Menkes Minta Pemda Lapor Data Testing Covid-19 Secara Lengkap
Selain testing, Budi juga meminta pemerintah daerah menegakkan protokol kesehatan menggunakan masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan serta mencuci tangan dengan sabun
Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin meminta pemerintah daerah melakukan testing Covid-19 kepada masyarakat dengan disiplin. Dia juga meminta pemerintah daerah melaporkan data testing Covid-19 secara lengkap.
"Saya minta (data testing Covid-19) dilaporkan secara lengkap. Dengan demikian kita bisa lakukan langkah antisipasi kalau ada yang terkena," katanya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Senin (7/6).
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Siapa yang memimpin aksi demo petani Kendeng saat pandemi COVID-19? Aksi demo petani Kendeng kembali dilakukan saat pandemi COVID-19. Kala itu mereka menolak aktivitas penambangan yang dianggap berpotensi merusak lingkungan.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Siapa yang dinyatakan positif Covid-19 pertama di Indonesia? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
Selain testing, Budi juga meminta pemerintah daerah menegakkan protokol kesehatan menggunakan masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan serta mencuci tangan dengan sabun. Dia menyarankan, pemerintah daerah menjelaskan pentingnya protokol kesehatan dengan baik kepada masyarakat.
Sementara bagi masyarakat, Budi mengimbau agar tak takut mengikuti proses tracing. Tracing, kata dia, sangat penting untuk menelusuri kontak erat dan penularan Covid-19.
"Kalau misalnya Anda terkena (Covid-19) enggak usah khawatir, enggak usah takut bahwa ini kalau kena nanti bagaimana. Kita tanyakan supaya kita kurangi laju penularan," ucapnya.
Tak hanya tracing, Budi mengingatkan masyarakat pentingnya isolasi mandiri jika terpapar Covid-19.
"Kalau sudah positif kena (Covid-19), bapak ibu, 80 persen penyakit ini bisa sembuh sendiri tetapi butuh tempat isolasi supaya tidak menularkan. Jadi tolong secara swadaya sudah banyak daerah yang punya tempat isolasi mandiri," jelasnya.
Sebelumnya, Epidemiolog Universitas Airlangga, Windhu Purnomo mengatakan banyak kasus Covid-19 di Indonesia yang tidak tersentuh testing. Bahkan, data yang dilaporkan pemerintah saat ini, hanya sepersepuluh dari total kasus Covid-19 sesungguhnya.
"Semua ahli sudah mengatakan kasus-kasus yang dilaporkan sekarang ini hanya sekadar 1/10 atau 1/8 dari kasus yang sesungguhnya," katanya saat dihubungi merdeka.com, Senin (7/6).
Windhu menyebut, pemerintah daerah tidak transparan soal data Covid-19. Selain itu, pemerintah daerah tidak melaporkan data kasus positif dan kematian Covid-19 secara utuh kepada pemerintah pusat.
"Jadi kalau datanya sekian, mungkin yang dilaporkan cuma sekian. Separuhnya, seperempatnya. Belum lagi yang dicicil-cicil itu, baik positif maupun kasus kematiannya," jelasnya.
Windhu juga menyoroti daerah yang kemungkinan sengaja tidak meningkatkan kapasitas testing Covid-19. Misalnya Madura. Rendahnya testing di Madura membuat daerah tersebut hanya masuk zona kuning selama beberapa bulan terakhir.
"Kepala daerahnya tidak mau melakukan testing dengan baik. Bahkan mungkin memang sengaja tidak melakukan testing. Jadi seakan-akan kuning padahal apa, ya seperti bara di bawah sekam, nggk kelihatan," ujar dia.
Windhu menjelaskan, dalam mengendalikan wabah, pemerintah seharusnya meningkatkan kapasitas testing dan tracing. Tak hanya wabah Covid-19, tapi juga wabah menular lainnya. Testing dan tracing merupakan kunci utama dalam menemukan dini penyakit menular.
"Tapi kita kan untuk testing Covid-19 rendah, Tidak sesuai dengan pakem. Penanggulangan itu mencari kasus, case finding. Lah kita ini justru pakem itu tidak dijalankan dengan baik. Jadi penularan di bawah permukaan itu luar biasa banyak dan itu bom waktu," jelasnya.
Baca juga:
Pemerintah Sebut Kasus Covid Masih Terkendali Usai Libur Lebaran
5 Provinsi Sumbang 65 Persen Kasus Aktif Covid-19, Jabar dan DKI Jakarta Termasuk
Menko Airlangga: Kasus Positif dan Aktif Covid-19 Masih Terkendali
Pelepasan Tim Pemburu Covid-19
Pemkab Garut Antisipasi Ledakan Penyebaran Covid-19 karena Pilkades Serentak
2.430 Anak di Bangka Belitung Positif Covid-19
Pasien Covid-19 di RSD Wisma Atlet Kemayoran dan RSKI Pulau Galang Meningkat