Menko PMK: Kartu 'sakti' juga dibagikan ke pesantren-pesantren
Warga yang telah memiliki 3 kartu 'sakti' akan memperoleh perlindungan sosial berupa dana tunai dari pemerintah.
Pemerintah terus meluncurkan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) ke sejumlah daerah. Pemberian tiga kartu 'sakti' itu juga dilakukan ke pesantren-pesantren.
"Selain di pondok pesantren ini akan dibagikan juga ke beberapa pesantren lainnya," kata Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani, lewat keterangan tertulis saat mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) membagikan tiga kartu 'sakti' di Pondok Pesantren Baghrul Maghfiroh, Desa Tlogomas, Malang, Jawa Timur, Kamis (21/5).
Acara itu dihadiri sekitar seribu orang yang terdiri dari pengurus pondok pesantren, santri dan santriwati. Turut hadir Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dan Gubernur Jawa Timur Sukarwo.
Puan mengatakan, pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla berkomitmen membangun kesejahteraan rakyat dengan cara memberikan program perlindungan sosial. Warga yang telah memiliki tiga kartu 'sakti', kata Puan, akan memperoleh perlindungan sosial berupa dana tunai dari pemerintah.
"Yang dapat Kartu Indonesia Pintar bisa digunakan pada saat kenaikan kelas. Untuk anak sekolah dasar (SD) akan memperoleh Rp 450 ribu selama satu tahun, sedangkan anak SMP mendapatkan Rp 750 ribu, dan untuk SMA mendapatkan uang Rp 1 juta selama 1 tahun," tutur Puan.
Oleh karena itu, Puan berharap, masyarakat bisa memanfaatkan tiga kartu 'sakti' yang telah diberikan pemerintah dengan baik. "Anggaran untuk program ini diperoleh dari uang rakyat dan kami akan mengembalikannya ke rakyat," ujar Puan.
Puan mengatakan, pemerintah akan memantau pelaksanaan dari program perlindungan sosial. Menurutnya, tujuan pemerintah melakukan pemantauan supaya masyarakat benar-benar memanfaatkan tiga kartu 'sakti' yang telah dibagikan dengan baik.
"Yang perlu diperhatikan dalam pembagian kartu sakti itu sesudahnya, apakah kemudian masyarakat memanfaatkan kartu ini dengan baik dan kemudian hal itu bisa mengubah pola pikirnya. Kalau memang kemudian setelah diberikan tidak dipergunakan sebaik-baiknya, lebih baik kita alihkan kepada orang yang benar-benar memanfaatkan ketiga kartu ini lebih baik," tutur Puan.
Baca juga:
Peringati Harkitnas di Ende, Puan ingatkan perjuangan Bung Karno
Ketua Fraksi PDIP bantah ulur waktu PAW Puan dan Tjahjo Kumolo
Puan sebut sudah tak pernah terima gaji DPR setelah jadi menteri
Warga Penjaringan masih banyak belum dapat kartu sakti Jokowi
Tak di-PAW, Puan & Tjahjo diduga terima gaji sebagai anggota DPR
-
Kapan Puan Maharani memutuskan untuk memberlakukan kehadiran fisik di rapat paripurna? “Karena memang setelah pemerintah mengumumkan masa pandemi berakhir, jadi di sekitar kantor DPR ini sekarang semua ya kehadiran itu adalah kehadiran fisik,”
-
Bagaimana Putri Patricia menjaga kesehatannya? Putri Patricia tampak kembali aktif menjalani olahraga.
-
Di mana sentra kerajinan tembaga yang dikunjungi Puan Maharani? Di lereng Gunung Merapi, tepatnya di Desa Tumang, Kecamatan Cepogo, terdapat sebuah sentra kerajinan tembaga dan kuningan.
-
Apa yang membuat Puan Maharani merasa betah di Sulawesi Utara? Ia mengatakan, kecintaanya terhadap Sulawesi Utara bukan hanya karena alam yang indah, berbagai makanan yang enak, seni dan budaya yang sangat Indonesia, toleransi yang sangat hebat. Puan pun merasa jika ke Sulut, merasa disambut sebagai keluarga. "Orang-orang Sulawesi Utara itu ramah-ramah, senyum terus, senangnya makan-makan, nyanyi-nayi, jadi pariwisatanya hidup," tuntasnya.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Dimana Puan Maharani merasa seperti di dapil sendiri? "Beberapa waktu lalu saya berkunjung ke Tomohon, seluruh masyarakat di sepanjang jalan Tomohon kenal saya, saya merasa sedang di dapil sendiri," tambah Puan.