Mengenal Jenis-jenis Granat dan Fungsinya, Ini yang Meledak di Monas
Ada berbagai jenis granat dengan fungsi dan efek ledakan yang berbeda. Ini penjelasannya
Polisi menyebut ledakan di kawasan Monas, Jakarta Pusat, berasal dari granat asap terjadi. Akibat kejadian itu dua anggota TNI mengalami luka dan harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Gatot Subroto Jakarta Pusat.
Granat menjadi salah satu senjata andalan militer saat perang. M67, salah satu granat berbahaya pernah digunakan dalam beberapa perang, seperti Perang Vietnam, Perang Irak hingga Perang Teluk Persia.
-
Kenapa Monas jadi pilihan tempat berlibur? Selain murah, berwisata di Monas juga bisa menjadi tempat mengedukasi anak-anak.
-
Apa yang Dinda Hauw lakukan di Monas? Dinda Hauw bikin heboh dengan penampilan cantiknya saat ikutan aksi bela Palestina.
-
Apa yang menjadi sumbangan Teuku Markam untuk Monas? Tak hanya itu, dari total berat emas tersebut, 28 kg emas ternyata merupakan sumbangan dari Teuku Markam.
-
Apa yang dilakukan warga di Monas saat libur panjang? Beberapa pengunjung terlihat menggelar tikar untuk piknik bersama keluarga. Beberapa pangunjung lainnya asyik berfoto dengan latar belakang tugu tertinggi di Indonesia tersebut.
-
Siapa yang menikmati libur panjang di Monas? Sejumlah pengunjung tampak meramaikan kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, pada Kamis (8/2/2024).
-
Siapa yang akan melakukan penyampaian pendapat di sekitar Monas? Kami imbau untuk masyarakat yang akan melintas di sekitar Monas untuk mencari jalan alternatif lainnya karena akan ada aksi penyampaian pendapat di Patung Kuda,” terangnya.
Granat buatan Amerika Serikat ini digunakan oleh beberapa negara, seperti Kanada, Argentina, Turki, Malaysia, dan Filipina.
Ternyata ada beberapa jenis granat dengan fungsi yang berbeda. Berikut penjelasannya:
Granat Asap
Granat asap biasanya berbentuk tabung dan digunakan untuk persinyalan, memberitahu target, atau sebagai penanda zona pendaratan. Granat ini akan mengeluarkan jumlah asap yang lebih banyak daripada bom asap.
Dalam satu granat, berisi 250 hingga 350 gram komposisi asap berwarna. Komposisi asap seperti kalium klorat, laktosa, dan pewarna. Untuk granat asap putih biasanya menggunakan hexachloroethane-zinc dan aluminium granular.
Granat asap juga ada yang bisa meledak. Karena granat asap tersebut berisi fosfor putih dan gas piroforik, yang jika menyebar bisa meledak.
Biasanya granat asap digunakan untuk membantu persinyalan pesawat, hingga pengalih perhatian musuh. Granat asap sangat jarang digunakan untuk tujuan perang.
Granat Anti-Kerusuhan
Granat anti-kerusuhan bisa disebut granat gas air mata. Granat ini berisi gas 80 hingga 120 gram (2,8 hingga 4,2 oz) dan dikombinasikan dengan piroteknik (bahan pembuatan kembang api) yang bisa terbakar.
Jika terkena ledakan granat ini, akibatnya terasa iritasi ekstrem pada mata, hidung dan tenggorokan. Namun jika terkena kulit, maka mengakibatkan kulit melepuh. Jika terkena paru-paru, akan mengakibatkan luka permanen.
Granat Pembakaran
Granat pembakar memiliki kandungan kimia yang bisa menghasilkan panas. Granat ini berisi 600 hingga 800 gram termat versi termit era Perang Dunia II. Perlu diketahui, termit inilah yang menyebabkan panas.
Reaksi panas ini bersumber dari logam aluminium bubuk dan besi oksida. Kemudian dua komposisi itu bereaksi untuk menghasilkan aliran besi dan aluminium oksida. Reaksi ini menghasilkan panas dan bisa terbakar pada 2.200 derajat celsius. Ini membuat granat pembakar berguna untuk menghancurkan senjata, artileri, dan kendaraan.
Selain itu, fosfor putih juga bisa digunakan untuk agen pembakar. Fosfor putih mampu membakar pada suhu 2.800 derajat celsius. Granat ini biasa digunakan selama Perang Dunia II
Termit dan fosfor putih menyebabkan beberapa luka bakar karena suhu yang tinggi. Selain itu, fosfor putih sangat beracun.
Granat Kejut
Granat kejut atau biasa flashbang berfungsi untuk mengacaukan atau mengalihkan perhatian musuh. Salah satu jenis granat kejut seperti M84. Granat ini mampu mengeluarkan cahaya membutakan (6-8 juta Candela) dan juga bisa mengeluarkan ledakan keras (170-180 desibel).
Ledakan keras mampu memekakkan telinga korban dan juga mengeluarkan cairan di telinga, dan menyebabkan kehilangan keseimbangan. Granat ini memiliki isi 4,5 gram peledak campuran oksida logam magnesium dan ammonium perklorat atau potasium perklorat.
(mdk/dan)