Mengenang pelawak legendaris Mamiek Prakoso
Selain melawak, Mamiek juga jago bernyanyi dan menciptakan lagu Campur Sari.
Dunia lawak Indonesia kembali dirundung duka. Kali ini pelawak legendaris Mamiek Prakoso menutup usia.
Kemarin Minggu (3/8), Mamiek meninggal di Rumah Sakit Brayat Minulyo Solo sekitar pukul 14.35 WIB. Menurut keterangan keluarga, Mamiek diduga meninggal akibat menderita sakit pada lambung. Namun pihak rumah sakit enggan membeberkan keterangan perihal penyebab meninggalnya Mamiek dengan alasan pihak keluarga belum membolehkan.
Menurut kerabat keluarga, jenazah Mamiek rencananya akan langsung dibawa ke Ngawi dan disemayamkan di sana. Mamiek akan disemayamkan di rumah duka, Desa Sidowayah, Ngawi, sebelum disemayamkan.
Semasa hidupnya, Mamiek memang sering mengocok perut penonton dengan lawakan-lawakan khasnya. Bahkan selain bisa melawak, Mamiek juga bisa bernyanyi dan menciptakan lagu. Itulah Mamiek, seniman sejati yang akan selalu dikenang di hati.
Berikut sedikit banyak cerita tentang Mamiek Prakoso seperti dikutip merdeka.com, Senin (4/8):
-
Kapan Purwanto meninggal dunia? Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Purwanto meninggal dunia pada Selasa (5/12) pukul 20.05 WIB.
-
Kapan Pangat Karso Pawiro meninggal dunia? Pangat meninggal di RSU Moewardi Solo pada Selasa (25/7) pukul 16.58 WIB karena sakit Cardiongenic Shock.
-
Kapan W.R. Soepratman meninggal dunia? Pada 17 Agustus 1938, Wage meninggal dunia di Jalan Mangga Tambak Sari Surabaya karena gangguan jantung.
-
Kapan Brigjen TNI (P) Bom Soerjanto meninggal dunia? Ayah Irjen Krishna Murti meninggal dunia. Ia adalah Brigjen TNI (P) Bom Soerjanto Bin Soejitno yang mengembuskan nafas terakhirnya pada Rabu (10/7) kemarin.
-
Bagaimana Paguyuban Asep Dunia dibentuk? Adapun grup Asep Dunia ini dibentuk secara tidak sengaja di Facebook tahun 2008 lalu. Ketika itu penggagas, Asep Iwan Gunawan membuat postingan untuk mencari nama Asep lainnya di lingkar pertemanan. Melihat respon yang antusias, dirinya kemudian berkomunikasi lebih lanjut dengan Asep-Asep di Facebook hingga lahir lah Paguyuban Asep. Paguyuban ini menjadi organisasi yang berdiri melalui pertemuan rutin, sejak 1 Agustus 2010, melalui inisiasi beberapa Asep lainnya.
-
Kapan Dono Warkop DKI meninggal dunia? Tepat pada tanggal 30 Desember 2001, Dono Warkop meninggal dunia.
Srimulat
Mamiek mengawali karir lawaknya dengan bergabung di Srimulat pada tahun 1984. Namun sempat vakum di tahun 2005 lantaran hiburan tradisional mulai tak diminati di pasaran.
Hal tersebut membuat seorang Sutradara Film, Charles Ghozali, prihatin dan berniat untuk mengangkat kembali Srimulat menjadi tontonan yang menarik. Akhirnya pada tahun 2011, Charles Ghozali memulai produksi film berjudul FINDING SRIMULAT.
Mamiek beserta rekan Srimulat lainnya seperti Gogon, Tessi, dan Djujuk Djuwariah turut terlibat dalam pembuatan film ini.
Rambut pinggir dicat pirang
Mungkin hal yang paling tak bisa dilupakan masyarakat Indonesia pada Mamiek adalah penampilan fisiknya, khususnya gaya rambut. Mamiek terkenal dengan gaya rambut pinggir dicat pirang.
Hal tersebut selalu menjadi daya tarik seorang Mamiek karena tetap konsisten menyemir rambut pinggirnya ketika akan melawak. Terutama ketika saat tampil dengan grup lawak Srimulat.
Lawakan khas makbedunduk dan maknjegagik
Seorang pelawak tentu akan digemari jika punya ciri khas saat penampilannya. Semasa berkarir di dunia lawak, Mamiek juga punya ciri khas yang lucu.
Selain gaya rambut dicat pirang pinggirnya, Mamiek juga punya celetukan khas 'makbedunduk' dan 'maknjegagik'.
Makbedunduk dan makjegagik adalah kata-kata plesetan dari Bahasa Jawa yang artinya tiba-tiba, dadakan, dan mengagetkan.
Celetukan itu hampir selalu muncul saat Mamiek melawak bersama Srimulat. Bahkan teman-teman dekatnya pasti akan selalu terkenang dengan lawakan khas jawanya itu.
Jago menciptakan lagu Campur Sari
Mungkin tak banyak yang tahu jika Mamiek adalah kakak kandung dari penyanyi Campur Sari kenamaan asal Solo, yakni Didi Kempot. Hal tersebut lah yang membuat Mamiek betul-betul dikelilingi aura seni yang hebat.
Pria kelahiran Salatiga, Desember 1963 ini memiliki nama asli Mamiek Podang. Ayahnya, Ranto Edi Gudel adalah seorang pelawak dan seniman serba bisa yang juga menciptakan lagu Anoman Obong. Mamiek adalah anak ketiga dari 6 bersaudara, ia juga merupakan kakak dari penyanyi campursari terkenal, Didi Kempot. Mamiek memiliki tiga istri, yaitu Surani, Srikandi dan Ati.
Nah, darah seni dari sang Ayah rupanya tidak luntur begitu saja. Meski telah sukses bersama Srimulat, Mamiek tidak bisa lepas dari dunia campursari. Di studio musik miliknya, Ia pernah merilis beberapa lagu campursari, di antaranya berjudul Grojogan Sewu, Ora Tak Gagas dan Cidro.
Lagu berjudul Cidro tersebut kini lebih populer karena sudah sejak lama dibawakan ulang oleh Didi Kempot di salah satu albumnya terdahulu.