Mensos Khofifah ajak masyarakat santun di media sosial
Khofifah mengatakan, di tengah arus informasi yang begitu deras, netizen dituntut lebih cerdas dalam menerima berita dan informasi.
Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa mengajak seluruh masyarakat santun dalam bermedia sosial. Menurutnya, hal tersebut penting guna menghindari permusuhan yang dapat memecah persatuan dan kesatuan bangsa.
"Gunakan media sosial untuk menyambung silaturahmi dan menambah wawasan, bukan untuk menyebarkan berita Hoax, hasutan, ujaran kebencian, maupun pesan-pesan bernada provokatif yang membuat gaduh bangsa," ungkap Khofifah, Selasa (10/1).
Khofifah mengatakan, di tengah arus informasi yang begitu deras, netizen dituntut lebih cerdas dalam menerima berita dan informasi. Perlu dilakukan verifikasi atau cek ulang setiap kali menerima berita dan informasi dari media sosial.
Saat ini, lanjutnya, banyak sekali situs-situs yang menampilkan berita bohong alias hoax. Tujuannya bermacam-macam mulai dari mengejar trafik kunjungan hingga memecah belah persatuan hingga menebarkan kebencian satu sama lain.
"Sekalipun masyarakat bebas berekspresi lewat media sosial namun tetap harus ada etika yang dijunjung. Hendaknya pilih terlebih dahulu semua informasi yang diterima, benar atau salah, tidak asal bagikan," imbuhnya.
Khofifah berharap keberadaan media sosial mampu ikut mendorong percepatan pembangunan bangsa dan menyelesaikan berbagai persoalan sosial kemasyarakatan. Ia mencontohkan beberapa waktu lalu di mana kasus Sony dan Marcel, dua anak terlantar di Tangerang, Banten, mampu dengan cepat tertangani setelah menjadi viral di media sosial.
Tahun 2016 lalu, Aura Nurusyifa (18), remaja penderita malnutrisi atau gizi buruk asal Desa Cintakarya, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, segera memperoleh penanganan setelah sebelumnya menjadi viral di jejaring sosial Facebook.