Menko PMK Dorong Kemenkes Pakai Alat GeNose dan CePad untuk Mendeteksi Covid-19
Menko PMK menyebutkan salah satu keberhasilan suatu negara dalam mengendalikan pandemi COVID-19 di wilayahnya bergantung pada penerapan prinsip 3T, yaitu pemeriksaan, pelacakan, dan perawatan (test, tracing, treatment).
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy akan mengupayakan penggunaan alat pemeriksaan cepat COVID-19 karya anak bangsa, yaitu GeNose C19 dan Rapid Test Antigen CePad untuk digunakan secara nasional oleh Kementerian Kesehatan dan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN).
Muhadjir mengatakan penggunaan alat tes cepat GeNose C19 karya Universitas Gadjah Mada dan Rapid Test Antigen CePad karya Universitas Padjadjaran ini sangat berguna untuk meningkatkan kapasitas tes COVID-19 di Indonesia.
-
Siapa yang memimpin aksi demo petani Kendeng saat pandemi COVID-19? Aksi demo petani Kendeng kembali dilakukan saat pandemi COVID-19. Kala itu mereka menolak aktivitas penambangan yang dianggap berpotensi merusak lingkungan.
-
Bagaimana MKMK dibentuk? Ketiga orang ini dipilih secara aklamasi oleh seluruh hakim konstitusi.
-
Kenapa KPK memeriksa Eddy Hiariej? Eddy Hiariej diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan suap dan gratifikasi.
-
Apa yang disampaikan oleh PKS terkait putusan MK ? "Putusan tersebut harus kita hormati sekaligus menjadi penanda dari ujung perjuangan konstitusional kita di Pilpres tahun 2024,”
-
Mengapa Mahfud MD dikabarkan mundur dari Menko Polhukam? Dia menilai, mundurnya Mahfud dari kabinet lantaran ingin fokus berkampanye dan mengikuti kontestasi di Pilpres 2024.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
"Saya akan terus memantau dan mengupayakan ini masuk list dari pengadaan kementerian terkait," kata Muhadjir dilansir Antara, Kamis (7/1).
Menko PMK menyebutkan salah satu keberhasilan suatu negara dalam mengendalikan pandemi COVID-19 di wilayahnya bergantung pada penerapan prinsip 3T, yaitu pemeriksaan, pelacakan, dan perawatan (test, tracing, treatment).
Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu mengakui di Indonesia ada kendala dalam pelaksanaan 3T, khususnya pada penggunaan alat tes yang belum secara masif digunakan dan keterbatasan waktu yang dibutuhkan untuk hasil tes.
Oleh karena itu, inovasi karya anak bangsa berupa alat tes cepat GeNose C19 dan Rapid Test Antigen CePad yang memiliki keunggulan dari segi kepraktisan dan biaya lebih murah bisa menjadi solusi.
Alat tes cepat GeNose C19 dari UGM ini mendeteksi ada atau tidaknya virus SARS CoV 2 penyebab COVID-19 berdasarkan hembusan napas seseorang. Untuk mengetahui hasilnya, hanya dibutuhkan waktu kurang dari 60 detik dengan menggunakan sistem komputer.
Menurut Muhadjir, kepraktisan dari GeNose C19 ini akan sangat membantu dan memudahkan pengetesan untuk suatu lokasi yang banyak dikunjungi orang. Selain itu, sampel yang diambil lebih praktis hanya dengan hembusan napas.
"Dengan ada GeNose ini tidak perlu ambil darah, tidak perlu colok hidung dan tenggorokan," kata Muhadjir.
Muhadjir meminta kepada pengembang alat tes cepat tersebut dan Kementerian Ristek BRIN untuk memberikan jaminan pascapembelian produk untuk keperluan perawatan alat dan kepastian adanya kebutuhan produk.
Baca juga:
Setelah Sembuh dari Covid-19, Maia Estianty Kembali Kerja Jadi Juri Indonesia Idol
Imbas Libur Tahun Baru, Kasus Covid-19 Diprediksi Bakal Tembus 10.000 Positif
Penjelasan Ahli Kesehatan Terkait Kasus Covid-19 Harian Nyaris 9.000
Langkah Tepat yang Harus Dilakukan Pemerintah Saat Ini Untuk Kendalikan Covid-19
Penampakan Ruang Bersalin Khusus Covid-19