Respons Istana soal Insiden Berebut Sembako hingga Terluka
Masyarakat yang masuk rumah sakit akan mendapatkan bantuan.
Masyarakat yang masuk rumah sakit akan mendapatkan bantuan.
Respons Istana soal Insiden Berebut Sembako hingga Terluka
Terjadi insiden rebutan sembako antara masyarakat saat open house Idulfitri 1445 Hijriah, bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Iriana Jokowi, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (11/4).
Video tersebut beredar di media sosial dan ramai jadi perbincangan publik. Diketahui, atas insiden tersebut, tiga orang mengalami luka dan dibawa ke rumah sakit (RS).
Kepala Biro Protokol Sekretariat Presiden, Yusuf Permana menjelaskan, bahwa pihak Istana memang menyiapkan 3.000 ribu sembako untuk masyarakat yang hadir dalam open house.
Namun, sembako tersebut tak dibagikan keseluruh masyarakat yang hadir. Hanya kepada masyarakat yang dianggap membutuhkan sembako tersebut dibagikan.
"Warga yang dipandang membutuhkan akan langsung diberikan sembako. Jadi tidak semua masyarakat diberikan karena banyak juga masyarakat mampu yang ikut open house," kata Yusuf, saat dikonfirmasi, Kamis (11/4).
Lebih lanjut, dia menjelaskan kronologi insiden masyarakat saling berebut sembako. Yusuf menyampaikan, mekanisme pembagiannya adalah setelah masyarakat halal bihalal dengan Presiden Jokowi disiapkan pintu keluar melalui pintu samping Istana Negara ke arah Setneg (Gedung Utama), kemudian akan melewati tenda sembako.
Akan tetapi, antara masyarakat yang telah selesai halal bihalal dengan masyarakat yamg baru masuk, mencoba masuk melalui pintu keluarnya masyarakat. Sehingga kericuhan pun terjadi.
"Masyarakat yang sangat banyak tersebut berebut sembako dan makanan di tenda sembako padahal belum halal bi halal," ucap dia.
Yusuf pun mengatakan, Istana akan memberikan bantuan berupa pengobatan dan sembako kepada masyarakat yang mengalami luka-luka.
"Untuk Masyarakat yangg dilarikan ke RS akan diberikan bantuan pengobatan dan sembako. Ada 3 orang dibawa ke RS. Dan 1 orang itu, pelipisnya terluka," imbuh Yusuf.