Menhan: Kalau narkoba sudah kena TNI-Polri itu berbahaya
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu minta pimpinan dapat mengetahui dan mengontrol segala perilaku anak buahnya.
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengaku sedih adanya anggota TNI yang ikut terjerat kasus narkoba. Bahkan, menurutnya keterlibatan anggota TNI dalam kasus narkoba merupakan masalah yang serius.
"Semua narkoba itu ada di seluruh lapisan. Dulu hampir enggak terdengar, berkembang dan terjadi sekarang, menyedihkan kalau sudah TNI-Polri kena itu berbahaya," kata Ryamizar di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (23/2).
Lewat kejadian ini, Ryamizard meminta setiap Komandan di seluruh satuan TNI lebih sering melakukan apel. Sehingga, diharapkan pimpinan dapat mengetahui dan mengontrol segala perilaku anak buahnya.
"Harus aktif, tentara kan apel paling tidak dua kali sehari, kalau misalnya batalyon itu sampe empat kali, subuh sampe malam ada, kalau apel ditingkatkan kan kecil kemungkinan begitu (menggunakan narkoba), pengawasan dan contoh kepemimpinan saja," tegasnya.
Sebelumnya, Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) melakukan penggeledahan di Perumahan Kostrad Tanah Kusir, Jalan Darma Putra 3 oleh Tim Yonintel Kostrad dan Pom Kostrad Asintel Kaskostrad, Minggu (21/2). Dalam razia itu diamankan sejumlah anggota TNI diamankan bersama dengan barang bukti.
Kapuspen TNI Mayjen Tatang Sulaiman saat dikonfirmasi membenarkan adanya kegiatan tersebut. Namun dia mengaku tidak memiliki data lengkap siapa saja yang diamankan.
"Yang kemarin dilakukan penertiban oleh POM Intel Kostrad," kata Tatang kepada merdeka.com, Selasa (23/2).
Informasi dihimpun sejumlah anggota TNI diamankan beserta barang bukti, berupa sabu, ekstasi, bong, HP, timbangan, alat tes urine dan uang tunai. Penggeledahan dilakukan di rumah dua anggota yang identitasnya masih belum diketahui.