Menkes Rencanakan Datangi Lokasi Terdampak Gempa M 6,5 di Maluku
Bantuan dari Kemenkes berupa logistik kesehatan termasuk obat-obatan, paket pemberian makanan tambahan (PMT) serta tenda untuk ibu hamil.
Menteri Kesehatan Nila DjuWita Moeloek direncanakan bakal mengunjungi wilayah terdampak gempa magnitudo 6,5 di Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah dan Seram Bagian Barat (SBB) pada 26 September 2019.
"Menkes akan tiba di Ambon pada Rabu (16/10) pagi dan langsung mengunjungi sejumlah lokasi penampungan pengungsi di Kecamatan Salahutu, Pulau Ambon, kabupaten Maluku Tengah," kata Kepala Dinas Kesehatan Maluku, Meykal Pontoh, di Ambon, Selasa (15/10) seperti diberitakan Antara.
-
Bakat apa yang dimiliki Gempi? Gempita Nora Marten saat ini telah menginjak usia 9 tahun. Bagi mereka yang telah mengikuti perjalanan hidupnya sejak bayi hingga sekarang, tentu tidak percaya melihatnya tumbuh sebesar ini. Walaupun usianya masih muda, Gempi menunjukkan bakat yang luar biasa.
-
Apa itu Jenang Gempol? Jenang gempol merupakan sebuah hidangan manis yang terbuat dari bubur sumsum dan gempol beras. Dilansir dari Liputan6.com, kuliner ini sudah ada sejak dulu. hidangan ini biasanya disajikan sebagai makanan penutup atau sarapan.
-
Kenapa banyak orang memuji Gempi? Pengguna internet memberikan pujian kepada Gempi yang memiliki segudang bakat. Dia mampu berakting, bernyanyi, dan ternyata juga menunjukkan kemampuan dalam renang.
-
Di mana gempa terjadi? Mengutip informsi BMKG, pusat gempa berada di 8.52 LS,115.35 BT atau 2 km timur laut Gianyar, Bali dengan kedalaman 10 km.
-
Apa itu Gulampo? Gulampo jadi kuliner legendaris yang tak boleh dilewatkan saat berkunjung ke Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Camilan ini terbuat dari parutan kelapa yang diberi sirop maupun gula aren manis. Rasanya jangan ditanya. Kombinasi antara legit dan gurih benar-benar sulit dilupakan.
-
Berapa kekuatan gempa yang terjadi? Gempa 4,9 Magnitudo mengguncang Bali, Sabtu (7/9).
Selain mengunjungi warga terdampak yang sedang tinggal di tenda-tenda penampungan sementara, Menkes juga akan menyerahkan bantuan logistik kesehatan.
"Saat ini sudah ada dua truk bantuan dari Kementerian Kesehatan dan nanti akan diserahkan Menkes secara simbolis di lokasi pengungsi," ujarnya.
Bantuan dari Kemenkes berupa logistik kesehatan termasuk obat-obatan, paket pemberian makanan tambahan (PMT) serta tenda untuk ibu hamil.
Menurut Meykal, Kementerian Kesehatan juga memperbantukan 20 orang dokter dan 18 orang tenaga kesehatan yang didatangkan dari beberapa daerah, untuk membantu penanganan dan perawatan para korban luka-luka akibat gempa.
Para dokter dan tenaga kesehatan yang diperbantukan tersebut disebar di tiga daerah terdampak, yakni kota Ambon, Maluku Tengah dan SBB guna membantu perawatan para korban luka-luka.
Diantara para dokter terdapat masing-masing satu ahli bedah tulang yang ditempatkan di RSUD dr. M. Haulussy serta dokter spesialis anak yang ditempatkan di kabupaten SBB.
"Dokter ahli bedah tulang sudah melakukan operasi terhadap enam orang korban gempa yang mengalami patah tulang," katanya.
Selain mengunjungi lokasi penampungan pengungsi, Menkes Nila DjuWita juga akan melihat aktivitas pelayanan kesehatan di RSUD dr. M. Haulussy di kawasan Kudamati, kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon yang masih dilakukan di tenda-tenda.
Menkes juga akan meninjau dan melihat kondisi terkini bangunan RSUD Izak Umarella di Desa Tulehu, Kecamatan Salahutu, Maluku Tengah yang rusak akibat guncangan gempa.
Gempa bumi tektonik magnitudo 6,8 pada 26 September 2019 pada pukul 08.46 Wit yang selanjutnya oleh Badan meteorologi dan Geofisika (BMKG) dimutakhirkan menjadi 6,5 magnitudo, mengguncang tiga wilayah di Maluku yakni Kota Ambon, kabupaten Maluku Tengah dan Seram Bagian Barat (SBB).
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 3,43 LS dan 128,46 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 15,3 km arah tenggara Kota Kairatu, SBB atau pada jarak 42 km arah timur laut Kota Ambon, Provinsi Maluku, pada kedalaman 10 km.
Data BMKG menyebutkan gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar aktif lokal dan dirasakan di daerah Kairatu, Haruku, Tihulae, Latu, dan Ambon dalam skala intensitas V-VI MMI, mengakibatkan kerusakan lebih dari 7.000 unit rumah penduduk serta fasilitas umum dan sosial serta gedung pemerintah.
Baca juga:
Gempa Susulan di Maluku Capai 1.316 Kali
Kepala BNPB Minta Masyarakat Tak Sebar Hoaks Gempa Susulan Maluku
Korban Meninggal Gempa Maluku Bertambah Menjadi 39 Orang
Ini Penyebab Gempa Guncang Maluku Hingga 1.149 Kali
BNPB Catat 1.149 Gempa Susulan Guncang Maluku
Wiranto Minta Maaf pada Masyarakat Maluku