaparan akibat kekejaman Israel.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
tentara Israel juga begitu kejam terhadap perempuan dan anak perempuan Palestina. Tak cuma di Gaza, perlakuan biadab itu juga terjadi di Tepi Barat.
Baca SelengkapnyaPendeta Palestina akui perang yang terjadi di Gaza merupakan aksi genosida.
Baca SelengkapnyaSidang di Mahkamah Internasional dijadwalkan pada Kamis.
Baca SelengkapnyaKendaraan ini sedang menuju Gaza Utara ketika pasukan Israel menembakinya.
Baca SelengkapnyaUsulan ini bikin syok anggota Dewan Menteri Luar Negeri Uni Eropa saat mendengarnya langsung dari Menlu Israel.
Baca SelengkapnyaTak hanya di Gaza, pasca 7 Oktober Israel juga lebih gencar melakukan serangan ke Tepi Barat, Palestina.
Baca Selengkapnya