Menkes: Kasus Covid-19 di 13 Provinsi Sudah Lampaui Gelombang Delta
Sementara lima provinsi di antaranya sudah mulai menunjukkan tren penurunan kasus Covid-19. Seperti yang terjadi di DKI Jakarta, Bali, Banten, dan Nusa Tenggara Barat.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mencatat penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 harian nasional saat ini masih melampaui puncak gelombang kedua yang tercatat sebanyak 56.757. Data Sabtu (19/2), kasus Covid-19 bertambah 59.384, sementara Minggu (20/2) meningkat 48.484.
"Untuk kasus memang lebih tinggi dari puncak Delta yang 56.000," katanya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Senin (21/2).
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Sejalan dengan itu, penambahan kasus Covid-19 harian di 13 provinsi juga sudah melebihi puncak gelombang Delta. Provinsi tersebut ialah Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Papua, Sumatera Utara, Lampung, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, dan Sumatera Selatan.
Meski demikian, lima provinsi di antaranya sudah mulai menunjukkan tren penurunan kasus Covid-19. Seperti yang terjadi di DKI Jakarta, Bali, Banten, dan Nusa Tenggara Barat.
"Lainnya sedang ada di puncak atau sedang dalam jalan untuk mencapai ke puncak sana," ucapnya.
Menurut Budi, pola lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia mulai bergeser. Dalam beberapa pekan terakhir, lonjakan tinggi terjadi di Pulau Jawa dan Bali. Kini, secara bertahap bergeser ke luar Jawa dan Bali.
"Tadinya perbandingan 97 persen Jawa Bali, 3 persen luar Jawa Bali. Sekarang 72 persen Jawa Bali, 28 persen luar Jawa Bali. Sehingga terjadi pergeseran ke sana," jelasnya.
Sebelumnya, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmidzi mengatakan terjadi penurunan kasus Covid-19 nasional yang signifikan. Penilaian ini merujuk pada data Minggu (20/2) bertambah sebanyak 48.484 kasus, menurun dari data Sabtu (19/2) yang mencapai 59.384. Selain itu, penambahan kasus aktif Covid-19 juga sedikit melambat.
"Kasus konfirmasi harian berkurang hingga 10.900 dari hari sebelumnya, dan kasus aktif sedikit melambat dengan penambahan di angka 15.448 per hari," katanya melalui keterangan tertulis, Senin (21/2).
Menurut Nadia, pemerintah terus memperkuat fasilitas layanan kesehatan secara nasional dalam menghadapi gelombang Covid-19 varian Omicron ini. Data kemarin, keterpakaian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit rujukan Covid-19 berada di angka 38 persen. Hanya meningkat 1 persen dari posisi sebelumnya di 37 persen pada Sabtu (19/2).
"Kita akan terus memprioritaskan pelayanan kesehatan rumah sakit hanya untuk pasien Covid-19 bergejala sedang hingga kritis dan yang memiliki komorbiditas saja, untuk menahan tekanan pada rumah sakit sampai kita melewati puncak gelombang Omicron nantinya,” ujarnya.
Tidak hanya memperkuat dengan strategi triase, pemerintah juga terus menjaga agar angka testing dan tracing tetap tinggi, serta oksigen terjaga. Hingga Sabtu (19/2), jumlah spesimen yang diuji berada di posisi 489.780. Sedangkan stok kebutuhan oksigen di 10 provinsi yang mencatat kenaikan kasus tertinggi tetap terjaga di angka hingga lebih dari 48 jam.
Nadia menambahkan, pemerintah juga terus melakukan upaya pencegahan seperti meningkatkan vaksinasi dosis lengkap ke lebih dari 208 juta penduduk Indonesia. Upaya ini sangat penting untuk mencegah agar penduduk terhindar dari kesakitan atau risiko kematian akibat terinfeksi virus Covid-19.
Hingga Minggu (20/2) pukul 18.00 WIB, 189.658.351 penduduk (91,07%) telah mendapat dosis 1, dan 140.311.077 penduduk (67,37%) telah mendapat vaksinasi dosis 2. Sementara itu, yang sudah mendapatkan dosis ketiga (booster) sebanyak 8.459.050 penduduk (4,06%).
"Bagi masyarakat yang sudah mendapatkan dosis kedua minimal enam bulan, bisa mendapatkan vaksin ketiga atau booster. Aturannya belum berubah hingga saat ini. Apabila ada informasi bahwa vaksin booster bisa didapatkan kurang dari enam bulan setelah dosis kedua, itu tidak benar," kata Nadia.
Selain percepatan vaksinasi lengkap dan booster, masyarakat juga diharapkan senantiasa memperketat kembali protokol kesehatan untuk bersama-sama mencegah penyebaran Covid-19 lebih luas lagi.
(mdk/lia)