Mengupas Boeing tipe 737 Max 8, pesawat Lion Air yang jatuh di Karawang
Berikut ini fakta-fakta tentang pesawat Boeing tipe 737 Max 8 yang mengalami kecelakaan di Karawang:
Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang mengalami kecelakaan pada Senin (29/10). Kecelakaan itu sangat mengejutkan karena pesawat terbang itu merupakan keluaran terbaru Boeing, tipe 737 MAX 8.
Lion Air membeli pesawat jenis Boeing 737 MAX 8 pada Juli 2018. Pesawat ini memang lebih canggih dibandingkan dengan Boeing 737 versi lama.
-
Bagaimana cara Lion Air merawat pesawatnya? Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan, Batam Aero Technic (BAT) menjalankan proses MRO secara transparansi dan kepatuhan terhadap standar internasional. Setiap pesawat diperlakukan (penanganan) penuh perhatian dan ketelitian, mengikuti regulasi yang ketat industri penerbangan.
-
Kenapa pesawat Lion Air masuk bengkel? Pesawat memasuki bengkel atau hanggar untuk menjalani proses Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) karena alasan krusial yang berkaitan dengan keamanan, kinerja, dan keandalan pesawat.
-
Apa saja jenis perawatan yang dilakukan pada pesawat Lion Air? Berbagai jenis pemeriksaan perawatan dan perbaikan pesawat terbang yang dilakukan di bengkel atau di bandar udara (line maintenance) Pemeriksaan harian yang dilakukan sebelum dan sesudah pesawat terbang beroperasi, seperti sebelum keberangkatan (preflight check/ inspection), transit check dan daily inspection.
-
Kapan pesawat Lion Air masuk bengkel untuk perawatan? Jadwal ini mencakup interval waktu, jam terbang, atau jumlah pergerakan (lepas landas dan mendarat) yang harus dipenuhi oleh pesawat udara sebelum masuk bengkel.
-
Kapan Air Terjun Nyarai terbentuk? Di sini, kamu bisa menikmati gemuruh air dan kolamnya yang terbentuk sejak ratusan tahun lalu.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
Berikut ini fakta-fakta tentang pesawat Boeing tipe 737 Max 8 yang mengalami kecelakaan di Karawang:
Jarak penerbangan lebih jauh
Boeing 737 MAX 8 merupakan versi terlaris dari B737 Next-Generation. Jarak penerbangannya juga semakin jauh, sekitar 3.500 mil laut (6.500 kilometer). Pesawat ini juga dilengkapi dengan kapasitas penumpang maksimal 210. Kecepatan pesawat juga lebih cepat, yang mempu mencapai 842 kilometer per jam.
Pesawat didesain lebih tenang dari suara gemuruh
Mesin Boeing 737 MAX 8 dinilai mampu meredam suara mesin sebesar 40 persen. Selain itu, pesawat ini juga punya bobot maksimal yang mencapai 82 ton. Dan juga bobot kosong lebih ringan dan berat lepas maksimum yang lebih daripada A320neo.
Lebih hemat bahan bakar
Mesin Boeing 737 MAX 8 ternyata lebih hemat bahan bakar. Boeing 737 MAX 8 menggunakan mesin terbaru, dengan jenis LEAP-1B dari CFM International. Untuk pemakaian mesin LEAP-1B bisa hemat 11 sampai 12 persen. Mesin pesawat ini lebih besar dibanding generasi sebelumnya.
Model sayap yang terbaru
Berbeda dengan maskapai lainnya, Boeing 737 MAX 8 memiliki desain sayap terbaru, dengan julukan Scimitar Winglet. Panjangnya sayap pesawat mencapai 35,9 meter, dengan ujung sayap seperti dibelah dua, satu menjulur ke atas dan satu ke bawah. Fungsinya adalah untuk memecah turbulensi udara di ujung sayap, saat pesawat melaju dengan kecepatan tinggi.
Mesinnya lebih senyap
Desain mesin CFM LEAP-1B diakui lebih senyap dibanding dengan pesawat jenis lainnya. Caranya, suara bising yang dihasilkan CFM LEAP-1B diturunkan. Boeing memang membuat desain penutup mesin bergerigi di bagian belakang. Tak hanya itu saja, Boeing 737 MAX 8 juga memiliki ruang kokpit yang lebih ringkas.
(mdk/has)