Menko PMK Dorong Pemda Sediakan Obat Antivirus di Puskesmas
Muhadjir mengapresiasi langkah Pemerintah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, yang telah menyediakan obat antivirus hingga fasilitas isoman di rumah warga maupun fasilitas terpusat. Dia mendorong pemkab atau pemkot lainnya mengikuti langkah positif itu.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, mendorong pemerintah daerah menyediakan obat antivirus sebagai terapi untuk pasien Covid-19. Selain itu, ketersediaan fasilitas isolasi mandiri juga perlu diperhatikan.
"Ini saya sangat dukung supaya obat-obatan antivirus bisa disediakan di level paling bawah puskesmas atau tempat isolasi mandiri," kata Muhadjir dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta. Demikian dikutip dari Antara, Rabu (4/8).
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Siapa yang memimpin aksi demo petani Kendeng saat pandemi COVID-19? Aksi demo petani Kendeng kembali dilakukan saat pandemi COVID-19. Kala itu mereka menolak aktivitas penambangan yang dianggap berpotensi merusak lingkungan.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
Ia mengapresiasi langkah Pemerintah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, yang telah menyediakan obat antivirus hingga fasilitas isoman di rumah warga maupun fasilitas terpusat. Dia mendorong pemkab atau pemkot lainnya mengikuti langkah positif itu.
Muhadjir mengatakan, Covid-19 varian Delta yang saat ini tengah mewabah sulit diduga. Gejala pada awalnya dianggap biasa dan ringan, tetapi tiba-tiba bisa langsung berat dan menyebabkan kondisi kritis.
Menurut dia, obat-obatan antivirus harus tersedia di lokasi isolasi mandiri dan puskesmas.
"Itu berarti harus perlu obat antivirus di samping pertolongan lain seperti ketersediaan oksigen dan seterusnya," katanya.
Dari pengamatan dan laporan yang diterima Kemenko PMK, kata dia, penanganan terhadap pasien isolasi mandiri di sejumlah daerah juga sudah bagus. Pasien yang dirawat tidak sampai mengalami gejala yang parah.
"Jadi tidak ada satupun kemudian naik menjadi berat apalagi sampai kritis. Ini saya kira tempat yang bagus untuk dicontoh tempat lain," katanya.
Muhadjir mengapresiasi keberadaan isolasi terpusat yang disiapkan Pemerintah Kabupaten Sukabumi di Saung Geulis Jalan Kadudampit, Desa Gunungjaya, Kecamatan Cisaat.
Menurut dia, langkah yang dilakukan Pemkab Sukabumi untuk menyiapkan lokasi isolasi terpusat dengan menyewa penginapan sudah bagus.
"Di satu sisi bisa dijadikan tempat untuk isolasi mandiri. Kemudian juga bagi pemilik tempat ini bisa memanfaatkannya untuk merawat tempat ini sehingga tidak sampai terbengkalai," ujarnya.
Fasilitas isolasi terpusat tersebut sudah representatif, berkapasitas 100 tempat tidur, dan berupa pemondokan yang asri sehingga mendukung kesembuhan pasien.
Sesuai panduan Satgas Penanganan COVID-19, ketentuan masyarakat untuk menjalani isolasi mandiri pada fasilitas terpusat, di antaranya kadar oksigen sesuai petunjuk oksimeter berada di angka 94 lebih, tidak bergejala atau bergejala ringan serta menunjukkan hasil tes dari dokter.
"Masyarakat yang terdeteksi positif COVID-19 dan ingin dirujuk ke tempat isolasi terpusat, cukup menunjukkan hasil tes cepat antigen. Kalau sebelumnya harus menunjukkan tes polymerase chain reaction (PCR)," kata Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Ganip Warsito.
Baca juga:
Obat Covid-19 hingga Oksigen di Tapanuli Utara Langka, Ini Kata Kadinkes
Alasan Kesehatan, Polisi Tak Tahan Bos Penimbun Obat Terapi Covid-19
Menkes Ungkap Penyebab Sempat Terjadi Kekosongan Obat Terapi Covid-19
Stok Oksigen dan Obat di Alor Masih Aman, Polisi Minta Warga Laporkan Penimbunan
Aktivitas Ziarah di TPU Khusus Covid-19 Rorotan
Polisi Buka Segel Gudang PT ASA yang Dipakai Timbun Obat Covid-19 Atas Petunjuk Jaksa