Menko Puan sebut 63 persen tenaker Indonesia masih lulusan SMP
Menko Puan sebut 63 persen tenaker Indonesia masih lulusan SMP. Peningkatan kualitas SDM dapat dibangun melalui revitalisasi SMK. Dengan harapan, lulusan SMK nantinya memiliki bekal vokasional untuk menghadapi dunia kerja.
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani menyebut, sebagian besar tenaga kerja Indonesia berpendidikan rendah. Bahkan 63 persen tenaga kerja kita rata-rata hanya berpendidikan terakhir SMP ke bawah.
"63 Persen tenaga kerja Indonesia hanya berpendidikan SMP ke bawah. Itu artinya tenaga kerja profesional di Indonesia masih sangat minim," ujar Puan saat peluncuran program revitalisasi SMK dan penyerahan Kartu Indonesia Pintar (KIP), di Stadion Manahan Solo, Jumat (26/6).
Kondisi sumber daya manusia (SDM) tersebut, lanjut Puan, membuat tenaga kerja Indonesia sulit bersaing dengan negara lain. Padahal kompetisi terkait SDM sangat berperan dalam kemajuan ekonomi ke depan.
Puan mengatakan, peningkatan kualitas SDM dapat dibangun melalui revitalisasi SMK. Dengan harapan, lulusan SMK nantinya memiliki bekal vokasional untuk menghadapi dunia kerja.
"Sekarang ini program revitalisasi SMK masih terkendala minimnya jumlah tenaga pengajar. Pemerintah akan menambah guru-guru SMK," katanya.
Lebih lanjut Puan mengemukakan, kedepan tenaga ahli di bidang industri akan dilakukan sertifikasi. Agar nantinya mereka bisa mengajar di SMK. Dengan demikian kebutuhan guru bisa terpenuhi.
Pada kesempatan sama, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, mengatakan, tahun ini pihaknya telah memulai program revitalisasi SMK dengan menyasar 219 SMK untuk tahap awal.
"Tahun ini ada 219 SMK sasaran, 125 di antaranya adalah SMK prioritas. Meliputi wisata, kelautan, pertanian dan industri kreatif seperti modeling, tata rias, melukis. SMK dengan kualitas menengah akan dinaikkan, mulai fasilitas, guru, hingga menghubungkan SMK dengan industri," pungkas Muhadjir.