Menkes Yakin Tak Ada Lonjakan Kasus Covid-19 saat Libur Nataru
Keyakinan ini melihat penularan Covid-19 yang disebabkan varian baru telah menurun.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meyakini tidak akan ada lonjakan kasus Covid-19 saat libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. Keyakinan ini melihat penularan Covid-19 yang disebabkan varian baru telah menurun.
"Mudah-mudahan tidak ada (lonjakan kasus) karena varian barunya sudah turun sekarang," ujar Budi, Rabu (14/12).
-
Apa itu Menjes? Menjes adalah makanan berbahan dasar kedelai yang lazim ditemukan di Jawa Timur, Indonesia.
-
Kapan Gege meninggal? Joe atau Juhana Sutisna dari P Project mengalami duka atas meninggalnya putra kesayangannya, Edge Thariq alias Gege, pada pertengahan Mei 2024.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Di mana meriam Menes ditemukan? Sebuah selongsong baja berbentuk meriam ditemukan saat penggalian jalur PDAM kawasan Labuan, Pandeglang pada 1998 silam.
-
Di mana Menjes biasanya ditemukan? Menjes adalah makanan tradisional yang berasal dari Jawa Timur, terutama di daerah Malang, Indonesia.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
Budi mengatakan, lonjakan kasus Covid-19 bukan disebabkan oleh mobilitas, melainkan varian baru. Sementara varian baru yang ditemukan di Indonesia seperti XBB maupun BQ.1 sudah mencapai puncak penularan.
Karena itu, Budi yakin mobilitas saat libur Natal dan Tahun baru tak akan mempengaruhi transmisi Covid-19.
"Sudah lewat puncak kita. Natal nanti kalau kita lihat karena variannya sudah mulai turun harusnya akan turun juga," kata dia, dilansir dari Antara.
Sementara perihal BN.1, Budi mengatakan belum ada laporan yang menyebut subvarian tersebut dapat memicu lonjakan kasus.
"BN.1 itu di luar di dunia belum ada yang membuktikan mereka bisa berpengaruh (terhadap lonjakan)," kata dia.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan RI melaporkan subvarian Omicron BN.1 yang terdeteksi di Indonesia berjumlah 20 kasus sejak kali pertama dideteksi di Kepulauan Riau pada 16 September 2022.
"Kami menemukan satu varian yang berbeda dengan yang lain. Ini yang lagi kami monitor, apakah ini akan menjadi penyebab peningkatan kasus atau tidak di Indonesia," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi.
Nadia mengatakan 20 kasus BN.1 di Indonesia hingga saat ini dilaporkan dari DKI Jakarta sebanyak sembilan kasus, Jawa Tengah lima kasus, Kepulauan Riau tiga kasus, Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan masing-masing satu kasus.
BN.1 merupakan sublineage dari BA.2.75 yang merupakan turunan dari varian Omicron. Di dunia, pertama dilaporkan pada akhir Juli 2022 dari India. Saat ini, kasus BN.1 dilaporkan di Amerika Serikat, Inggris, Austria, Australia, dan India.
(mdk/tin)