Menkes Budi: Virus Corona Sangat Ganas Menularkan 1-5 Hari, Sesudah 14 Hari Mati
Oleh karena itu kata Budi, dalam 14 hari, diusahakan orang yang sudah terinfeksi virus itu tidak menularkan orang lain. Dia mengatakan, semakin banyak penularan, akan menambah jumlah kasus positif dan berimbas pada beban rumah sakit.
Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu melaksanakan vaksinasi massal bagi petugas pelayanan publik pada Kamis (11/3) kemarin. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin turut meninjau pelaksanaan vaksinasi massal pelayanan publik di Bengkulu ini.
Budi mengatakan virus Corona sangat ganas menularkan periode satu hingga lima hari setelah terpapar. Sementara menurut dia, setelah 14 hari, Covid-19 akan mati sendiri.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
"Jadi bahayanya tuh karena dalam periode 1 sampai 5 hari dia (SARS-CoV-2) sangat ganas menularkan. Kemudian 5 sampai 10 hari masih menulari juga, sesudahnya dia akan secara bertahap melemah dan akhirnya mati sesudah 14 hari," ujar Budi saat meninjau vaksinasi massal di Bengkulu, dikutip dari siaran resmi Kemenkes RI, Jumat (12/3).
Oleh karena itu kata Budi, dalam 14 hari, diusahakan orang yang sudah terinfeksi virus itu tidak menularkan orang lain. Dia mengatakan, semakin banyak penularan, akan menambah jumlah kasus positif dan berimbas pada beban rumah sakit.
"Setiap 1.000 orang yang tertular, 20 persen di antaranya masuk rumah sakit dan sekarang rata-rata di Indonesia 2 persennya wafat," kata dia.
Untuk itu, dia berharap, setelah tahap vaksinasi pelayanan publik, seluruh masyarakat Bengkulu mau disuntik vaksin. Tidak bosan dia menegaskan bahwa vaksinasi bisa membentuk kekebalan tubuh. Sehingga dia berharap hal itu bisa menekan laju penularan dan mengurangi beban rumah sakit.
"Sekali lagi saya tekankan bagaimana cara menghadapi pandemi ini adalah kita harus mengurangi laju penularan salah satunya dengan vaksinasi," tukas dia.
Budi mengapresiasi Pemerintah Provinsi Bengkulu yang melaksanakan sistem vaksinasi massal untuk mempercepat penyelesaian program vaksinasi.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Herwan Antoni mengatakan jumlah vaksin yang diterima pemerintah Provinsi Bengkulu sebanyak 31.880 vial. Senada dengan Menkes Budi, Herwan juga berharap kabupaten/kota di Bengkulu bisa melaksanakan vaksinasi massal untuk mempercepat program vaksinasi.
"Kami menanti kabupaten/kota akan melaksanakan metode vaksinasi massal seperti ini. Kalau kita hanya bergerak menunggu di Faskes tentu cakupan kita sangat rendah dan oleh karena itu kita harus mencapai target, akhir Desember 2021 pelaksanaan vaksinasi harus selesai," kata Herwan.
Sasaran vaksinasi di Bengkulu tahap kedua bagi petugas publik ini mencakup pegawai dari berbagai instansi di antaranya tokoh agama, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Satpol PP, pegawai Universitas Bengkulu, IAIN, dan Universitas Terbuka. Targetnya, sebanyak 1.000 orang yang akan disuntik dalam waktu sehari.
Vaksinasi massal dilaksanakan di Poltekkes Bengkulu dengan melibatkan tenaga kesehatan dari fasilitas kesehatan setempat. Adapun tenaga kesehatan yang dilibatkan oleh Dinkes Bengkulu yakni dari Poltekkes Bengkulu, RS M. Yunus, RS Tiara Sella, RS Ummi, RSKJ Soeprapto, dan Klinik Kantor Kesehatan Pelabuhan.
Baca juga:
IDI: Waspada Virus Corona Varian N439K, Lebih 'Smart' dari Sebelumnya
Viral 14 Ambulans Mengantre untuk Jemput Pasien Covid-19 di Tasikmalaya, Ini Faktanya
Jokowi: Pandemi Covid-19 Mengajarkan untuk Mendobrak Cara Lama
Komisi IX DPR: PPKM Berpengaruh pada Penurunan Kasus Covid-19
Kebobolan Varian Baru Covid-19
47 Kasus Positif Covid-19 di Tasikmalaya Berasal dari Klaster Senam