Menhub Budi Karya prediksi puncak arus balik tanggal 19 dan 20 Juni
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumardi memprediksi puncak arus balik mudik Lebaran akan terjadi pada 19-20 Juni 2018. Beberapa langkah antisipatif telah pihaknya persiapkan, mulai dari imbauan kepada angkutan sumbu tiga atau logistik untuk tidak melintas sampai pemberlakuan sistem one way.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumardi memprediksi puncak arus balik mudik Lebaran akan terjadi pada 19-20 Juni 2018. Beberapa langkah antisipatif telah pihaknya persiapkan, mulai dari imbauan kepada angkutan sumbu tiga atau logistik untuk tidak melintas sampai pemberlakuan sistem one way.
Menhub Budi menyatakan, dia telah mengarahkan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi untuk membuat surat edaran, terkait saran kepada para stakeholder agar kendaraan beratnya tidak melaju di ruas tol yang tersambung dari Semarang sampai Jakarta.
-
Kapan puncak arus mudik diperkirakan terjadi? "Kemudian dari data yang kami dapatkan sampai sejauh ini puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi pada H-4 Lebaran, ada sekitar 125 ribu penumpang kereta api saat ini yang sudah membeli di H-4 tersebut," katanya seperti dilansir dari Antara.
-
Mengapa arus mudik di Pelabuhan Merak mengalami peningkatan? Lisye menyebut pemudik yang meninggalkan Jabodetabek mengarah ke Merak telah mengalami peningkatan sebesar 2,35% dari lalin normal.
-
Di mana "arus balik" di Pantai Sepanjang Gunungkidul ditemukan? Keberadaannya terkonsentrasi pada sebuah jalur sempit yang memecah zona empasan gelombang hingga melewati batas zona gelombang pecah.
-
Kenapa Adam Malik Batubara merantau ke Jakarta? Sampai pada akhirnya Adam Malik menginjak usia 20 tahun, ia melangkah lebih jauh dengan merantau ke Pulau Jawa tepatnya ke Jakarta. Di sana, ia mendirikan Kantor berita ANTARA bersama Albert Manumpak Sipahutar, Armijn Panee, Soemanang, Abdul Hakim, dan Pandu Kartawiguna.
-
Apa itu "arus balik" di Pantai Sepanjang Gunungkidul? Tim Pencarian dan Penyelamatan Satuan Perlindungan Masyarakat Wilayah II Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan penelitian mengenai “rip current” atau “arus balik” yang terjadi di perairan laut wilayah tersebut.
"Dirjen akan buat surat edaran kepada para stakeholder, diimbau untuk tidak melalui tol operasional dan tol fungsional (dari Semarang hingga Jakarta)," ujar dia di Kantor Korlantas Polri, Jakarta, Kamis (14/6).
Dia pun menyebutkan, waktu awal milir atau mudik hilir, nama lain yang ia ciptakan untuk frasa arus balik mudik, akan dimulai H+2 Lebaran atau sekitar tanggal 17 Juni. "Kalau H0 (15 Juni) itu masih masuk arus berangkat mudik," tambahnya.
Langkah antisipatif lainnya yang ia persiapkan yakni pemberlakuan sistem one way pada waktu-waktu tertentu di tol yang tersambung dari Semarang-Jakarta. Namun begitu, Menhub Budi bilang, rencana tersebut masih belum final sepenuhnya.
"Salah satu skenario yang kita persiapkan juga di antaranya yaitu one way. Tapi masih akan dimatangkan dulu," kata dia.
Kendati demikian, dia telah mempersiapkan sedari dini skenario itu, salah satunya dengan mengajak Korlantas untuk menambah jumlah personel yang berjaga di pintu keluar-masuk tol.
Ditambahkannya, beberapa pintu tol akan ditutup sementara oleh Korlantas bila aturan one way benar akan diberlakukan. Adapun gerbang tol yang dipersiapkan untuk dilakukan penutupan antara lain di Pejagan, Cirebon, Kanci, Kertajati, Subang dan Palimanan.
Oleh karena itu, Menhub Budi menyarankan pemudik untuk memilih waktu pemberangkatan lebih awal dari 19-20 Juni agar tidak terjebak macet saat pulang. "Bagi mereka yang tidak mau bermacet-macetan ria, pulanglah sebelum itu," tukas dia.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
(mdk/cob)