Mengintip calon haji, ada yang minta pulang dan ngacir duluan
Calon haji ada yang bawa gunting, paku, korek api, tempat menanak nasi. Bahkan ada juga yang kedapatan membawa terasi.
Sejumlah peristiwa mewarnai pemberangkatan calon jemaah haji di Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi selama musim haji berlangsung. Ada yang merengek minta pulang, bahkan ada calon yang tak sabar ingin segera tiba di Tanah Suci. Bagaimana ceritanya? Simak liputannya.
Asrama Haji di Jalan Kemakmuran, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi tahun ini memberangkatkan sebanyak 83 kelompok terbang. Satu kloter terdiri dari 444 calon jemaah ditambah enam petugas pendamping. Para calon jemaah itu berasal dari Jawa Barat dan Banten.
Meski sudah sering kali diperingatkan ketika pembekalan jauh sebelum pemberangkatan, tapi masih banyak calon jemaah haji yang membandel. Mereka tetap membawa barang terlarang. Misalnya, gunting, paku, korek api, tempat menanak nasi. Bahkan ada juga yang kedapatan membawa terasi.
"Kalau di dalam bagasi boleh, tapi kalau dibawa ke dalam pesawat itu yang tidak boleh, karena berbahaya," tutur Komandan Regu Pemindaian dari PT Angkasa Pura di Asrama Haji Jawa Barat Embarkasi Jakarta-Bekasi Suwarjan, Jumat (12/09).
Ia sendiri mengaku tak paham maksud dari calon jemaah yang membawa barang-barang tersebut. Tapi, sejumlah calon jemaah mengaku untuk keperluan di saat berada di Tanah Suci. Misalnya, tempat menanak nasi untuk memasak ketika berada di pemondokan, sebab mereka khawatir masakan dari catering tak cocok.
Sementara itu, benda tajam seperti gunting, cutter untuk keperluan ibadah pada waktu mencukur rambut. Sebab, mereka beralasan kalau sudah berada di Tanah Suci akan kesulitan mencari barang tersebut untuk melengkapi ibadah.
"Tidak ada toleransi perihal barang-barang ini. Yang terlarang dibawa sudah pasti kami sita," kata Suwarjan.
Merengek ingin pulang
Calon jemaah haji asal Jawa Barat dan Banten didominasi orang tua. Tak jarang dari mereka adalah manusia lanjut usia. Tak pelak, mereka yang berusia lanjut pun mengalami gangguan ingatan atau pikun. Seperti yang dialami oleh calon jemaah haji asal Kabupaten Bekasi, Iding (77).
Sejak pelepasan dari Gedung Wibawa Mukti di Komplek Pemerintah Kabupaten Bekasi pada Kamis (11/09) lalu, nenek yang biasa disapa Wasin itu terus merengek meminta pulang, karena ingin bertemu dengan keluarganya. Karena itu, dia enggan berangkat ke Arab Saudi.
"Hoyong uih wae (Mau pulang saja)," ujar Iding di Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi, Kamis, (11/09).
Wasin tak henti-hentinya mengucap kata seperti itu meski sudah dibujuk oleh calon haji lainnya yang serombongan di kelompok terbang 30. Seakan tak bisa dibujuk, Wasin terus merengek meminta pulang meski sudah tiba di Asrama Haji dan bersiap berangkat menuju Bandara Halim Perdanakusuma.
"Kami sudah berkali-kali membujuk," kata Siti Rohmah, ketua rombongan Kloter 30.
Wasin berangkat naik haji tanpa ada pendamping dari keluarga. Padahal, nenek yang biasa tinggal di Subang, Jawa Barat tersebut ingin pergi ke Tanah Suci bersama sang besan. Tapi, besannya keburu dipanggil oleh yang Maha Kuasa.
"Tidak ada temannya, jadi dia ketakutan," kata Yayah, anak Wasin saat membujuk orang tuanya tersebut.
Usai dibujuk, Wasin bersedia berangkat ke Tanah Suci. Sebab, tim kesehatan di asrama haji menyatakan kondisi Wasin sangat memungkinkan untuk menempuh perjalanan ke Arab Saudi. Apalagi di sana terdapat cucunya yang bersedia menemani. "Cucunya kerja di KBRI," kata Yayah.
Kepala Bidang Penerimaan dan Pemberangkatan Haji, Shobirin, mengatakan, kasus serupa juga pernah terjadi pada musim haji tahun ini. Yakni calon jemaah yang sudah lanjut usia dan mengalami pikun ada yang menolak berangkat. "Harus ada pendamping," ujar dia.
Menurut dia, jika tidak memiliki pendamping, dianjurkan sebelum berangkat, gabung dengan kelompok bimbingan supaya ada yang saling memperhatikan pada saat menunaikan ibadah haji. "Ini yang harus menjadi perhatian keluarganya," kata dia.
Berangkat duluan
Diduga tak mau ketinggalan, seorang calon jemaah asal Kota Serang, Pahlepi nekat berangkat terlebih dahulu, dengan menumpang rombongan dari kelompok terbang 23. Padahal, pria berusia 82 tahun yang juga kerabat dari wali kota Serang tersebut tergabung dengan kelompok terbang 24.
Pada Rabu (10/09), kloter 24 di mana Pahlepi bergabung, nyaris tak berangkat gara-gara rombongannya kurang. Awalnya, petugas mengira kalau Pahlepi kabur dari Asrama Haji. Puluhan petugas gabungan dari Polisi maupun TNI dibantu aparat Satpol PP dikerahkan untuk mencari keberadaan Pahlepi di sejumlah tempat keramaian.
Petugas menyisir stasiun, terminal, pusat perbelanjaan, dan lokasi lainnya untuk mencari pria yang sudah lanjut usia tersebut. Tapi, hasilnya nihil. Kloter 24 pun tetap diberangkatkan ke Bandara Halim Perdana Kusuma sekitar pukul 10.00 WIB, meski tanpa Pahlepi.
Petugas baru bisa tenang setelah mendapatkan kabar kalau Pahlepi sudah berada di Bandar Udara Halimperdana Kusuma sejak pukul 08.00. Ia berangkat bersama kelompok terbang 23 sekitar pukul 07.30. Diduga karena panik lantaran faktor usia, Pahlepi main naik saja ke dalam bus yang berangkat, karena takut ketinggalan meski bukan rombongannya.
"Berangkat terlebih dulu, tapi tidak ada yang tahu," kata seorang anggota polisi di pos jaga saat berbincang dengan merdeka.com.
Kejadian itu merupakan yang ke dua kali sejak musim haji tahun ini. Sebelumnya, dapat diketahui setelah petugas melihat identitas calon jemaah haji yang sudah tua itu bukan rombongannya.
"Dia baru datang, kemudian ada bus hendak berangkat ke bandara, terus masuk ke bus," kata dia.
Sekretaris PPIH Embarkasi Jakarta-Bekasi, Ajam Mustajam, mengatakan, pihaknya akan melakukan evaluasi setelah kejadian ada calon jemaah yang berangkat bersama kloter lain. "Ini murni kesalahan petugas. Harus dievaluasi," kata Ajam.
Baca juga:
Mansyur calon haji tertua asal Solo yang rajin fitnes
'Kaji Nunut', kisah legendaris penyusup ke Tanah Suci
Kisah Jumbri, kakek 104 tahun jamaah haji tertua di Indonesia
Kisah-kisah inspiratif haji
Calon haji di Malut batal berangkat karena alami gangguan jiwa
-
Apa itu haji? Haji sendiri merupakan salah satu rukun Islam yang bisa ditunaikan. Haji merupakan ibadah yang ditunaikan setelah syahadat, salat, zakat, dan puasa. Namun dalam syariatnya, menunaikan ibadah Haji dapat dilakukan apabila seorang muslim mampu melaksanakannya.
-
Siapa yang berangkat haji? Rezky Aditya merasa sangat bersyukur atas kesempatan yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa kepada dirinya dan istrinya, Citra Kirana, untuk dapat menunaikan ibadah haji tahun ini.
-
Apa itu haji plus? Program haji di Indonesia mencakup sebuah skema yang dikenal sebagai haji plus. Program ini menawarkan waktu keberangkatan yang lebih cepat dibandingkan dengan haji reguler.
-
Bagaimana cara orang naik haji? Biasanya, ada serangkaian acara yang dilakukan menjelang seseorang menunaikan ibadah Haji. Salah satunya yakni momen berpamitan kepada sanak, saudara, hingga orang-orang terdekat.
-
Apa yang dimaksud dengan haji mabrur? "Kata 'mabrur' sendiri merujuk pada haji yang diterima dan diberkahi dengan segala kebaikan. Ucapan ini mencerminkan harapan agar setiap amal ibadah yang dilakukan selama di tanah suci membawa dampak positif dan perubahan yang lebih baik pada diri sang haji."