Menko Puan sebut lembaga pendidikan wadah membangun Revolusi Mental
"Dalam dunia pendidikan menjadi tempat kita menyemai generasi pemimpin bangsa Indonesia kelak," ujar Puan.
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani menyatakan lembaga pendidikan merupakan salah satu wadah untuk membangun Revolusi Mental yang sedang digelorakan di Tanah Air. Hal itu disampaikan Puan dalam acara Deklarasi Gerakan Revolusi Mental yang diselenggarakan Kementerian Agama. Hadir dalam acara itu Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan pejabat Kementerian Agama.
"Salah satu metode untuk mewujudkan Revolusi Pancasila yang merupakan tujuan revolusi mental bangsa Indonesia adalah melalui dunia pendidikan," kata Puan di Jakarta, Selasa (15/5).
Deklarasi Gerakan Revolusi Mental juga dihadiri ribuan orang yang merupakan pimpinan lembaga pendidikan agama, siswa-siswi madrasah dan pesantren dari seluruh Indonesia.
Di hadapan ribuan orang, Puan mengatakan, perjuangan membangun dan membentuk mental baru bangsa Indonesia yang memiliki semangat daya saing, integritas, etos kerja yang tinggi dan mau bergotong royong tidak mudah. Itu mengapa, kata Puan, sangat penting untuk membentuk karakter anak-anak bangsa melalui pendidikan.
"Generasi silih berganti dan kita ingin memastikan generasi mendatang tidak kehilangan jati dirinya dengan menggelorakan Gerakan Revolusi Mental," ujar Puan.
Oleh karena itu, Puan mengatakan, dunia pendidikan termasuk lembaga pendidikan di bawah Kementerian Agama seperti pondok pesantren, madrasah hingga perguruan tinggi harus memahami dan menjalankan Gerakan Revolusi Mental.
"Dalam dunia pendidikan menjadi tempat kita menyemai generasi pemimpin bangsa Indonesia kelak," ujar Puan.
Tidak hanya itu, Puan menambahkan, Kementerian Agama juga harus menggelorakan nilai-nilai Pancasila sebagai bagian dari Gerakan Revolusi Mental. Dalam kesempatan itu, Puan meminta ke menteri agama untuk juga melakukan perbaikan-perbaikan terutama dalam hal pelayanan di kementerian yang dipimpinnya.
"Saya sudah minta ke Pak Lukman untuk melakukan perbaikan-perbaikan salah satunya meningkatkan pelayanan haji. Alhamdulillah tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan haji cukup puas meski masih harus ditingkatkan pada masa mendatang," tutur Puan.
Sementara itu, Lukman mengatakan, Kementerian Agama dituntut untuk menjalankan Gerakan Revolusi Mental yang berbasis nilai-nilai luhur beragama.
Oleh karena itu, Lukman setuju bahwa dunia pendidikan menjadi salah satu kunci untuk mewujudkan Gerakan Revolusi Mental. "Pendidikan menduduki posisi sentral," ujar Lukman.
Lukman mengatakan, Gerakan Revolusi mental momentum untuk meningkatkan daya saing bangsa. Ia pun menekankan lima nilai budaya kerja ke bawahannya, yaitu integritas, profesionalitas, inovasi, tanggung jawab dan keteladanan.
"Kita tidak boleh bermental minder dan inlander. Pejabat itu pelayan, bukan priyayi. Pejabat itu melayani bukan dilayani," ujar Lukman.