Menlu Retno Serukan Solidaritas Global untuk Akses Vaksinasi yang Merata
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyerukan solidaritas global untuk memastikan akses vaksin Covid-19 yang berkeadilan dan merata. Menlu Retno kemudian menyebutkan beberapa cara untuk mewujudkan solidaritas global itu.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyerukan solidaritas global untuk memastikan akses vaksin Covid-19 yang berkeadilan dan merata. Menurutnya, solidaritas global harus diperkuat untuk mendukung kesetaraan akses terhadap vaksin. Menlu Retno kemudian menyebutkan beberapa cara untuk mewujudkan solidaritas global itu.
"Melalui peningkatan produksi, intensifikasi kerja sama transfer teknologi, termasuk melalui perjanjian lisensi yang terbuka dan transparan, penghapusan restriksi ekspor, dan mengakhiri segala bentuk politisasi vaksin," kata Retno dikutip dari siaran resmi Kemlu RI, Minggu (18/4).
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
"Virus ini adalah ujian bagi solidaritas kita. Banyak resolusi dan deklarasi telah dikeluarkan. Inilah saatnya bagi kita untuk mewujudkan kata-kata kita ke dalam aksi nyata," imbuhnya.
Retno menyebutkan, COVAX telah menjangkau pasokan vaksin bagi lebih dari 100 negara di dunia. Namun kata dia, hanya 0.2 persen dari vaksin tersebut yang bisa didistribusikan ke negara-negara berpenghasilan rendah. Sehingga, Retno mengakui bahwa masih terdapat tantangan akses dan distribusi vaksin Covid-19.
Oleh karena itu, menurutnya hadirnya virus Corona ini telah menguji solidaritas manusia. Retno pun menyatakan bahwa dirinya tidak akan membiarkan terjadinya kesenjangan global.
"Kita tidak bisa membiarkan kesenjangan global ini menggagalkan perjuangan kita melawan pandemi, terutama di tengah ancaman gelombang ketiga Covid-19," katanya
Sebelumnya, Retno menyebutkan, dalam pertemuan Khusus para Menteri Dewan Ekonomi dan Sosial (ECOSOC) PBB bertema "Vaccine for All" yang dilaksanakan secara virtual 16 April lalu, telah dibahas mengenai bahaya ketimpangan distribusi vaksin yang akan berdampak epidemiologis dan ekonomi yang sangat merugikan semua negara.
Pertemuan itu kemudian menghasilkan komitmen untuk mendukung kerangka vaksin multilateral yang diusung Covax Facility, dan seruan kepada semua pihak untuk membantu meningkatkan kapasitas Covax Facility. Terutama dari sisi pendanaan kepada negara yang memiliki ekses suplai vaksin untuk dapat mendonasikannya kepada negara yang membutuhkan.
Baca juga:
Menkes Ingatkan Masyarakat Waspadai Lonjakan Kembali Kasus Covid-19
Indonesia Terima 6 Juta Dosis Bahan Baku Vaksin Sinovac
Presiden Jokowi Diminta Tengahi Kisruh Vaksin Nusantara Vs BPOM
Update Jumlah Penerima Vaksin Covid-19 di Indonesia Per 17 April 2021
Kontroversi Vaksin Nusantara, Goenawan Mohamad Hingga Ade Armando Dukung BPOM