Menkeu Sri Mulyani ajak generasi milenial bicara berdasarkan data
Sri Mulyani menekankan penggunaan teknologi yang membawa dampak besar bagi mahasiswa.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani pada siang hari ini berkesempatan hadir dalam acara Indonesia Economic Outlook Forum 2019 di Aula Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Senin (24/9). Di situ, ia mengajak mahasiswa khususnya generasi muda agar dapat menggunakan perkembangan data sebagai kerangka berpikir dan analisis.
"Mahasiswa saat ini punya tingkat intelektualitas yang semakin baik. Dengan kualitas data statistik kita yang semakin baik pula, mahasiswa atau generasi muda sekarang harus evident base," tuturnya di Komplek Kemenkeu.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Apa yang Sri Mulyani tunjukkan kepada cucunya? Sri Mulyani juga memperlihatkan pekerjaannya kepada cucu yang lebih besar.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu dengan Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
-
Kapan Sri Mulyani dan Retno Marsudi bertemu? Kemarin (1/8), akhirnya kita bertemu saat rapat bersama di Istana Merdeka... Always glad to meet my bestie,",
-
Di mana Sri Mulyani dan Retno Marsudi bertemu? Kemarin (1/8), akhirnya kita bertemu saat rapat bersama di Istana Merdeka... Always glad to meet my bestie,",
-
Sri Mulyani bertemu Presiden Jokowi, apa tujuan pertemuannya? Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diagendakan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang. Sri Mulyani akan melaporkan hal-hal terkait anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024.
Pada kesempatan ini, sebagai contoh, Sri Mulyani menekankan penggunaan teknologi yang membawa dampak besar bagi mahasiswa. Kata dia, hal ini dapat dijadikan sebagai sumber dalam mengelola dan menganalisa data terkait perekonomian Indonesia.
"Chance untuk menggunakan tools dan skala teknologi ini sangat besar bagi mahasiswa. Kalian bisa bicara what works dan what doesn't work terkait perekonomian RI dengan penyajian data yang lebih sophisticated," ujarnya.
Lebih lanjut Sri Mulyani berpendapat, mahasiswa dan dosen dapat berinteraksi kepada pembuat kebijakan bagaimana kemudian memformulasikan kebijakan fiskal yang baik.
"Seminar ini judulnya menarik yakni A New Era of Indonesia's Economic Triumph. Memang seperti ini, kita harus optimistis. Saya berharap ini bukan wishful thinking, melainkan sejalan dengan dukungan data dan aksi pemerintah," ungkapnya.
"Oleh karena itu, saya meminta BKF agar dapat melakukan kajian dan review sehingga kita bisa desain APBN yang sifatnya long term supaya tahu masalah struktural ekonomi kita," tandasnya.
Reporter: Bawono Yadika
Sumber : Liputan6.com
Baca juga:
Sri Mulyani: Dana tutupi defisit BPJS Kesehatan Rp 4,9 triliun belum cair hari ini
Sri Mulyani: Saya tidak akan berhenti ngomel selama defisit masih membesar
Hingga Juni 2018, LPEI salurkan dana Rp 108,7 triliun untuk eksportir
Sri Mulyani soal defisit: Idealnya ekspor kita naikkan, bukan impor kita turunkan
Ini hasil pembicaraan Sri Mulyani dengan menteri muda Inggris bidang ekonomi